- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok dalam sorotan media asing, rusak sistem parpol sampai ribut FPI
TS
pandabeerrr
Ahok dalam sorotan media asing, rusak sistem parpol sampai ribut FPI
Quote:

Merdeka.com- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok tak pernah sepi dari hiruk pikuk pemberitaan dalam negeri. Hampir setiap hari nama Ahok wara wiri di jagat media massa terkait aksi, pernyataan dan tindakannya. Pemberitaan soal Ahok tidak seputar ibu kota dan segudang persoalannya, tapi akhir-akhir ini juga menyentuh persoalan politik dalam negeri. Apalagi Ahok menyatakan siap maju bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI tahun depan.
Tidak hanya media dalam negeri yang menyoroti langkah Ahok. Media asing juga beberapa kali mencermati tindak tanduk mantan Bupati Belitung Timur ini. Baru-baru ini koran ternama Amerika Serikat, The New York Times, melansir sosok Ahok sebagai orang yang mengguncang sistem perpolitikan Indonesia, yang kebanyakan dikendalikan oleh kaum elite partai. Tulisan ini dilansir Minggu (5/6).
Independensi politik yang dilakukan Ahok bertujuan memisahkan diri dari partai nasional yang kuat untuk menuju demokrasi Indonesia. Ahok yang sudah menyatakan akan maju dalam pemilihan kepala daerah Jakarta secara independen sudah mengguncang pendirian politik Tanah Air.
Karena itu Ahok disebut sosok political outsider. Julukan itu mencuat sebab latar belakang Ahok sebagai minoritas, yang berasal dari etnis China dan merupakan seorang kristiani dan berani maju sendiri tanpa partai. Koran AS ini menyebut Ahok telah mengguncang sistem politik nasional yang dikuasai kelompok oligarki.
Ulasan New York Times ini juga menyebutkan, alasan Ahok memilih jalur independen agar tidak bernasib sama dengan Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi disebut mendapat kesulitan dari partai politik pengusungnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Meski Ahok sangat blak-blakan dalam bicara, tulis New York Times, namun dia telah memenangkan banyak hati kaum muda dan kelas menengah ke bawah. Menurut koran ini, golongan masyarakat tersebut terpikat dengan sejumlah kebijakan-kebijakan yang dilakukan Ahok.
Periset program Ilmu Indonesia di Institut Studi Asia Tenggara Yusof Ishak di Singapura Charlotte Setijadi mengatakan Ahok sebagai sosok alternatif melawan sistem politik Indonesia saat ini.
"Basuki (Ahok), menggambarkan dirinya sebagai sosok alternatif untuk melawan sistem politik yang sudah memuakkan rakyat Indonesia," kata dia.
Keberanian Ahok mengambil jalur independen justru bakal menolongnya meraup suara saat pilkada nanti.
Tidak hanya New York Times, majalah Time juga pernah kepincut menulis tentang sosok Ahok. Majalah itu memuat artikel dengan judul 'Indonesia Reaches Racial Milestone With Chinese Governor of Jakarta'. Dengan memilih gubernur dari etnis Tionghoa, masyarakat Jakarta dinilai tak lagi melihat SARA.
Time menulis sosok Ahok sebagai politisi dengan gaya kepemimpinan keras. Time juga melansir penolakan keras dari ormas Front Pembela Islam (FPI) terhadap kepemimpinan Ahok. Majalah tersebut juga mengulas Ahok yang mendapatkan dukungan dari sebagian warga Jakarta yang mayoritasnya beragama muslim.
Bersamaan dengan Time, Reuters juga mengangkat artikel bertajuk 'Non-Muslim sworn in as Jakarta governor'. Media asal ratu Elisabeth itu menyoroti Ahok yang dilantik menjadi gubernur di tengah kerasnya penolakan kelompok FPI.
"Ahok sebagai Gubernur Jakarta dari Etnis Tionghoa pertama, adalah sosok yang memiliki reputasi transparan, tidak banyak basa-basi. Gaya kepemimpinannya dipuji oleh warga yang merindukan pejabat yang bersih dari korupsi dan bisa mengubah birokrasi," seperti dilansir Reuters.
Sebelum New York Times, Time dan Retures, harian asal Singapura juga pernah menulis soal Ahok, saat masih menjabat Pelaksana Tugas Gubernur. Harian The Straight Times menyoroti perseteruan Ahok dengan ormas Front Pembela Islam (FPI) yang dilansir November 2014 dengan judul 'Disband Hardliners for Spreading Hate, Violence'.
Saat itu Ahok menginginkan FPI dibubarkan. Straight Times melansir Ahok meminta Menteri Hukum dan HAM menindak tegas FPI. Di artikel itu juga ditulis FPI menolak Ahok di depan Gedung DPRD DKI Jakarta.

yuk kita juga bisa kok 'Disband Nasbungers for Spreading Hate, Violence'
tien212700 memberi reputasi
1
1.8K
Kutip
9
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan