- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok Ingin Jakarta Punya Hak Impor Bahan Pokok Sendiri


TS
ndemun75
Ahok Ingin Jakarta Punya Hak Impor Bahan Pokok Sendiri

Quote:
Jakarta - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan pentingnya kebijakan impor bahan pokok. Bahkan Ahok ingin agar Jakarta punya hak mengimpor bahan pokok sendiri.
"Kenapa Jakarta tidak punya hak impor sendiri? Kami jamin kok, Bulog tinggal beli, kualitas yang lebih baik bisa lebih murah. Langsung kami produksi, jual sendiri. Seharusnya seperti itu untuk kota Jakarta," kata Ahok, Kamis (2/6/2016).
Hal itu disampaikan Ahok saat jumpa pers rapat koordinasi 'Peningkatan Daya Saing Kawasan Perkotaan sebagai Penggerak Ekonomi Regional' di Gedung Thamrin, Kompleks Perkantoran Bank Indonesia, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Hadir dalam acara, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo dan Menteri Perdagangan Thomas Lembong. Ada pula Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto.
Ahok menyatakan kartu multifungsi Jakarta One yang diluncurkan bisa memudahkan pemerintah dalam mengetahui perilaku konsumen yang membeli barang kebutuhan pokok yang dijual murah di operasi pasar.
Misalnya daging sapi, saat ini dijual Rp 120 ribu per kg. Namun pemegang JakartaOne dari kalangan kurang mampu, yakni yang semula memegang Kartu Jakarta Pintar (KJP), bisa membeli dengan harga Rp 39 ribu per kg. Ahok menjelaskan kenyataannya Jakarta memang kekurangan daging sapi, dan Jakarta perlu impor daging sapi.
"Kita tahu semua, kami kekurangan sapi. Impor sapi (selama ini) buka-tutup buka-tutup. (Seharusnya) Kita buka saja," kata Ahok.
Impor daging sapi adalah berupa daging beku, dan itu bisa dijual murah Rp 39 ribu. Tak masalah bila keran impor dibuka, asalkan peternak sapi tak sampai terganggu.
"Tugas pemerintah menjaga peternak tidak frustasi. Contoh, kami sepakat semua sapi produktif di NTT, kalau dia jual dengan murah maka kami beli. Kami gunakan Dinas Kelautan dan Perikanan," kata Ahok.
Bagi Ahok, impor bukannya terlarang, soalnya demi menjaga keseimbangan permintaan dan penawaran. Dia menuturkan, pihak dari Australia sudah berniat mau mengimpor, namun mereka kesulitan karena Indonesia menerapkan sistem buka-tutup kebijakan impor.
"Australia banyak sekali yang mau kerjasama dengan kita. Tapi dia bingung masuknya," kata Ahok.
Kebijakan impor juga perlu untuk memastikan persediaan bahan pokok. Bila Pemerintah tak punya persediaan bahan pokok, maka dinamika harga barang di pasar berisiko dikendalikan para penimbun bahan pokok.
"Jadi impor ini perlu buat jaga-jaga, biar barangnya di tangan kita. Soal kita nanti lepasnya kapan, yang penting ada barang dulu," tandasnya.
"Kenapa Jakarta tidak punya hak impor sendiri? Kami jamin kok, Bulog tinggal beli, kualitas yang lebih baik bisa lebih murah. Langsung kami produksi, jual sendiri. Seharusnya seperti itu untuk kota Jakarta," kata Ahok, Kamis (2/6/2016).
Hal itu disampaikan Ahok saat jumpa pers rapat koordinasi 'Peningkatan Daya Saing Kawasan Perkotaan sebagai Penggerak Ekonomi Regional' di Gedung Thamrin, Kompleks Perkantoran Bank Indonesia, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Hadir dalam acara, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo dan Menteri Perdagangan Thomas Lembong. Ada pula Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto.
Ahok menyatakan kartu multifungsi Jakarta One yang diluncurkan bisa memudahkan pemerintah dalam mengetahui perilaku konsumen yang membeli barang kebutuhan pokok yang dijual murah di operasi pasar.
Misalnya daging sapi, saat ini dijual Rp 120 ribu per kg. Namun pemegang JakartaOne dari kalangan kurang mampu, yakni yang semula memegang Kartu Jakarta Pintar (KJP), bisa membeli dengan harga Rp 39 ribu per kg. Ahok menjelaskan kenyataannya Jakarta memang kekurangan daging sapi, dan Jakarta perlu impor daging sapi.
"Kita tahu semua, kami kekurangan sapi. Impor sapi (selama ini) buka-tutup buka-tutup. (Seharusnya) Kita buka saja," kata Ahok.
Impor daging sapi adalah berupa daging beku, dan itu bisa dijual murah Rp 39 ribu. Tak masalah bila keran impor dibuka, asalkan peternak sapi tak sampai terganggu.
"Tugas pemerintah menjaga peternak tidak frustasi. Contoh, kami sepakat semua sapi produktif di NTT, kalau dia jual dengan murah maka kami beli. Kami gunakan Dinas Kelautan dan Perikanan," kata Ahok.
Bagi Ahok, impor bukannya terlarang, soalnya demi menjaga keseimbangan permintaan dan penawaran. Dia menuturkan, pihak dari Australia sudah berniat mau mengimpor, namun mereka kesulitan karena Indonesia menerapkan sistem buka-tutup kebijakan impor.
"Australia banyak sekali yang mau kerjasama dengan kita. Tapi dia bingung masuknya," kata Ahok.
Kebijakan impor juga perlu untuk memastikan persediaan bahan pokok. Bila Pemerintah tak punya persediaan bahan pokok, maka dinamika harga barang di pasar berisiko dikendalikan para penimbun bahan pokok.
"Jadi impor ini perlu buat jaga-jaga, biar barangnya di tangan kita. Soal kita nanti lepasnya kapan, yang penting ada barang dulu," tandasnya.
Sumber:
http://m.detik.com/news/berita/3224329/ahok-ingin-jakarta-punya-hak-impor-bahan-pokok-sendiri
0
3.4K
Kutip
33
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan