- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ayo Galakkan Aksi Tinju Tinja Nasional! Wajib Baca..!


TS
manekenek
Ayo Galakkan Aksi Tinju Tinja Nasional! Wajib Baca..!

Quote:
PENDAHULUAN
Malam gan, kali ini ane bikin thread yang sedikit berat dengan tujuan untuk memberikan informasi bagi yang belum mengetahuinya. thread ane kali ini tentang perilaku buang air besar sembarangan (BABS) yang terjadi di negara kita. seperti apasih fakta fakta yang terjadi di lapangan??
NO REPOST

NO REPOST

Quote:

Quote:
Perilaku buang air besar sembarangan (BABS) yang tidak menggunakan toilet di Indonesia telah mencapai lebih dari 51 juta orang -- terbanyak kedua di dunia, dan tersebar di seluruh pelosok Indonesia; 2/3 di antaranya berasal dari daerah pedesaan.
Kebiasaan ini sudah tertanam sejak kecil. Susahnya menghapus kebiasaan ini juga dipengaruhi oleh pengetahuan/pemahaman bahaya BABS, masalah kemiskinan (tidak mampu membuat toilet), tidak memiliki lahan, tinggal di rumah yang tak memiliki toilet (walau di daerah perkotaan) serta tidak adanya kesadaran, sehingga menganggap praktek BABS adalah hal yang biasa.
Dampak dari praktek BABS ini memengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup anak-anak yang sudah rentan dan termarginalisasi. Setiap jam, ada 15 sampai 22 anak di Indonesia yang meninggal akibat diare dan pneumonia yang sangat bisa dihindari dengan perilaku bersih dan sanitasi yang baik (sumber: Levels & Trends in Child Mortality – Laporan 2014. Perkiraan dikembangkan oleh Inter-agency Group for Child Mortality Estimation PBB).
Sanitasi yang buruk juga menyebabkan Indonesia harus mengeluarkan uang sekitar 56 triliun rupiah per tahunnya, atau 2,3% dari total PDB negara, dan lebih dari setengahnya dihabiskan untuk biaya kesehatan.
Kebiasaan ini sudah tertanam sejak kecil. Susahnya menghapus kebiasaan ini juga dipengaruhi oleh pengetahuan/pemahaman bahaya BABS, masalah kemiskinan (tidak mampu membuat toilet), tidak memiliki lahan, tinggal di rumah yang tak memiliki toilet (walau di daerah perkotaan) serta tidak adanya kesadaran, sehingga menganggap praktek BABS adalah hal yang biasa.
Dampak dari praktek BABS ini memengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup anak-anak yang sudah rentan dan termarginalisasi. Setiap jam, ada 15 sampai 22 anak di Indonesia yang meninggal akibat diare dan pneumonia yang sangat bisa dihindari dengan perilaku bersih dan sanitasi yang baik (sumber: Levels & Trends in Child Mortality – Laporan 2014. Perkiraan dikembangkan oleh Inter-agency Group for Child Mortality Estimation PBB).
Sanitasi yang buruk juga menyebabkan Indonesia harus mengeluarkan uang sekitar 56 triliun rupiah per tahunnya, atau 2,3% dari total PDB negara, dan lebih dari setengahnya dihabiskan untuk biaya kesehatan.




Quote:
ISI
Nah,agan baca sendiri kan fakta yang ane cantumkan di atas, ternyata masih banyak prilaku BABS dan juga BABS itu menyebabkan penyakit bahkan kematian terutama pada anak2 gan. nah, apakah di setiap daerah itu sama tingkat perilaku BABS nya?? yuk cek langsung













Quote:

Quote:
Aceh masih mengalami masalah terkait kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS). Dengan jumlah penduduk sebesar 4,907,000 jiwa, sejumlah 493,429 diantaranya adalah anak-anak.
Hanya 53.47% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 23.3 % sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 20.70% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Aceh hingga 47 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 4.10%. Buruknya sanitasi di Aceh juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 41.5%. - See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....BDxGwpBm.dpuf
Hanya 53.47% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 23.3 % sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 20.70% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Aceh hingga 47 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 4.10%. Buruknya sanitasi di Aceh juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 41.5%. - See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....BDxGwpBm.dpuf

Quote:
Sumatera Utara masih mengalami masalah terkait kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS). Dengan jumlah penduduk sebesar 13,767,000 jiwa, sejumlah 1,450,693 diantaranya adalah anak-anak.
Hanya 61.92% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 12.7% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 27.90% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Sumatera Utara hingga 40 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 2.10%. Buruknya sanitasi di Sumatera Utara juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 42.5%. - See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....IOIIwoAS.dpuf
Hanya 61.92% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 12.7% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 27.90% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Sumatera Utara hingga 40 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 2.10%. Buruknya sanitasi di Sumatera Utara juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 42.5%. - See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....IOIIwoAS.dpuf

Quote:
Riau masih mengalami masalah terkait kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS). Dengan jumlah penduduk sebesar 6,188,000 jiwa, sejumlah 645,899 diantaranya adalah anak-anak.
Hanya 63.44% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 7.0% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 26.40% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Riau hingga 24 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 1.60%. Buruknya sanitasi di Riau juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 36.8%. - See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....dRznpMbA.dpuf
Hanya 63.44% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 7.0% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 26.40% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Riau hingga 24 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 1.60%. Buruknya sanitasi di Riau juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 36.8%. - See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....dRznpMbA.dpuf

Quote:
Sumatera Selatan masih mengalami masalah terkait kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS). Dengan jumlah penduduk sebesar 7,942,000 jiwa, sejumlah 766,843 diantaranya adalah anak-anak.
Hanya 51.66% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 16.6% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 24.90% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Sumatera Selatan hingga 29 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 1.30%. Buruknya sanitasi di Sumatera Selatan juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 36.7%. - See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....NxvBNKfd.dpuf
Hanya 51.66% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 16.6% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 24.90% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Sumatera Selatan hingga 29 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 1.30%. Buruknya sanitasi di Sumatera Selatan juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 36.7%. - See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....NxvBNKfd.dpuf

Quote:
Bangka Belitung masih mengalami masalah terkait kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS). Dengan jumlah penduduk sebesar 1,277,856 jiwa, sejumlah 127,848 diantaranya adalah anak-anak.
Hanya 77.95% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 15.6% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 36.20% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Bangka Belitung hingga 27 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 1.20%. Buruknya sanitasi di Bangka Belitung juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 28.7%. - See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....g378BPSN.dpuf
Hanya 77.95% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 15.6% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 36.20% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Bangka Belitung hingga 27 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 1.20%. Buruknya sanitasi di Bangka Belitung juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 28.7%. - See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....g378BPSN.dpuf

Quote:
Banten masih mengalami masalah terkait kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS). Dengan jumlah penduduk sebesar 11,705,000 jiwa, sejumlah 1,050,332 diantaranya adalah anak-anak.
Hanya 67.27% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 19.9% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 27.90% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Banten hingga 32 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 2.40%. Buruknya sanitasi di Banten juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 33%. - See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....BCu1p1AL.dpuf
Hanya 67.27% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 19.9% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 27.90% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Banten hingga 32 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 2.40%. Buruknya sanitasi di Banten juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 33%. - See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....BCu1p1AL.dpuf

Quote:
DKI Jakarta masih mengalami masalah terkait kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS). Dengan jumlah penduduk sebesar 10,075,000 jiwa, sejumlah 829,824 diantaranya adalah anak-anak.
Hanya 86.57% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 0.5% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 52.20% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi berpengaruhi terhadap angka kematian balita di DKI Jakarta hingga 22 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 2.50%. Buruknya sanitasi di DKI Jakarta juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 27.5%.
- See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....cSokPun8.dpuf
Hanya 86.57% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 0.5% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 52.20% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi berpengaruhi terhadap angka kematian balita di DKI Jakarta hingga 22 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 2.50%. Buruknya sanitasi di DKI Jakarta juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 27.5%.
- See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....cSokPun8.dpuf

Quote:
Jawa Barat masih mengalami masalah terkait kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS). Dengan jumlah penduduk sebesar 46,030,000 jiwa, sejumlah 4,124,635 diantaranya adalah anak-anak.
Hanya 60.18% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 10.3% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 18.30% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Jawa Barat hingga 30 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 1.00%. Buruknya sanitasi di Jawa Barat juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 35.3%.
- See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....fAF0Py5a.dpuf
Hanya 60.18% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 10.3% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 18.30% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Jawa Barat hingga 30 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 1.00%. Buruknya sanitasi di Jawa Barat juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 35.3%.
- See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....fAF0Py5a.dpuf

Quote:
Jawa Tengah masih mengalami masalah terkait kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS). Dengan jumlah penduduk sebesar 33,523,000 jiwa, sejumlah 2,711,282 diantaranya adalah anak-anak.
Hanya 63.28% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 14.0% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 19.60% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Jawa Tengah hingga 32 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 2.30%. Buruknya sanitasi di Jawa Tengah juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 36.7%.
- See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....qy4nFqba.dpuf
Hanya 63.28% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 14.0% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 19.60% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Jawa Tengah hingga 32 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 2.30%. Buruknya sanitasi di Jawa Tengah juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 36.7%.
- See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....qy4nFqba.dpuf

Quote:
Jawa Timur masih mengalami masalah terkait kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS). Dengan jumlah penduduk sebesar 38,610,000 jiwa, sejumlah 2,923,910 diantaranya adalah anak-anak.
Hanya 60.38% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 18.2% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 20.70% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Jawa Timur hingga 30 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 2.30%. Buruknya sanitasi di Jawa Timur juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 35.8%.
- See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....8TOgsPvL.dpuf
Hanya 60.38% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 18.2% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 20.70% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Jawa Timur hingga 30 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 2.30%. Buruknya sanitasi di Jawa Timur juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 35.8%.
- See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....8TOgsPvL.dpuf

Quote:
Kalimantan Barat masih mengalami masalah terkait kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS). Dengan jumlah penduduk sebesar 4,716,000 jiwa, sejumlah 452,400 diantaranya adalah anak-anak.
Hanya 52.10% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 23.0% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 20.40% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Kalimantan Barat hingga 31 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 1.30%. Buruknya sanitasi di Kalimantan Barat juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 38.6%. - See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....Eaciwmje.dpuf
Hanya 52.10% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 23.0% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 20.40% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Kalimantan Barat hingga 31 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 1.30%. Buruknya sanitasi di Kalimantan Barat juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 38.6%. - See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....Eaciwmje.dpuf

Quote:
Maluku masih mengalami masalah terkait kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS). Dengan jumlah penduduk sebesar 1,657,000 jiwa, sejumlah 187,539 diantaranya adalah anak-anak.
Hanya 62.39% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 25.2% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 25.50% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Maluku hingga 36 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 1.80%. Buruknya sanitasi di Maluku juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 40.6%. - See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....f9mmBx8i.dpuf
Hanya 62.39% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 25.2% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 25.50% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Maluku hingga 36 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 1.80%. Buruknya sanitasi di Maluku juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 40.6%. - See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....f9mmBx8i.dpuf

Quote:
Papua Barat masih mengalami masalah terkait kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS). Dengan jumlah penduduk sebesar 850,000 jiwa, sejumlah 93,709 diantaranya adalah anak-anak.
Hanya 27.89% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 8.5% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 16.90% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Papua Barat hingga 74 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 1.70%. Buruknya sanitasi di Papua Barat juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 44.7%.- See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....0pTtUrI4.dpuf
Bagi yang ingin melihat provinsi yang tidak ane cantumkan langsung cek ke http://www.tinjutinja.com/pelajari-d...-provinsi/aceh
Hanya 27.89% penduduknya yang memiliki akses ke sarana sanitasi yang layak, sedangkan 8.5% sama sekali tidak memiliki akses ke toilet. Fasilitas sanitasi sekolah dengan kondisi baik sebesar 16.90% persen saja.
Dampak dari buruknya sanitasi memengaruhi angka kematian balita di Papua Barat hingga 74 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus diare pada balita mencapai 1.70%. Buruknya sanitasi di Papua Barat juga berkontribusi terhadap jumlah balita pendek / stunting yang mencapai angka 44.7%.- See more at: http://www.tinjutinja.com/pelajari-d....0pTtUrI4.dpuf
Bagi yang ingin melihat provinsi yang tidak ane cantumkan langsung cek ke http://www.tinjutinja.com/pelajari-d...-provinsi/aceh
Quote:
PENUTUP
Quote:
Ada banyak manfaat yang bisa dirasakan jika kita terbebas dari perilaku buang air besar sembarangan (BABS).Sanitasi yang baik akan menjauhkan paparan tinja dari manusia, yang akan mengurangi jumlah kasus diare terutama pada anak-anak serta mengurangi jumlah kasus kematian bayi. Sanitasi yang baik, dibantu dengan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar, akan menghindarkan menjangkitnya patogen yang datang dari lalat dan tinja serta makanan dan minuman yang bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit seperti diare. Anak-anak dapat tumbuh lebih baik dan terhindar dari kasus anak tumbuh pendek / stunting, karena tubuhnya tidak terus melawan bakteri patogen (bakteri penyebab penyakit).
Dari segi ekonomi, dengan meningkatnya kesehatan masyarakat, maka mereka bisa menjadi lebih produktif dalam bekerja; hal ini tentu akan berbanding lurus dengan meningkatnya kualitas hidup. Bagi pemerintah Indonesia sendiri, pengeluaran PDB Indonesia untuk masalah kesehatan akan berkurang sehingga dapat dialokasikan untuk sektor lain yang juga membutuhkan perhatian guna membangun Indonesia yang lebih baik (Sumber: Economic Impact of Sanitation World Bank 2008).
- See more at: http://www.tinjutinja.com/keuntungan....nECwuoz0.dpuf
Dari segi ekonomi, dengan meningkatnya kesehatan masyarakat, maka mereka bisa menjadi lebih produktif dalam bekerja; hal ini tentu akan berbanding lurus dengan meningkatnya kualitas hidup. Bagi pemerintah Indonesia sendiri, pengeluaran PDB Indonesia untuk masalah kesehatan akan berkurang sehingga dapat dialokasikan untuk sektor lain yang juga membutuhkan perhatian guna membangun Indonesia yang lebih baik (Sumber: Economic Impact of Sanitation World Bank 2008).
- See more at: http://www.tinjutinja.com/keuntungan....nECwuoz0.dpuf
Demikian thread ini ane buat untuk menyampaikan informasi. disini yang ane lakukan adalah menyunting beritanya sehingga menjadi lebih mudah di baca. karena TS pikir berita ini penting jadi ane sajikan segampang mungkin agar gampang di baca. ayo gan, gerakkan gerakan tinju tinja nasional yang bertujuan untuk mengurangi perilaku BABS di negara kita. semoga thread ane bermanfaat. selamat beristirahat
sumber : http://www.tinjutinja.com/
sumber : http://www.tinjutinja.com/

0
4.4K
Kutip
33
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan