Kaskus

News

jiu.guiAvatar border
TS
jiu.gui
Beijing: Tiongkok Tidak Takut Ancaman
. Tiongkok menolak teka­nan dari Amerika Serikat un­tuk menghentikan kegiatan­nya di Laut Tiongkok Selatan (LTS) dengan meng­utarakan kembali kedaulatan mereka di sebagian besar wi­layah seng­keta itu dan ti­dak takut akan adanya ancaman.

Pada hari terakhir dari kon­ferensi keamanan terbesar Asia di Singapura, Laksama­na Sun Jianguo mengatakan bahwa Tiongkok tidak bisa diancam, termasuk atas se­buah pengadilan internasional yang sedang ditunda terkait klaim mereka di jalur perda­gangan penting itu.

"Kami tidak membuat ma­salah, namun kami tidak takut akan adanya masalah," Sun mengatakan dalam Dialog Shangri-La itu, Minggu (5/6).

"Tiongkok tidak akan me­nang­gung konsekuen­sinya, ataupun tidak akan meng­izinkan adanya pelang­garan apapun terhadap kedaulatan dan kepentingan keamanan­nya, atau tetap diam terhadap sejumlah negara yang menim­bulkan kekacauan di Laut Tiongkok Selatan".

Tiongkok dan Amerika Se­ri­kat telah saling tuduh me­militerisasi perairan itu, saat Beijing melakukan re­klamasi lahan dan pembangunan be­sar-besaran di sejumlah wila­yah sengketa itu, sementara Washington meningkatkan kegiatan patroli dan latihan militer.

Sabtu, para pejabat tinggi Amerika Serikat termasuk Men­teri Pertaha­nan, Ash Car­ter, memperingatkan Tiong­kok atas resiko pengasingan dirinya secara internasional dan menawarkan untuk tetap menjadi penjamin keamanan Asia utama selama beberapa dasawarsa.

Meskipun adanya pernya­ta­an kekha­watiran dari se­jum­lah negara seperti Jepang, India, Vietnam dan Korea Se­latan, Sun menyangkal pros­pek penga­singan, me­nga­takan bahwa banyak ne­gara Asia yang hadir dalam Dialog Shangri-La itu "lebih hangat" dan "lebih bersaha­bat" terhadap Tiongkok di­bandingkan tahun sebe­lum­nya.

"Kami tidak diasingkan du­lunya, kami tidak diasing­kan hari ini dan kami tidak akan diasingkan ke depan­nya," Sun mengatakan.

"Sebenarnya saya khawatir bahwa sejumlah kalangan dan negara masih memandang Tiongkok dengan pemi­kiran dan penilaian ala Perang Di­ngin. Mereka mungkin mem­bangun dinding dalam pemi­kiran mereka dan berakhir mengasingkan diri mereka sendiri," tambahnya.

Menteri Luar Negeri Ame­rika Serikat John Kerry men­desak Beijing untuk tidak mem­berlakukan sebuah wila­yah identifikasi pertahanan udara (ADIZ) di atas Laut Tiongkok Sela­tan, seperti yang mereka lakukan di Laut Tiongkok Timur pada 2013 la­lu.

"Kami akan mempertim­bang­kan sebuah ADIZ, di atas sebagian Laut Ti­ongkok Sela­tan sebagai sebuah lang­kah yang provokatif dan me­ngan­­­cam, yang secara otomatis da­pat meningkatkan ketega­ngan dan menuntut adanya pertanyaan terkait komitmen Tiongkok untuk mengatur seng­keta wilayah Laut Tiong­kok Se­latan secara diplo­matis," Kerry me­ngatakan pada saat melakukan kunju­ngan ke Mongolia.

Dalam keputusan pengadi­lan internasional di Den Haag yang akan datang, terkait ka­sus yang diajukan oleh Pili­pina mengenai klaim Tiong­kok di wilayah itu, Sun meng­utarakan kembali bahwa Beijing tidak akan mengakui kewenangan pengadilan itu.

Sun mengatakan bahwa Tiongkok ingin menyele­sai­kan perselisihannya dengan Pilipina secara bilateral dan mengatakan bahwa mereka terbuka untuk mengadakan pertemuan de­ngan Presiden Rodrigo Duterte.

Duterte mengatakan pada Kamis bahwa dia tidak akan menyerahkan hak-hak nega­ra­nya atas wilayah Beting Scarbo­rough di Laut Tiong­kok Selatan yang disengketa­kan, wilayah itu direbut oleh Tiongkok pada 2012.

Tiongkok mengklaim ham­pir keseluruhan wilayah laut itu, Brunei Darussalam, Malaysia, Pilipina, Taiwan dan Vietnam juga memiliki klaim yang bertabrakan, se­buah wilayah dimana kapal-kapal perda­gangan mengaru­nginya dengan mua­tan senilai triliunan dolar Amerika tiap tahunnya.

"Tiongkok memiliki ke­sabaran dan kebijaksanaan untuk menyele­saikan perseli­sihan apapun dengan cara ber­dialog. Kami juga meyakini bahwa negara-negara yang terkait memiliki kebijaksana­an dan kesaba­ran untuk me­lakukan aksi damai," Sun mengatakan. "Saya selalu per­ca­ya bahwa berjabat ta­ngan lebih baik daripada ke­palan yang berben­turan".

Wakil Menteri Pertahanan Vietnam, Nguyen Chi Vinh, mempe­ringatkan adanya "ke­cenderungan yang turun da­lam keamanan" di Laut Tiong­kok Selatan.

"Jika tidak dibahas secepat mung­kin dan sukses, masalah itu diper­kirakan akan ber­ujung pada per­saingan per­senjataan, persaingan strate­gis para kekuatan dengan kon­sekuensi yang sangat merusak dan tidak dapat diprediksi," Vinh menga­takan

http://harian.analisadaily.com/manca...856/2016/06/06
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
2.4K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan