Kamis, 2 Juni 2016 | 19:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Para demonstran dari kalangan buruh yang menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menangkap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok karena terkait korupsi akhirnya membubarkan diri pada Kamis (2/6/2016) sore.

Mereka telah melakukan unjuk rasa anti-Ahok di depan Gedung KPK di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, sejak Kamis siang.

Massa buruh itu membubarkan diri dengan tertib tanpa ada kericuhan dengan petugas polisi yang berjaga. Mereka menumpang sejumlah bus besar dan meninggalkan gedung baru KPK dengan pengawalan ketat petugas.

Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia, Mira Sumirat, menyatakan, buruh akan tetap menuntut KPK menangkap Ahok.

September mendatang, mereka akan melancarkan aksi lagi.

"Kami menuntut tangkap Ahok," kata Mira. Menurut dia, Ahok mesti ditangkap KPK terkait kasus reklamasi, pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, dan masalah diskresi.

Masalah diskresi itu terkait penggunaan dana CSR dari pengembang untuk kepentingan penggusuran.

"September kami akan mogok besar, habis Lebaran. Ke sini lagi (KPK), Ahok harus dipidanakan," ujar Mira.