SR mau coba nulis sepenggal cerita boleh ya
Mohon maaf sebelumnya kalau tulisannya masih berantakan dan susah dimengerti maklum bukan penulis.
Ini set nya tahun 2008, setelah gw lulus SMA.
Cerita ini gw tulis karena tiba-tiba aja inget sama “dia” yang ada di cerita ini.

PART I

Gw Farah, tapi dari kecil biasa dipanggil Aya, saat ini gw baru saja menyelesaikan UN, cita cita gw setinggi langit tapi ada daya, gw belum bisa mewujudkan mimpi-mimpi gw itu sekarang. Keluarga gw termasuk golongan “ekonomi lemah” bokap meninggal saat gw masih kelas 6 SD setelah itu kehidupan kami semakin memprihatinkan harus mulai dari nol. Gw nyokap dan adik gw yang masih kecil harus pindah dari ibukota dan “menumpang” dirumah abang gw di daerah industri terbesar pinggiran kota Jakarta.

Selesai Ujian Nasional siswa siswi disibukan dengan mengejar UMPTN, tapi enggak bagi gw. Kabar gembira seharusnya bisa lolos PMDK di IPB tapi itu semua harus malah bikin gw nangis.

“Ma, aya lolos PMDK aya boleh nggak kuliah di bogor?”
“Ya, bukannya mama nggak mau lihat aya kuliah dan bisa sukses, tapi kamu lihat adik mu masih butuh biaya besar, mama nggak sanggup untuk biaya kuliah kamu nanti belum lagi disana kamu harus kost butuh makan dan...”
“Iya mah..” Belum selesai nyokap cerita langsung gw potong karena gw nggak sanggup pasti nyokap akan mengeluarkan air matanya. Itu sepenggal percakapan gw dan nyokap yang membuat otak gw berhenti untuk berfikir alias buntu untuk bicara masa depan.
Iya gw iri melihat teman-teman gw di kelas yang mayoritas melanjutkan pendidikan mereka sesuai cita cita mereka.
Gw sekolah di SMA negeri dan yang bikin orang-orang menyangkan gw nggak lanjut sekolah karena nilai gw yang cukup tinggi dan gw berada di kelas unggulan.