POJOKSATU.id, BONTANG – Bulan Ramadhan ternyata tak membuat, sebut saja, Melati stop menebar rayuan. Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai pekerja seks komersial itu tetap tidak absen menjajakan kemolekan tubuhnya untuk dicumbui pria.

Bukan itu saja, penghasilannya pun kian bertambah di bulan Ramadhan dari pekerjaannya sebagai PSK.

Tak sulit bagi Melati untuk beraksi di bulan Ramadhan. Pasalnya, Prakela sebagai kawasan prostitusi di Bontang, Kalimantan Timur itu tak pernah mati dari dunia malam perempuan penggoda.

“Karaoke sih tutup bos, tapi mereka (PSK) tetap jalan sendiri-sendiri dapat pelanggan,” kata Sudirman warga asal Samarinda di Bontang, Kaltim, kepada Pojoksatu.id, Kamis (9/6/2016).

Razia-razia yang dilakukan aparat terkadang hanya jadi bumbu yang tak mengurangi ramainya para PSK di kawasan tersebut.

Namun jangan salah, tak semua orang bisa masuk ke kawasan tersebut tanpa memiliki akses khusus jika tujuannya hanya ingin sekadar melihat-lihat.

Di ujung-ujung tiap gang ada seorang penjaga yang menjadi pintu boleh tidaknya seseorang masuk dan mendapat layanan wanita pekerja seks komersil.

“Itu nggak bisa dilewatin mobil mas kalau untuk sekedar lihat-lihat soalnya ada penjaganya,” kata Dirman.

Tarifnya pun mahal, seorang wanita bisa paling murah dibooking Rp 500 ribu saja untuk sekali bercumbu. Itupun dengan kriteria tertentu seperti soal waktu.

Di luar bulan puasa, Dirman bercerita kalau ia memiliki saudara yang menjadi pemilik karaoke dengan keuntungan penghasilan ratusan juta rupiah dengan memakai jasa plus-plus wanita panggilan.

“Bisa bikin rumah mewah di kampung, bos,” kata dia.http://pojoksatu.id/wohoo/2016/06/09...mbu-makin-hot/[/QUOTE]

Minta mulus = batal puasa