MEDAN – Aksi pembacokan yang dilakukan AD (23) terhadap pasangan suami-istri (pasutri) Erwin Syahputra Hasibuan (35)-Suarti (32) membuat Desa Belongkot, Kecamatan Marbau, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara (Sumut), heboh.

Dalam aksi pembacokan tersebut, Erwin meninggal dunia di lokasi. Sementara istrinya kritis dan masih mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rantauprapat.

Dari hasil pemeriksaan kepolisian, pelaku nekat melakukan aksinya karena dendam. Pelaku merasa malu karena korban telah membeberkan aibnya kepada warga sekitar.

"Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku nekat karena dendam pribadi kepada korban karena aibnya disebarkan kepada warga," ujar Kasubbag Humas Polres Labuhanbatu, AKP Viktor Sibarani kepada wartawan, Jumat (17/6/2016).

Ia menuturkan, aib yang disebarkan korban kepada warga adalah pelaku memiliki kelainan, yakni kerap mengintip perempuan yang sedang mandi. Beberapa waktu lalu, istri korban juga diintip pelaku dan ketahuan.

Ketahuan mengintip istrinya, korban pun kemudian menyebarkan perilaku pelaku yang tak baik itu. Saat itulah pelaku merasa malu dan kemudian merencanakan pembunuhan tersebut kepada Erwin dan istrinya.

Pemberitaan sebelumnya, Erwin Syahputra Hasibuan (35) dan istrinya Suarwati (30) yang tinggal di perkebunan Pondok Adipati, Divisi 34, Desa Belongkot, Kecamatan Marbau, Labuhanbatu Utara (Labura), Sumut, tewas setelah dibacok dengan menggunakan parang oleh AS (23) yang tidak lain adalah tetangganya.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu 15 Juni 2016. Kejadian bermula saat korban pulang ke rumahnya usai bekerja di perkebunan PT Adipati. Setibanya di halaman rumah, mengapa pelaku sudah berada di sana dan membawa sebilah parang.

Melihat korban muncul, pelaku sontak mengejarnya dan membacoknya dengan membabi buta. Tak hanya itu, setelah korban tersungkur, pelaku kemudian menggorok leher korban hingga akhirnya tewas.