MONTREAL - Rio Haryanto kembali buka suara menanggapi masalah kekurangan dananya tampil di ajang Formula 1 2016. Pembalap Indonesia mengaku sedikit terbebani sehingga berharap masalah finansialnya bisa cepat diselesaikan.

Rio terancam terdepak dari seri balap jet darat di pertengahan musim ini. Pasalnya, Rio masih belum melunasi biaya kursinya tampil di F1 bersama tim Manor Racing meski sudah sudah melewati deadline pembayaran yang mestinya jatuh akhir Mei kemarin.

Dari 15 juta euro yang mesti dibayar, Rio baru menyanggupi sebesar 8 juta euro yang berasal dari PERTAMINA dan manajemennya. Sementara bantuan yang coba digalang pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga, belum bisa banyak membantu.

Jelas, ancaman terhenti di tengah musim banyak dipertanyakan kepada Rio. Lantas apa katanya menjawab pertanyaan yang sudah dialamatkan kepadanya dalam beberapa bukan terakhir?

"Saya harap bisa berada di sini untuk semusim penuh. Ada beberapa rumor yang mengatakan saya akan melakukannya selama setengah musim bersama Manor, tapi manajemen saya sedang bekerja keras mendapatkannya satu musim penuh. Saya cuma fokus pada pekerjaan dan mari lihat apa yang akan terjadi," ucap Rio kepada GPupdate, Minggu (5/6/2016).

Pembalap kelahiran Surakarta, 22 Januari 1993 itu tak menampik dirinya jadi terbebani karena masalah dana. Ia pun berharap masalahnya cepat selesai sehingga bisa kembali fokus balapan di seri selanjutnya.

"Sangat penting bisa mengangkat masalah keuangan dari sisi saya. Saya cuma harus melakukan yang terbaik, balapan dengan mobil secepat mungkin dan bekerja dengan tim sebaik mungkin,"

"Saya masih percaya ada banyak hal yang akan datang, untuk bisa bersaing dengan Pascal, yang merupakan referensi terbaik. Jadi saya akan coba untuk tetap fokus dan sedikit lebih cepat lagi ketika mengendarai mobil," pungkasnya.

Selanjutnya, Rio bakal bertarung di seri kedelapan F1 2016 di Sirkuit Gilles Villenueve, Montreal. Rio pun sudah berada di Kanada untuk berlatih di basecamp Manor Racing.


(sha)
http://sports.sindonews.com/read/111...sai-1465126302