Jokowi: 1 Juni Libur, Ditetapkan Sebagai Peringatan Hari Lahir Pancasila
TS
aghilfath
Jokowi: 1 Juni Libur, Ditetapkan Sebagai Peringatan Hari Lahir Pancasila
Spoiler for Jokowi: 1 Juni Libur, Ditetapkan Sebagai Peringatan Hari Lahir Pancasila:
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan 1 Juli sebagai Hari Lahir Pancasila. Keputusan Presiden (Keppres) diteken hari ini.
Pengumuman itu disampaikan Jokowi dalam pentupan pidatonya di Gedung Merdeka Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/6/2016) sekitar pukul 11.10 WIB.
"Dengan mengucap bismillah, tanggal 1 Juni ditetapkan diliburkan dan diperingati sebangai Hari Lahir Pancasila," kata Jokowi yang mengenakan batik lengan panjang di atas mimbar.
Keputusan Jokowi itu disambut tepuk tangan riuh dari seluruh tamu undangan yang memadati gedung. Jokowi kemudian meneken Keppres soal keputusan tersebut.
Dalam pidatonya, Jokowi meminta Pancasila harus terus diamalkan oleh segenap rakyat Indonesia. Dia juga mengutip pesan Presiden Sukarno agar rakyat Indonesia senantiasa bergotong-royong demi memajukan bangsa.
Dalam acara itu hadir Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Menko PMK Puan Maharani, Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Menkum HAM Yasonna Laoly, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menhan Ryamizard Ryacudu, Menko Perekonomian Darmin Nasution, MenPANRB Yuddy Chrisnandi, Ketua DPR Ade Komarudin, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan lainnya. (hri/hri)
Spoiler for Megawati: Terima Kasih Atas Pengakuan 1 Juni Hari Lahir Pancasila:
Avitia Nurmatari - detikNews Megawati: Terima Kasih Atas Pengakuan 1 Juni Hari Lahir Pancasila
Foto: Avitia/detikcom
Bandung - Megawati, mewakili keluara Bung Karno menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas pengakuan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila. Pemikiran Pancasila ini tercetus dari kontemplasi pemikiran Bung Karno dan disampaikan dalam sidang BPUPKI pada 1 Juni 71 tahun lalu.
"Sebagai hari lahir Pancasila, sudah selayaknya diperingati. Atas nama keluarga mengucapkan terima kasih kepada presiden dan pemerintah RI. Semua pihak yang telah berjuang bersama-sama menjadikan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila," ungkap Mega di Gedung Merdeka Bandung, Rabu (1/6/2016).
Mega juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada mereka yang berjuang untuk peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni.
"Sungguh pengakuan ini momen bersejarah. Menetapkan hari Pancasila adalah suatu upaya untuk membangkitkan nasionalisme," urai dia.
Langkah pengakuan ini, lanjut Mega, amat berarti di tengah liberalisme dan kapialisme yang telah merasuk ke dalam aspek kehidupan.
"Semoga Pancasila tidak hanya jadi memori kolektif, semoga jiwa semangat dan keberanian hidup kembali melingkupi kehidupan berbangsa dan bernegara," imbuh Mega.
"Kembali kepada nilai-nilai Ketuhanan dan musyawarah mufakat untuk keadilan sosial, bangkitlah bangsaku, dengan spirit Pancasila. Pancasila adalah prinsip dasar sekaligus jalan penerang yang ikut terus berjalan, teruslah bergerak teruslah bersama sampai terwujud Indonesia raya Indonesia yang sejati-jatinya, merdeka," tutup Mega.
Spoiler for Jokowi: Negara Maju Sedang Galau, Kita Bersyukur Punya Pancasila:
Rabu, 1 Juni 2016 | 11:58 WIB Jokowi: Negara Maju Sedang Galau, Kita Bersyukur Punya Pancasila
BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, bangsa Indonesia harus bersyukur memiliki Pancasila. Sebab, dalam sejumlah pertemuannya dengan pemimpin-pemimpin negara dunia, Jokowi melihat kegelisahan di antara mereka yang tidak memiliki sarana pemersatu.
"Negara maju sedang gelisah, sedang galau, sedang resah. Toleransi mereka terkoyak, solidaritas mereka terbelah, ketertiban sosial terganggu. Mereka dihantui terorisme dan ekstremisme," ujar Jokowi dalam pidato peringatan pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Gedung Merdeka, Bandung, Rabu (1/6/2016) siang.
"Di tengah kegelisahan negara-negara dunia itu dalam menghadapi tantangan, kita itu beruntung mempunyai Indonesia dengan Bhineka Tunggal Ika, beradab dan menjaga toleransi. Indonesia bisa menjadi referensi negara lain dan semua itu karena kita punya Pancasila," lanjut dia.
Tidak hanya mensyukuri, Presiden mengajak seluruh bangsa mengamalkan Pancasila. Dengan Pancasila, Presiden mengatakan, tak ada alasan untuk pesimistis dalam menghadapi tantangan global.
Jokowi kemudian menirukan pernyataan Bung Karno tentang makna Pancasila dalam sebuah pertemuan internasional.
(baca: Pidato Bung Karno 1 Juni, Tonggak Sejarah Lahirnya Pancasila)
"Kita ingat apa yang diiungkapkan Bung Karno pada 1 Juni 1945, gotong royong adalah pembangunan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu membantu bersama, amal demi kepentingan semua, keringat untuk kebahagiaan semua. Holopis kuntul baris untuk kepentingan bersama. Inilah saran untuk jadi pemenang, yakni gotong royong," ujar Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden mengumumkan bahwa 1 Juni diputuskan sebagai Hari Lahir Pancasila. Dalam keputusan presiden, mulai 2017, tanggal 1 Juni hari libur nasional.