Musisi Ahmad Dhani memprotes tindakan aparat Polda Metro Jaya yang mengamankan tiga unit mobil miliknya beserta kru yang sedianya akan digunakan pada unjuk rasa bertajuk “Panggung Rakyat Tangkap Ahok” di Gedung KPK (02/06). Akibatnya, konser yang digagas Aliansi Gerakan Selamatkan Jakarta itu batal digelar.

Ditemani aktivis perempuan Ratna Sarumpaet, Dhani mendatangi Polda Metro Jaya sekitar pukul 12.30 WIB. “Kita mau tanya, kenapa anggota kita diperiksa? Dalam rangka BAP atau apa? Harus jelas ini,” ujar Dhani.

Dhani pun mempertanyakan konser band Slank di Gedung KPK beberapa waktu lalu yang tidak dilarang pihak berwajib. “Konser kita gagal ini di KPK. Kenapa waktu itu konser Slank di KPK boleh, kami dilarang? Ada apa ini?” tanya Dhani.

Direktur Centre for Strategic and Policy Studies (CSPS) Prijanto Rabbani menanggapi pernyataan Dhani tersebut. “Karena dukung pemerintah, yang berseberangan jangan harap. Kalau perlu kritik dan demo dilarang! #IndonesiaHebat,” tulis Prijanto di akun Twitter @PrijantoRabbani.

Secara lebih gamblang, aktivis politik Umar Syadat Hasibuan di akun @Umar_Hasibuan menjawab pertanyaan Dhani. “Krn Ahmad Dhani gak dukung Jokowi,” tegas @Umar_Hasibuan.

Sedianya, konser Panggung Rakyat Tangkap Ahok akan dihadiri sejumlah tokoh nasional dan beberapa musisi Tanah Air. Sejumlah tokoh tersebut antara lain mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso, Mayjen (Purn) Prijanto, Sri Bintang Pamungkas, Jaya Suprana, Eggie Sudjana, dan Presiden KSPI Said Iqbal.

Konser juga didukung aliansi yang menentang Ahok. Di antaranya, Federasi Serikat Buruh KSPI, GPII, Geprindo BRN, Kobar, KAHMI Jak-ut, GTA, ACTA, Laskar Bugis Makassar/Priboemi, Gemuis Betawi, SNI, korban gusuran Pasar Ikan, Bima, dan Orang Kita.
sumber