- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Tiongkok Bangun Kereta Cepat Xinjiang-Eropa


TS
jiu.gui
Tiongkok Bangun Kereta Cepat Xinjiang-Eropa
TIONGKOK terus berambisi untuk menjadi negara nomor satu produsen kereta api cepat. Demi memenuhi keinginan tersebut, Provinsi Daerah Otonomi Uighur Xinjiang kini tengah berbenah.
Mendengar kata Xinjiang yang terlintas di benak adalah padang rumput dan bukit. Namun, ibukota Xinjiang, Urumqi ternyata memiliki zona ekonomi sendiri.
Kawasan itu dibangun dengan penuh keseriusan oleh pemerintah Daerah Otonomi Uighur Xinjiang. Termasuk di antaranya kereta api cepat.
Wilayah terbesar di Tiongkok itu kini tengah bersegera membangun infrastruktur kereta api cepat yang rencananya akan menghubungi Xinjiang ke Beijing.
Selain itu, provinsi yang berbatasan dengan delapam negara --Mongolia, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Afghanistan, Pakistan, dan India itu memiliki ambisi besar lainnya. Yaitu menghubungkan Beijing, Urumqi Xinjiang dan Eropa.
Hal yang melatarbelakangi ambisi itu tak lain karena sejarah di masa lalu. Ribuan tahun silam, Xinjiang adalah jalur yang menghubungkan Eropa dan Asia untuk membentuk peradaban. Rute perdagangannya disebut dengan Jalur Sutera.
Fakta itu diungkapkan oleh Presiden Direktur Stasiun Kereta Api Cepat Xinjiang, Zhang Weimin.
"Anda bisa lihat, kami tengah membangun stasiun kereta api cepat yang dikelilingi super blok area tempat tinggal dan kawasan bisnis, seperti Jalur Sutera masa modern," ujar Zhang pada Kamis pekan lalu.
"Tak jauh dari stasiun, ada dua gedung bertingkat, rencananya itu adalah Silk Road Tourist Center. Kami akan menyediakan berbagai informasi dan sejarah tentang pembangunan ini," lanjutnya lagi.
Stasiun itu berada di kawasan zona ekonomi, yang diberi nama Urumqi Economic and Technological Development (UETD). Zona itu telah dibangun pada 1994, namun baru pada 2011 wilayah itu berintegerasi mewujudkan impian Tiongkok merajai teknologi.
Sementara, rel kereta api Xinjiang telah dibangun pada 1952. Kini jalur itu melayani Xinjiang- Lanzhou-Beijing. "Dulunya butuh waktu 48 jam menempuh Urumqi-Beijing. Dengan high speed train, jarak bakal dicapai dalam waktu 16 hingga 19 jam," lanjutnya.
"Tidak hanya itu, ke depan, kami akan mewujudkan Jalur Sutera serta menghubungkan Beijing-Urumqi- Moskow hingga London," tegasnya.
Menurut Zhang khusus wilayah transportasi, memiliki luas 37,2 km persegi. Sementara bangunan utama stasiun 8,7 km persegi. Adapun nilai investasi mencapai 127,5 miliar yuan. Proyek itu rencananya akan selesai dua tahun mendatang.
http://harian.analisadaily.com/aneka...837/2016/06/06
Mendengar kata Xinjiang yang terlintas di benak adalah padang rumput dan bukit. Namun, ibukota Xinjiang, Urumqi ternyata memiliki zona ekonomi sendiri.
Kawasan itu dibangun dengan penuh keseriusan oleh pemerintah Daerah Otonomi Uighur Xinjiang. Termasuk di antaranya kereta api cepat.
Wilayah terbesar di Tiongkok itu kini tengah bersegera membangun infrastruktur kereta api cepat yang rencananya akan menghubungi Xinjiang ke Beijing.
Selain itu, provinsi yang berbatasan dengan delapam negara --Mongolia, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Afghanistan, Pakistan, dan India itu memiliki ambisi besar lainnya. Yaitu menghubungkan Beijing, Urumqi Xinjiang dan Eropa.
Hal yang melatarbelakangi ambisi itu tak lain karena sejarah di masa lalu. Ribuan tahun silam, Xinjiang adalah jalur yang menghubungkan Eropa dan Asia untuk membentuk peradaban. Rute perdagangannya disebut dengan Jalur Sutera.
Fakta itu diungkapkan oleh Presiden Direktur Stasiun Kereta Api Cepat Xinjiang, Zhang Weimin.
"Anda bisa lihat, kami tengah membangun stasiun kereta api cepat yang dikelilingi super blok area tempat tinggal dan kawasan bisnis, seperti Jalur Sutera masa modern," ujar Zhang pada Kamis pekan lalu.
"Tak jauh dari stasiun, ada dua gedung bertingkat, rencananya itu adalah Silk Road Tourist Center. Kami akan menyediakan berbagai informasi dan sejarah tentang pembangunan ini," lanjutnya lagi.
Stasiun itu berada di kawasan zona ekonomi, yang diberi nama Urumqi Economic and Technological Development (UETD). Zona itu telah dibangun pada 1994, namun baru pada 2011 wilayah itu berintegerasi mewujudkan impian Tiongkok merajai teknologi.
Sementara, rel kereta api Xinjiang telah dibangun pada 1952. Kini jalur itu melayani Xinjiang- Lanzhou-Beijing. "Dulunya butuh waktu 48 jam menempuh Urumqi-Beijing. Dengan high speed train, jarak bakal dicapai dalam waktu 16 hingga 19 jam," lanjutnya.
"Tidak hanya itu, ke depan, kami akan mewujudkan Jalur Sutera serta menghubungkan Beijing-Urumqi- Moskow hingga London," tegasnya.
Menurut Zhang khusus wilayah transportasi, memiliki luas 37,2 km persegi. Sementara bangunan utama stasiun 8,7 km persegi. Adapun nilai investasi mencapai 127,5 miliar yuan. Proyek itu rencananya akan selesai dua tahun mendatang.
http://harian.analisadaily.com/aneka...837/2016/06/06




anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
2.3K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan