Bentar lagi masa putaran pilkada 2017 sudah mulai dilakukan. Dari pendaftaran, verifikasi, kampanye dan lainnya.

Tapi taukah ente gan, kalau hanya pilkada DKI yang kondisinya panas banget. Ini berbanding terbalik dengan pilkad sebelumnya yang juga ada Bu Risma di Surabaya, atau Airin di Tangsel. Panas tapi ga panas, gimana cara jelasinya tuh gan? Bingung gw

Yang bikin panas pentas pilkada DKI menurut gw adalah:

1. Efek Pemilu 2014 yang dimenangkan Jokowi yang melahirkan nastak dan nasbung.
2. DKI sebagai ibu kota negara dan dianggap sebagai barometer pemilu berikutnya.
3. APBD DKI yang nilainya wah.
4. Disorot langsung oleh media ibukota.
5. Digoreng oleh politisi lainnya.
6. Petahana maju melalui jalur independen.
7. Dll

Dari semua itu tentu saja peran medialah yang menjadi kunci dari panasnya situasi ini. Ahok sebagai petahana sering membuat kebijakan dan kata-kata yang kontroversial. Menjadikannya sebagai media darling dan sasaran tembak dari politisi lainnya, baik menjatuhkan dan mendompleng namanya supaya ikutan naik.

Yang saya ingin bahas disini adalah politik sekarang bisa di buat sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah produk yang bisa menjual dan memiliki basis penggemar layaknya rockstar. Dalam hal ini adalah Ahok dan Teman Ahok.



Menyebut kata Teman Ahok dalam benak saya adalah anti tesa sebuah partai politik. Mereka bisa membuat Ahok seperti rockstar dengan membungkusnya sedemikian rupa dengan cara yang sangat terbalik dari partai.

Jika biasanya kita datang ke acara partai politik baik kampanye dan lainnya, kita akan mendapatkan merchandise gratis bahkan ada yang "diamplopin". Kita akan mendapatkan hal yang bertolak belakan dengan Teman Ahok. Jika kita ingin mendukung, kita harus ikut capek (nyumbang KTP) bahkan membayar untuk mendapatkan merchandise serta tiket masuk acara yang mereka selenggarakan.

Oleh karena itu "kabarnya" kalau Ahok tidak perlu mengeluarkan dana untuk membiayai proses "pengepulan" KTP tersebut. Dan bahkan "katanya" juga sampai kampanye.

What the f*ck is going on here? Kita seperti dihadapkan pada cara pandang baru berpolitik di Indonesia. Yang biasanya rakyat dikasi duit buat milih. Mereka malah berani meminta duit ke pendukung dan pendukungnya juga mau dengan sukarela memberikan atau melakukannya.

Namun ya seperti yang sudah-sudah. Sebuah perubahan akan banyak sekali memakan korban. Isu yang disebarkan buat Teman Ahok juga akan mengetest seberapa kuatkah mereka bertahan ditengah semakin dekatnya waktu putaran pilkada. Bukan tidak mungkin mereka akan tumbang atau bahkan terpecah karena suatu hal atau yang lainnya karena isu tersebut (nyata/tidak).

Kita sebagai pemirsa hanya bisa berdoa buat keamanan jelang dan setelah pilkada saja. Agar tetap kondusif segingga memberikan rasa nyaman buat pemilih dan semua masyarakat.