
2010 ~ 2011 - Semua Dimulai, Terlihat Baik Tidak Ada Yang Salah
Semua dimulai dari tahun 2011 silam, saya hanya seorang anak polos yang baru lulus sekolah. Waktu itu saya bekerja disebuah perusahaan dan semua berjalan damai nan baik. Sampai munculah gadis ini, bernama Nila Cahyani, dia adalah gadis satu sekolah dengan saya dulu. Yap waktu sekolah dulu saya sempat menyukai dia, memberikan cokelat layaknya pasangan remaja yang sedang kasmaran, namun hubungan kami era tsb hanya teman. Kembali ke timeline, munculah gadis ini, menchat saya melalui FB, dan dia meminjam uang ?! yap uang sebesar 700.000 rupiah yang katanya diperlukan untuk membantu ibu-nya yang sedang sakit. Karena saya tahunya dia baik, aktif dalam banyak kegiatan sekolah, saya berikan pinjaman tsb.
Skip-skip-skip, mulailah kami bertukar nomor ponsel. Berusaha saling mengenal, sampai akhirnya masuk pada hubungan, huff, pacaran. Yah karena sudah pacar, apalah arti 700.000, by pass begitu saja pastinya


Sampai disini, sebetulnya kami masih belum saling pernah bertemu sama sekali (selepas lulus sekolah). Sampai akhirnya, dia datang ketempat saya bekerja. Kami makan bersama dan dia bercerita soal kesulitan dengan alat komunikasi (bahasa keren HaPe), sontak saja HP saya waktu itu ada dua, satu baru beli Nokia X3 (saya beli sebesar 1,4 juta) dan Esia, saya berikan yang Nokia X3 (baik bgt ya gw

2011 - Masalah Dimulai Dan Baru Diketahui
Dimulai dengan si gadis ini, Nila Cahyani, selalu menghilang, tidak ada satupun orang yang tahu, bahkan kedua OT-nya tidak mengetahui. Ponsel yang sangat luar biasa sulit dihubungi. Sesekali ada pesan masuk kedalam ponsel saya, dari Nila Cahyani, dia bilang "saya takut". Terus-menerus saya coba hubungi dia, mulai sesekali dia minta jemput ditengah malam, kadang jam 2 malam, jam 3 malam. Sampai pada akhirnya saya tahu, dia menduakan saya dengan mantan-nya bernama Bosco. Bosco menurut gw adalah orang gila, psycho, item, kurus, gak banget deh.
Skip-skip, banyak cerita, sampai akhirnya saya tahu, disini Nila disekap sama mantan-nya, dan Nila-nya mau (cerita ini mulai insane, but it's real


2011 - Dan Masalah Tsb Semakin Mengerikan
Disini tentu saya gak mau Nila ketempat Bosco tsb, tapi Nila masih suka sama si Bosco, bahkan sampe nangis2 dan kita ribut dirumah OT si gadis ini. Mana mungkin saya biarin Nila disekap gitu, baju disobek-sobek, gak waras yang namanya Bosco itu, B2 gak Nila gak Bosco sampe mau bunuh-bunuh (gw bilang apa, cerita ini insane kan, dan ini real

Menenangkan si gadis bernama Nila ini, mulailah saya tinggal dirumah OT si gadis. Saya gak ngapa2in, dirumah tiga petak rame-rame sama keluarga-nya, seinget saya waktu itu jam 2an malam soalnya, saya kerja jam 8, dan kebetulan tempat kerja dan rumah OT si gadis ini dekat. Sehubungan si gadis uring-uringan dan dia minta saya temani, akhirnya saya mulai bermalam disini.
Skip-skip-skip, banyak cerita, sampai akhirnya saya tahu Nila ini di pelet. Semua uang yang dulu pinjaman tsb, bukan untuk OT-nya, melainkan si Bosco ini, bahkan HP saya kasih pun dijual untuk si Bosco ini (jumlahnya mayan bgt

Dan sekali lagi si Nila menghilang

Disini saya pisah kembali kalau tidak salah dengan Nila, saya tinggal ditempat saya dicakung. Disini Bosco kontak saya, untuk penyelesaian. Saya sebetulnya paling malas bahas yang ini, karena memalukan juga buat saya. Disini saya tahu, Nila sudah tidak perawan. Yap si Bosco ini memang gila sesuai awal saya bilang, selain coba ngebunuh, dia juga meres saya kalau Nila mau dilepas, karena gara-gara saya sumber uang dia hilang. Akhirnya saya deal, saya share gaji sebesar sejuta saya selama 3 bulan, karena kondisi saya tidak punya tabungan waktu itu, sebagai gantinya, saya minta Nila dilepas dan saya mau nikah dengan dia.
2011 ~ 2012 - Tinggal Bersama, Dan Mulai Membunuh Diri Saya
Masalah Bosco semua selesai, rasanya bisa bernafas lega, setelah sekian lama akhirnya orang sinting ini benar2 gak muncul kembali dikehidupan saya ataupun Nila


Hari demi hari terus terang sangat indah buat saya, bagaimana tidak, setiap pulang bekerja saya selalu bisa melihat orang yang sangat saya sayangi. Melihat si gadis tertawa, saya sangat luar biasa bahagia sekali. Setiap berangkat kerja, semangat sekali rasanya. Bahkan berangkat subuh pulang jam 2 malam pun, rasanya tidak beban. Terus terang karena mau menikah, saya sangat memaksakan diri saya bekerja, sampai2 perhatian saya ke si gadis kurang, sangat kurang. Bahkan kondisi sakit sampai muntah-muntah pun saya tetap bekerja lembur, saya selalu memaksakan. Karena buat saya cinta tanpa uang itu bullshit, saya perlu kasih makan anak orang, menikah juga butuh biaya, kita gak mungkin makan batu ataupun angin. Ini tanggung jawab saya.
Si gadis pun sudah mulai kembali bekerja dan kuliah seperti sedia kala. Setiap sabtu minggu, saya selalu antar dan menunggu dia selesai kuliah. Membosankan, tapi sangat menyenangkan, karena ini baik buat dia. Sehubungan pekerjaan si gadis sebagai tukang gambar bangunan diproyek, membuat si gadis terpaksa sangat jarang pulang, yang saya rasa ini normal. Komunikasi kami mulai renggang, sangat renggang, mulai ada yang dirahasiakan.
Bulan demi bulan, terus berlalu, setiap gajian saya hanya ambil beberapa ratus ribu untuk bensin, tidak pernah makan siang, hemat luar biasa, bahkan sampai dibilang orang pelit. Dan setiap bulan itu pula, saya selalu bertanya "sudah terkumpul berapa la ?" lalu jawabnya "sudah sekian putta, ada uangnya, km tenang aja aku tabung". Sampai pada akhirnya seharusnya uang terkumpul kisaran 30 ~ 40 juta, dan uangnya ternyata tidak pernah ditabung

2012 ~ 2013 - Selalu Memaafkan, Dan Membunuh Diri Saya Kembali
Saya sangat marah. Terakhir yang saya ingat, si gadis datang ketempat saya bekerja. Dia menunggu saya di KFC, saya turun, dan kami menangis bersama, dikeramaian. Entah ada apa, saya sangat bingung kala itu, saya cuma berfikir untuk selalu bersama si gadis, tidak pernah sekalipun terlintas untuk meninggalkan si gadis. Akhirnya rencana menikah kedua dimulai, waktu semakin ketat, karena kami tinggal serumah, tanpa ikatan suami istri, membuat saya was-was dan ingin segera menikah. Kali ini metode menabung dirubah, titip ke ibu si gadis. Bulan demi bulan berjalan kembali, sejauh ini bagus. Sampai akhirnya saya mampu membelikan cincin nikah untuk si gadis, saya juga beli spring bed ukuran king kala itu, bagus sekali, rencana kala itu akan kami pergunakan untuk tidur bersama. Tabungan pun sudah sampai 10 juta. Rencana kala itu kami mau menikah sederhana dulu, perayaan menyusul.
Saat semua membaik, keanehan si gadis mulai kembali. Menghilang entah kemana, tidak ada satupun yang tahu, ponsel tidak aktif (sebelumnya sebenarnya sudah sangat sering terjadi). Saya lupa detil yang terjadi, yang jelas tabungan yang dititipkan ke ibunya hilang, netbook hilang, TV hilang. Tetangga sekitar rumah waktu itu mengatakan, si gadis membawanya dengan taxi. Oke rencana pernikahan kedua gagal kembali.
2013 - Saya Meninggalkan Km Atau Km Meninggalkan Saya
Saya mulai pindah untuk tinggal dekat kantor, sementara si gadis ini tidak tahu kemana. Akhirnya si gadis mengontak via chat, bahwa saya harus membayar sejumlah tebusan 2,5 juta, untuk barang2 yang dibawa si gadis, alias digadai (dan lagi-lagi sebelumnya sudah sering terjadi). Frustasi yang saya alami sangat luar biasa. Akhirnya setelah tidak lama, OT si gadis mengontak saya, untuk saya mengambil barang yang digadai tsb.
Frustasi terus membayangi saya, rasanya hampir tidak percaya dengan apa yang terjadi. Lelah rasanya dengan semua yang sudah terjadi, mulailah saya menjauh dari si gadis. Si gadis terus meneror, mulai dengan menghina saya ataupun dengan akun palsu. Dengan sangat terpaksa saya abaikan, karena saya sudah sangat frustasi kala itu.
2014 - Bekerja Adalah Pelarian Untuk Saya
Rasa rindu terhadap si gadis, pastinya selalu ada. Saya berfikir, apakah saya bekerja kurang keras ? Kembali memaksakan diri, bekerja sampingan, setiap hari tidur jam 3 pagi. Semua seperti tidak ber-arah. Memulai bisnis, semua baik, tapi tidak bahagia.
2015 - Matahari Dan Bulan Terbit Bersamaan
Dengan semua tabungan yang ada, saya mulai menginvestasikan ke teman satu kampus dulu. Si gadis muncul dengan menghubungi sahabat baik saya gurnadi, ayahnya sakit. Saya sangat ingin datang awal mulanya, sudah saya rencanakan. Saya datang sekaligus untuk menikahir si gadis. Namun disatu sisi, teman kampus saya dulu ternyata kabur membawa modal usaha. Saya tidak datang karena saya merasa malu kala itu, saya merasa jika datang, hanya akan jadi beban.
2016 - Bagaikan Memory Elekronik, Quick Format
Kembali memulai bekerja dan berusaha, tanpa mengetahui kabar si gadis. Kembali lagi, memaksakan diri agar bisa cepat bertemu. Dan si gadis ternyata sudah menikah, bahkan hamil. Seperti tidak ada ingatan diantara kita.
Oke kita sudahi hubungan kita, kembalikan cincin saya. Cincin tsb sudah dijual dari jauh2 hari. Artinya km tidak pernah mengharapkan saya kembali atau bahkan menghargai saya.
Spoiler for Note:
Note :
1. Cerita ini real, bukti sebagian ada, sebagian terhapus karena waktu / sakit hati.
2. Karena ini cerita lama, saya hanya tulis yang saya ingat dan saya rasa perlu, tentunya banyak detil yang diskip.
Lampiran :
Spoiler for Bukti-bukti: