daddy02Avatar border
TS
daddy02
kang ridwan kamil wajib di kasihani dan di zalimi
Mengapa Ridwan Kamil harus dikasihani? Karena Ridwan Kamil sudah didzalimi oleh banyak orang. Inilah Indonesia dengan masyarakatnya yang baru maju atau tepatnya setengah maju. Masyarakat yang sudah melek Internet, masyarakat yang sudah berani beropini dan menyatakan pendapatnya selanjutnya kemudian mereka merasa menjadi masyarakat yang cerdas dan mampu menilai apa saja. Tulisan ini sebenarnya tentang Para Pendukung Ahok, atau tepatnya Para Pencinta Mati Ahok. Tentu tidak semua pendukung Ahok itu cinta mati terhadap Ahok.

( daddy palgunadi wk ketua bidang kader partai perindo )
Tetapi yang beberapa ini memang bukan main cintanya pada Ahok. Dunia pasti kiamat kalau Ahok tidak jadi Gubernur DKI lagi. emoticon-Big Grin Adalah suatu fakta yang tidak bisa dibantah siapapun bahwa Lawan yang paling ditakuti Ahok adalah Ridwan Kamil. Ini adalah fakta yang tidak bisa dibantah oleh siapapun. Tetapi oleh Ahok Deadlover ataupun apa istilah Fakta ini tidak bisa masuk dalam logika mereka. Tidak mengapa tentunya. Masa’ iya mau dipaksa? emoticon-Big Grin Ketika Kang Emil datang kemarin ke Jakarta untuk Silahturahmi, Ahok sempat was-was (mungkin karena ketakutannya sendiri) dan merasa Kang Emil berniat maju di Pilgub DKI 2017. Lantas dengan spontan Ahok mengeluarkan pernyataan dan berubah pikiran bahwa kemungkinan besar ia akan maju lewat jalur Parpol bersama PDIP. Pernyataan itu memicu kekecewaan berat Teman Ahok dan akhirnya mereka membuat meme yang menyindir PDIP. Dari Fakta itu saja bisa disimpulkan Ahok gentar pada Emil. Ini pointnya. Kalau mau dikembangkan lagi poinnya ya bisa saja. Contoh : menurut Pengamat Politik Yunarto Wijaya, Ahok sedang melakukan Kosmetik Politik. Ahok dari awal tidak berniat maju lewat independen. Teman Ahok dengan 700 ribu KTP yang ada hanya digunakan Ahok untuk melakukan tawar menawar dengan partai-partai yang akan mengusungnya. Dan lain-lainnya, masih banyak yang bisa dikembangkan untuk menilai Ahok bila ingin mencari tahu karakter-karakter dasar Ahok sebenarnya. Tetapi intinya adalah Kang Emil yang merupakan Lawan yang paling ditakuti Ahok sudah menyatakan dirinya tidak jadi maju ke Pilgub DKI. Kita saksikan lagi setelah Kang Emil membuat pernyataan khusus tentang ini di laman Facebooknya, tidak lama kemudian ( 1 jam kemudian) Ahok kembali membuat pernyataan bahwa dirinya akan berusaha maju lewat jalur independen. Dari situ jelas sekali bahwa maju atau mundurnya Kang Emil bisa membuat Ahok berubah strategi (bahasa halusnya) atau plintat-plintut (bahasa kasarnya). Batalnya Ridwan Kamil maju pilgub DKI tentu membuat Ahok sangat adem. Wajar ya kalau tiba-tiba perjuangan yang tadinya diperkirakan akan sangat sulit ternyata tingkat kesulitan tertinggi menghilang dari daftar yang ada. Sayangnya rasa adem yang dirasakan Ahok tidak terasa oleh beberapa pendukung Ahok yang Deadlover itu. emoticon-Big Grin. Ridwan Kamil pulang ke Bandung, eh masih ada saja yang menuduh macam-macam. Dibilangnya Ridwan Kamil Pengecut. Ada lagi yang bilang Ridwan Kamil Plin-plan. Kenapa tidak dari awal saja bilang tidak minat ke Jakarta. Dan beberapa lagi ucapan-ucapan yang membully Kang Emil. Begitulah. Makanya sejak minggu kemarin juga saya katakan banyak pendukung Ahok yang culun-culun dan lebay-lebay. Sangat mirip dan sangat identic dengan cyber army PKS dulu. Pikiran mereka tidak bisa melihat fakta maupun kenyataan yang ada yang sudah jelas tergambar di depan mata mereka. Ini saya beritahukan lagi alasan Kang Emil tidak maju supaya mereka lebih terbuka. 1.Sejak awal Kang Emil dan bu Risma tidak pernah berpikir sama sekali untuk menjadi Gubernur Jakarta. Akan tetapi banyak Partai yang menginginkan Ahok lengser makanya mereka merayu RK dan Risma. Ini poin pertamanya. 2.Berbeda dengan bu Risma yang sangat jauh jaraknya ke Jakarta dan hanya sebatas diajak, Ridwan Kamil diundang berkali-kali oleh Gerindra dan PKS untuk membicarakan peluang dirinya maju di Pilgub DKI. Mungkin perlu dicatat ya, pada saat undangan pertama datang Kang Emil langsung menolaknya. Tetapi kemudian beliau menerimanya. Alasanya hanya satu. Beliau ingat nasehat ibunya agar senantiasa menjaga silahturahmi. Menjaga silahturahmi itu artinya tidak boleh langsung menolak undangan terhormat dari pihak lain. Inilah yang membuat Kang Emil menyatakan minta diberi waktu untuk mempertimbangkannya. 3.Setelah sampai waktu yang dijanjikan dimana Kang Emil harus membuat suatu keputusan besar maka datanglah kang Emil ke Jakarta dan salah satunya bertemu Presiden Jokowi. Jokowi menasehatinya untuk tidak maju ke Pilgub DKI karena Jokowi sangat berharap kang Emil bisa memajukan Bandung/Jawa Barat terlebih dahulu. Nasehat Jokowi ini sama substansinya dengan nasihat orang-orang tua di Bandung baik dari kalangan DPRD maupun keluarga besar Ridwan Kamil. Akhirnya keluarlah keputusan besarnya untuk tidak akan bertarung di Pilgub DKI 2017. Ketiga kronologi itu sudah sangat jelas. Banyak sekali kalangan masyarakat yang memberi hormat pada Ridwan Kamil atas keputusannya itu. Bila melihat di kolom-kolom komentar detiknews dan lain-lain, banyak sekali pendukung Ahok yang memuji-muji Ridwan Kamil atas keputusannya itu. Berbeda dengan kondisi itu, di Kompasiana ini malah ada beberapa Pencinta Mati Ahok malah membully Kang Emil. Benar-benar culun-culun. Ada yang bilang dulu dia sangat menyukai RK tapi gara-gara RK tidak maju dengan alas an dinasehati Jokowi langsung dia Ilfil dengan RK. Haha. Adalagi yang ngotot membuat komentar di banyak lapak artikel mengatakan Ridwan Kamil plintat-plintut untuk maju ke Pilgub DKI 2017. Haha. Yang lain juga tidak kalah lucunya. Padahal status Facebook Ridwan Kamil sangat jelas menggambarkan semuanya. Status itu di-Like ratusan ribu di Facebook dan ratusan ribu di Twitter belum lagi jumlah sharenya yang ratusan ribu. Ini adalah fakta. Seharusnya mereka yang sampai saat ini masih mencibir Kang Emil perlu membacanya juga. Sayangnya nanti meskipun mereka sudah membacanya tetapi karena Cintanya yang Sangat Luar biasa pada Ahok sehingga yang ada hanyalah masih tersisa Kebencian belaka pada Ridwan Kamil. Kang Emil itu tidak punya salah apapun sama mereka tetapi mereka sangat membencinya. Fenomena ini sama dan identic dengan ratusan ribu kader PKS yang dulu membenci Jokowi. Inilah masyaraka Indonesia yang katanya cerdas ini.emoticon-Big Grin Ketika Ridwan Kamil sempat menjadi ancaman buat posisi Ahok maka mereka langsung membenci Ridwan Kamil hanya itu alasannya. Dan setelah Kang Emil sudah tidak menjadi ancaman buat “nabi” mereka tetap saja mereka masih membenci Kang Emil. Haha. Dan kesimpulannya sebenarnya adalah judul artikel diatas kurang tepat. Bukan Kasihan pada Ridwan Kamil, tetapi Kasihan Pada semua Penantang Ahok. Semua yang berniat menantang Ahok akan langsung dibenci oleh Ahok Deadlover. Pasti. Haha. Siapapun yang akan menantang Ahok, belum apa-apa sudah dibenci oleh mereka. Belum apa-apa sudah dibully oleh mereka. Cinta matinya pada Ahok menutup pikiran dan hati mereka. Boro-boro melihat track record lawan Ahok. Yang dicari pertama adalah apa saja kelemahan lawan Ahok. Hehehee. Jadi siapa sih sebenarnya yang perlu dikasihani? Sekian.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/revas/kasi...7a611617f0a1d5
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
4.3K
0
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan