Kejadian ini tepat pada 8 Januari 2014 pada saat menyeberang jalan di Jalan Loji Kecil, Yogyakarta. Nama mbak berhijab ini adalah Ningrum Septianda, mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa sementara suster yang di sebelah kiri Mbak Ningrum bernama Sr. Maria Patrice, O.S.F. Nah, kalau di negara ini yang terdiri dari 6 agama, gak perlu menjadi satu agama, cukup bisa berjalan beriringan tanpa sikut menyikut itu sudah luar biasa.

Gereja St. Petrus di Amerika memasang tulisan di depan Gereja mereka yang berisi, "Selamat Hari Raya Idul Fitri! Allah memberkati kalian saudara/saudari kami muslim." Kalau saja setiap tahun kita masing-masing bisa menahan diri untuk tidak menghina agama lain hanya perkara menyebutkan selamat hari raya entah hari raya apapun itu, alangkah indahnya negeri ini

Gambar diatas merupakan potret umat Islam Mesir untuk menjaga Gereja Kristen Koptik pada masa revolusi Mesir. Sementara itu

Masih di peristiwa yang sama yaitu revolusi Mesir, umat Kristen Koptik menjaga saudara-saudara Muslim yang sedang melaksanakan sholat.

Seorang perempuan terlihat memegang kertas yang bertuliskan, "We Love Each Other" yang berarti, "Kami mengasihi satu sama lain." Dengan lambang Bulan Sabit dan Salib di tengah-tengah kertas tersebut. Peristiwa ini diambil pada demonstrasi melawan pemerintahan Presiden Mubarak, di Tahrir Square

Kejadian ini diambil pada demonstrasi menolak penyerangan Irak pada tahun 2002. Terlihat sebuah spanduk bertuliskan "Coexist". Mungkin maksud dari demonstran itu adalah bahwa tidak ada satupun agama di dunia ini yang mendukung penyerangan dan peperangan.

Kejadian ini di Paroki Kranji, Bekasi, dalam rangka Ulang Tahun ke-25 Paroki Kranji. Paraibu-ibu berjilbab ini menyambut Mgr. Ignatius Suharyo dengan qasidah.

Dalam suasana duka atas kepergian Uskup Pangkalpinang Mgr. Hilarius Moa Nurak, S.V.D, terlihat suasana berbelasungkawa yang tak seperti biasanya. Ditunjukkan sikap gotong royong tanpa membedakan latar belakang. Yaitu GP Ansor mengusung jenazah Mgr. Hilarius Moa Nurak, S.V.D

Gambar diatas menujukkan 2 orang wanita gan-sis. Satu muslim dan satu lagi seorang Yahudi. Kejadian ini diambil saat peringatan di Auschwitz-Birkenau, Jerman. Dan ibu yang tidak menggunakan jilbab adalah salah satu korban yang bertahan dari holocaustnya Nazi. Bagaimana mereka bisa kenal? Pastinya karena kekuatan untuk berbagi bukan memandang latar belakang