- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ongkos Bawa BBM Pakai Pesawat ke Perbatasan RI-Malaysia Rp 10.000/Liter


TS
sidqyf
Ongkos Bawa BBM Pakai Pesawat ke Perbatasan RI-Malaysia Rp 10.000/Liter

Balikpapan - Kabupaten Nunukan di Kalimantan Utara yang merupakan salah satu wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, akhirnya mendapatkan pasokan solar subsidi dari PT Pertamina (Persero) setelah selama 70 tahun bergantung pada solar ilegal dari Sarawak, Malaysia.
Harga solar yang dipasok dari Malaysia ke Nunukan sampai Rp 60.000/liter, jauh di atas harga solar di Pulau Jawa, Sumatera, dan wilayah Indonesia lainnya yang hanya Rp 5.150/liter.
Untuk menegakkan kedaulatan Republik Indonesia di Nunukan, sekaligus memenuhi kewajibannya mendistribusikan BBM ke seluruh wilayah Indonesia, Pertamina mulai mengirim solar dengan pesawat ke Kecamatan Krayan, Nunukan, pada Rabu (8/6/2016) kemarin.
Pertamina menyewa pesawat jenis Air Tracktor dari maskapai Susi Air untuk membawa solar dari Tarakan ke Kecamatan Krayan, Nunukan. Untuk penerbangan perdana kemarin (8/6/2016) diangkut 1.000 liter solar ke Nunukan.
Pengiriman dengan pesawat ini membuat biaya distribusi BBM ke Krayan lebih tinggi dibanding biaya distribusi ke wilayah-wilayah yang sudah punya infrastruktur dasar cukup baik, misalnya di Jawa. Biaya angkut BBM memakai pesawat ke Nunukan sekitar Rp 10.000/liter.
"Biaya pengirimannya di bawah Rp 10.000/liter. Kita sewa, carter pesawat Susi Air," kata VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, saat ditemui di Kilang Pertamina Balikpapan, Kamis (9/6/2016).

Meski ongkos angkut per liternya sampai Rp 10.000/liter, harga solar yang dijual Pertamina tetap Rp 5.150/liter. Harga ini sama dengan SPBU lain di wilayah Indonesia karena Pertamina memberikan subsidi untuk BBM yang diangkut.
"Kita akan distribusikan solar melalui APMS (Agen Penjual Minyak Solar) dengan harga sama di seluruh Indonesia," tambahnya.
Lanjut Wianda, angkutan pesawat kecil merupakan satu-satunya cara untuk mengirim solar ke Nunukan karena tidak ada jalur darat dan laut ke sana. Buruknya infrastruktur membuat Nunukan tak terjangkau.
"Kita selama ini nggak bisa tembus ke sana,nggak ada jalur darat, juga tidak ada pesawat yang dedicated mengirim BBM ke Krayan. Sejak Indonesia merdeka baru hari ini ada suplai BBM dedicated ke Krayan. Ini untuk kita mempertahankan kedaulatan nasional juga. Sebelumnya mereka dapat dari Malaysia," tutur Wianda.
Pengiriman solar ke daerah terpencil dengan menggunakan pesawat juga akan dilakukan ke sejumlah daerah lain yang senasib dengan Nunukan, misalnya kabupaten di Pegunungan Papua.
"Kalau di Papua itu biaya pengirimannya saja Rp 17.500/liter, di Puncak Jaya hampir Rp 25.000/liter. Kalau sekarang hasilnya bagus, kita replikasi ke Indonesia Timur, biar pasokan BBM ke sana lebih terjamin, tidak harus numpang pesawat yang membawa sembako dan sering perawatan. Jadi pesawat yang dedicated untuk BBM membuat pasokan lebih terjamin, harga bisa lebih terjangkau," tutupnya.
(feb/feb)
sumber: detik.com
0
1.8K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan