- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Agan Termasuk Tipe Sibuk Atau Produktif ?


TS
zidniii
Agan Termasuk Tipe Sibuk Atau Produktif ?
Kerja memang kadang diburu waktu, tapi kita tak boleh juga menghilangkan makna bekerja di dalamnya.
Pekerjaan tidak pernah selesai meskipun dikerjakan setiap hari. Deadline pekerjaan semakin menumpuk. Setiap hari menjalani lembur hingga tengah malam. Kalian mengalami hal-hal tadi? Apakah kalian tergolong karyawan sibuk? Kesibukan tiada henti seolah membuat kalian tidak memiliki waktu untuk mengerjakan hal lain. Pernahkah kalian merenungkan, adakah kesibukan yang kalian kerjakan menghasilkan sesuatu yang berguna? Sudahkah kalian produktif dalam kesibukan? Selama ini orang-orang beranggapan bahwa tidak ada perbedaan antara sibuk dan produktif. Keduanya sama-sama berarti mengerjakan suatu pekerjaan. Namun, ada beberapa poin yang membedakan antara sibuk dan produktif. Berikut beberapa di antaranya.
List Pekerjaan

Photo credit: mexperience.com
Karyawan sibuk jarang membuat list pekerjaan yang akan dia kerjakan hari ini. Semua tugas dari atasan akan dia kerjakan secepat mungkin tanpa memikirkan skala prioritas. Hal ini membuatnya seakan diburu waktu agar semua pekerjaannya cepat selesai.
Beda dengan karyawan produktif yang selalu membuat list pekerjaan sesuai prioritas yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Jika atasannya terlalu banyak memberi tugas, maka dia tak ragu untuk berkonsultasi pada atasan tugas mana yang mendesak. List pekerjaan sangat membantu dalam sebuah pekerjaan karena bisa digunakan sebagai panduan dalam bekerja.
Goal Kerja

Photo credit: thewritelife.com
Goal kerja merupakan salah satu hal yang kadang terlupakan oleh tipe karyawan sibuk. Kebiasaan karyawan untuk mengerjakan apa yang diminta atasan membuatnya lupa akan target yang harus dicapai dalam sebuah pekerjaan. Padahal, goal kerja justru dapat membantu seseorang untuk menentukan cara mengerjakan pekerjaan tersebut.
Karyawan produktif selalu membuat sebuah goal kerja di setiap pekerjaannya. Tujuannya agar dia berada dalam rambu-rambu yang dia buat selama bekerja. Hal ini membantunya menyelesaikan semua pekerjaan dan meminimalisasi kesalahan kerja.
Value Kerja

Photo credit: wallpapersxl.com
Pekerjaan yang berguna adalah pekerjaan yang memiliki value. Kecenderungan karyawan sibuk adalah mengerjakan sesuatu tanpa value. Saking banyaknya pekerjaan yang dikerjakan, tanpa ia sadari beberapa pekerjaan pasti ada yang tidak memiliki value. Jenis pekerjaan yang tidak memiliki value tersebut seharusnya bisa dikesampingkan sementara.
Lain halnya bagi karyawan produktif yang selalu mengedepankan value kerja. Meski dari luar dia terlihat tak sesibuk karyawan lainnya, dia diam-diam mengerjakan sesuatu yang memiliki value besar. Pekerjaan ringan biasanya akan dia kerjakan di akhir sehingga meringankan beban kerjanya.
Manajemen Waktu
Photo credit: beforeitsnews.com
Beberapa pekerjaan yang dimiliki karyawan sibuk lebih sering terbengkalai lantaran dia kurang bisa memanajemen waktu dengan baik. Itu efek dari dia tak memiliki skala prioritas di awal kerja. Efeknya dia akan lebih sering menjalani lembur di kantor.
Bagi karyawan produktif, membuat timeline pekerjaan adalah hal mutlak baginya sebelum mulai bekerja. Timeline yang dibuat harus berdasarkan skala prioritas yang ada sebelumnya. Karyawan produktif memiliki kelebihan dalam hal ini lantaran dia sudah cukup cerdas membedakan pekerjaan yang penting dan pekerjaan yang mendesak. Tak heran karyawan produktif justru jarang mengalami lembur hingga tengah malam.
Kecepatan Kerja

Photo credit: synergygbl.com
Salah satu keunggulan karyawan sibuk adalah dia memiliki kecepatan kerja yang baik. Dia terbiasa diburu waktu dalam bekerja sehingga membuatnya dapat bekerja dengan cepat. Hanya saja, dia kadang juga kurang teliti dalam pekerjaanya. Jangan heran jika kadang atasan suka komplain karena beberapa pekerjaan harus dikoreksi kembali.
Karyawan produktif lebih suka bekerja cermat dan tepat dibandingkan mengutamakan kecepatan kerja. Dia memang tak secepat karyawan sibuk dalam bekerja. Namun, hasil kerjanya biasanya lebih sedikit ditemukan kesalahan. Ini yang menjadi kelebihan karyawan produktif.
Laporan Hasil Kerja

Photo credit: pm360us.com
Pada akhirnya semua pekerjaan yang dilakukan harus dilaporkan pada atasan. Karyawan sibuk seringkali lupa memberikan laporan hasil kerja pada atasan karena terlalu sibuk mengerjakan semua pekerjaan. Tak heran kadang atasannya harus menagih beberapa pekerjaannya yang sudah selesai.
Ciri khas karyawan produktif adalah melaporkan hasil kerjanya pada atasan tepat waktu. Bahkan kadang tanpa diminta atasan. Kebiasaan kerja karyawan produktif yang selalu berpatok pada timeline membuatnya dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Pekerjaan yang sudah selesai pun pasti segera ia laporkan pada atasannya.
Inovasi

Photo credit: setsdesignideas.com
Karyawan sibuk terlalu disibukkan dengan rutinitas kerjanya yang tak pernah berhenti. Ini menyebabkan dia tak memiliki waktu untuk melakukan sebuah inovasi dalam pekerjaannya. Dia terlalu berfokus pada pekerjaan rutin saja.
Karyawan produktif mempunyai waktu khusus untuk memikirkan suatu inovasi. Ia cenderung memiliki ide-ide kreatif yang akan muncul sewaktu-waktu. Jika sudah memiliki sebuah ide, ia akan membuat catatan akan rencananya dan target berapa lama ide tersebut akan direalisasikan. Karyawan produktif percaya bahwa inovasi sekecil apapun harus dikembangkan untuk membantu sebuah pekerjaan.
Delegasi Pekerjaan

Photo credit: weltladen.info
Kekurangan karyawan sibuk adalah dia mengerjakan semua pekerjaan sendirian. Dia cenderung memiliki sifat kurang mempercayai anak buah sehingga enggan memberikan beberapa pekerjaan pada anak buah. Delegasi pekerjaan pun tidak pernah ada.
Karyawan produktif akan lebih selektif dalam memilah pekerjaan. Pekerjaan yang dia rasa agak ringan akan dia berikan pada anak buahnya. Tentu saja sebelumnya ia akan mengajari dan membimbing anak buah dalam mengerjakan pekerjaan yang ia minta. Dengan begitu dia hanya tinggal memonitoring anak buah. Sistem delegasi seperti ini mempunyai dua kelebihan. Pertama, pekerjaan terasa lebih ringan karena dibantu anak buah. Kedua, membagikan ilmu kepada anak buah berefek pada mutu kerja anak buah yang semakin baik.
Tekanan Kerja

Photo credit: qptech.ie
Tekanan kerja dan deadline dari atasan yang menumpuk biasanya membuat karyawan sibuk menjadi mudah stres. Apalagi jika beberapa pekerjaan yang sudah selesai masih dianggap kurang oleh atasan. Karyawan sibuk biasanya kurang bisa menghadapi tekanan kerja.
Beda dengan karyawan produktif yang terbiasa dengan tekanan kerja lantaran sifatnya yang selalu memilah pekerjaan di awal kerja. Dia akan sangat jarang merasa diburu pekerjaan oleh atasan karena dia sudah mengatur semua pekerjaan dengan tepat. Saat tiba-tiba ada tugas mendesak dari atasan pun dia tidak akan panik.
Jadi, termasuk golongan manakah kalian? Karyawan sibuk atau karyawan produktif? Jenis pekerjaan apapun yang kalian kerjakan, tak ada salahnya mencoba meniru apa yang biasa dilakukan karyawan produktif. Kerja memang kadang diburu waktu, tapi kita tak boleh juga menghilangkan makna bekerja di dalamnya.
Sumber Thread :
Kalian Termasuk Tipe Sibuk atau Produktif? Berikut 9 Perbedaan Sibuk dan Produktif yang Perlu Kamu Tahu
Artikel yang sudah pernah Hot Thread nih gan :
Mari duduk sejenak dan kembali mengenang masa 90an
Cara unik mengekspresikan cinta dari berbagai belahan dunia
Agan anak pertama , tengah atau terakhir ? Yuk kenali pribadi agan dari urutan lahir
5 foto tragis hewan langka ini akan membuatmu lebih memahami makna hari bumi
Tak Selamanya Kisah Penyair Indonesia Seindah Puisinya
Ini dia Raja Ampatnya Indonesia bagian barat. Yuk Kesiini Gan
Ini Dia 11 Museum di Dunia yang Paling Menakjubkan & Harus Dikunjungi!
11 Perpustakaan dan Toko Buku Unik di Indonesia Ini Membuat Betah Membaca
10 Saran Untuk Diri Sendiri Ketika Saya Berumur 20an
Jika threadnya menginspirasi agan boleh bagi
Pekerjaan tidak pernah selesai meskipun dikerjakan setiap hari. Deadline pekerjaan semakin menumpuk. Setiap hari menjalani lembur hingga tengah malam. Kalian mengalami hal-hal tadi? Apakah kalian tergolong karyawan sibuk? Kesibukan tiada henti seolah membuat kalian tidak memiliki waktu untuk mengerjakan hal lain. Pernahkah kalian merenungkan, adakah kesibukan yang kalian kerjakan menghasilkan sesuatu yang berguna? Sudahkah kalian produktif dalam kesibukan? Selama ini orang-orang beranggapan bahwa tidak ada perbedaan antara sibuk dan produktif. Keduanya sama-sama berarti mengerjakan suatu pekerjaan. Namun, ada beberapa poin yang membedakan antara sibuk dan produktif. Berikut beberapa di antaranya.
List Pekerjaan

Photo credit: mexperience.com
Karyawan sibuk jarang membuat list pekerjaan yang akan dia kerjakan hari ini. Semua tugas dari atasan akan dia kerjakan secepat mungkin tanpa memikirkan skala prioritas. Hal ini membuatnya seakan diburu waktu agar semua pekerjaannya cepat selesai.
Beda dengan karyawan produktif yang selalu membuat list pekerjaan sesuai prioritas yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Jika atasannya terlalu banyak memberi tugas, maka dia tak ragu untuk berkonsultasi pada atasan tugas mana yang mendesak. List pekerjaan sangat membantu dalam sebuah pekerjaan karena bisa digunakan sebagai panduan dalam bekerja.
Goal Kerja

Photo credit: thewritelife.com
Goal kerja merupakan salah satu hal yang kadang terlupakan oleh tipe karyawan sibuk. Kebiasaan karyawan untuk mengerjakan apa yang diminta atasan membuatnya lupa akan target yang harus dicapai dalam sebuah pekerjaan. Padahal, goal kerja justru dapat membantu seseorang untuk menentukan cara mengerjakan pekerjaan tersebut.
Karyawan produktif selalu membuat sebuah goal kerja di setiap pekerjaannya. Tujuannya agar dia berada dalam rambu-rambu yang dia buat selama bekerja. Hal ini membantunya menyelesaikan semua pekerjaan dan meminimalisasi kesalahan kerja.
Value Kerja

Photo credit: wallpapersxl.com
Pekerjaan yang berguna adalah pekerjaan yang memiliki value. Kecenderungan karyawan sibuk adalah mengerjakan sesuatu tanpa value. Saking banyaknya pekerjaan yang dikerjakan, tanpa ia sadari beberapa pekerjaan pasti ada yang tidak memiliki value. Jenis pekerjaan yang tidak memiliki value tersebut seharusnya bisa dikesampingkan sementara.
Lain halnya bagi karyawan produktif yang selalu mengedepankan value kerja. Meski dari luar dia terlihat tak sesibuk karyawan lainnya, dia diam-diam mengerjakan sesuatu yang memiliki value besar. Pekerjaan ringan biasanya akan dia kerjakan di akhir sehingga meringankan beban kerjanya.
Manajemen Waktu

Photo credit: beforeitsnews.com
Beberapa pekerjaan yang dimiliki karyawan sibuk lebih sering terbengkalai lantaran dia kurang bisa memanajemen waktu dengan baik. Itu efek dari dia tak memiliki skala prioritas di awal kerja. Efeknya dia akan lebih sering menjalani lembur di kantor.
Bagi karyawan produktif, membuat timeline pekerjaan adalah hal mutlak baginya sebelum mulai bekerja. Timeline yang dibuat harus berdasarkan skala prioritas yang ada sebelumnya. Karyawan produktif memiliki kelebihan dalam hal ini lantaran dia sudah cukup cerdas membedakan pekerjaan yang penting dan pekerjaan yang mendesak. Tak heran karyawan produktif justru jarang mengalami lembur hingga tengah malam.
Kecepatan Kerja

Photo credit: synergygbl.com
Salah satu keunggulan karyawan sibuk adalah dia memiliki kecepatan kerja yang baik. Dia terbiasa diburu waktu dalam bekerja sehingga membuatnya dapat bekerja dengan cepat. Hanya saja, dia kadang juga kurang teliti dalam pekerjaanya. Jangan heran jika kadang atasan suka komplain karena beberapa pekerjaan harus dikoreksi kembali.
Karyawan produktif lebih suka bekerja cermat dan tepat dibandingkan mengutamakan kecepatan kerja. Dia memang tak secepat karyawan sibuk dalam bekerja. Namun, hasil kerjanya biasanya lebih sedikit ditemukan kesalahan. Ini yang menjadi kelebihan karyawan produktif.
Laporan Hasil Kerja

Photo credit: pm360us.com
Pada akhirnya semua pekerjaan yang dilakukan harus dilaporkan pada atasan. Karyawan sibuk seringkali lupa memberikan laporan hasil kerja pada atasan karena terlalu sibuk mengerjakan semua pekerjaan. Tak heran kadang atasannya harus menagih beberapa pekerjaannya yang sudah selesai.
Ciri khas karyawan produktif adalah melaporkan hasil kerjanya pada atasan tepat waktu. Bahkan kadang tanpa diminta atasan. Kebiasaan kerja karyawan produktif yang selalu berpatok pada timeline membuatnya dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Pekerjaan yang sudah selesai pun pasti segera ia laporkan pada atasannya.
Inovasi

Photo credit: setsdesignideas.com
Karyawan sibuk terlalu disibukkan dengan rutinitas kerjanya yang tak pernah berhenti. Ini menyebabkan dia tak memiliki waktu untuk melakukan sebuah inovasi dalam pekerjaannya. Dia terlalu berfokus pada pekerjaan rutin saja.
Karyawan produktif mempunyai waktu khusus untuk memikirkan suatu inovasi. Ia cenderung memiliki ide-ide kreatif yang akan muncul sewaktu-waktu. Jika sudah memiliki sebuah ide, ia akan membuat catatan akan rencananya dan target berapa lama ide tersebut akan direalisasikan. Karyawan produktif percaya bahwa inovasi sekecil apapun harus dikembangkan untuk membantu sebuah pekerjaan.
Delegasi Pekerjaan

Photo credit: weltladen.info
Kekurangan karyawan sibuk adalah dia mengerjakan semua pekerjaan sendirian. Dia cenderung memiliki sifat kurang mempercayai anak buah sehingga enggan memberikan beberapa pekerjaan pada anak buah. Delegasi pekerjaan pun tidak pernah ada.
Karyawan produktif akan lebih selektif dalam memilah pekerjaan. Pekerjaan yang dia rasa agak ringan akan dia berikan pada anak buahnya. Tentu saja sebelumnya ia akan mengajari dan membimbing anak buah dalam mengerjakan pekerjaan yang ia minta. Dengan begitu dia hanya tinggal memonitoring anak buah. Sistem delegasi seperti ini mempunyai dua kelebihan. Pertama, pekerjaan terasa lebih ringan karena dibantu anak buah. Kedua, membagikan ilmu kepada anak buah berefek pada mutu kerja anak buah yang semakin baik.
Tekanan Kerja

Photo credit: qptech.ie
Tekanan kerja dan deadline dari atasan yang menumpuk biasanya membuat karyawan sibuk menjadi mudah stres. Apalagi jika beberapa pekerjaan yang sudah selesai masih dianggap kurang oleh atasan. Karyawan sibuk biasanya kurang bisa menghadapi tekanan kerja.
Beda dengan karyawan produktif yang terbiasa dengan tekanan kerja lantaran sifatnya yang selalu memilah pekerjaan di awal kerja. Dia akan sangat jarang merasa diburu pekerjaan oleh atasan karena dia sudah mengatur semua pekerjaan dengan tepat. Saat tiba-tiba ada tugas mendesak dari atasan pun dia tidak akan panik.
Jadi, termasuk golongan manakah kalian? Karyawan sibuk atau karyawan produktif? Jenis pekerjaan apapun yang kalian kerjakan, tak ada salahnya mencoba meniru apa yang biasa dilakukan karyawan produktif. Kerja memang kadang diburu waktu, tapi kita tak boleh juga menghilangkan makna bekerja di dalamnya.
Sumber Thread :
Kalian Termasuk Tipe Sibuk atau Produktif? Berikut 9 Perbedaan Sibuk dan Produktif yang Perlu Kamu Tahu
Artikel yang sudah pernah Hot Thread nih gan :
Mari duduk sejenak dan kembali mengenang masa 90an
Cara unik mengekspresikan cinta dari berbagai belahan dunia
Agan anak pertama , tengah atau terakhir ? Yuk kenali pribadi agan dari urutan lahir
5 foto tragis hewan langka ini akan membuatmu lebih memahami makna hari bumi
Tak Selamanya Kisah Penyair Indonesia Seindah Puisinya
Ini dia Raja Ampatnya Indonesia bagian barat. Yuk Kesiini Gan
Ini Dia 11 Museum di Dunia yang Paling Menakjubkan & Harus Dikunjungi!
11 Perpustakaan dan Toko Buku Unik di Indonesia Ini Membuat Betah Membaca
10 Saran Untuk Diri Sendiri Ketika Saya Berumur 20an
Jika threadnya menginspirasi agan boleh bagi

Diubah oleh zidniii 13-06-2016 07:10
0
2K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan