davidson151988Avatar border
TS
davidson151988
Cerita Ahok yang Overdosis Gara-gara Dokter Kejar Target Obat


Jakarta - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bercerita pernah menjadi korban kelakuan dokter yang mengejar setoran penjualan obat. Akibatnya, Ahok sampai overdosis gara-gara kebanyakan dikasih obat oleh dokter itu.

"Dokter-dokter kita di swasta lebih berbahaya soal overdosis karena (sistem) fee for services," kata Ahok di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Jl Kamal Raya Bumi Cengkareng Indah, Jakarta Barat, Selasa (31/5/2016).

Ahok menyampaikan hal ini dalam sambutannya di acara hari ulang tahun RSUD Cengkareng ke-13. Turut hadir Direktur Utama RSUD Cengkareng Sugino Kesuma Karo Karo.

Melanjutkan ceritanya soal dirinya yang pernah kelebihan dosis obat, awalnya Ahok melakukan check up di rumah sakit. Dokter menyarankan agar Ahok melanjutkan pemeriksaan ke bagian tubuh yang lain.

"Saya check up, dokter berkata kayaknya pendengaran bapak yang kiri perlu dicek spesialis deh. Tenggorokan bapak juga perlu diperiksa. Empedunya juga perlu diperiksa," kata Ahok menirukan saran dokter.

Menanggapi saran dokter yang memeriksanya kala itu, Ahok hanya mengiyakan saja dan menuruti. Bagian-bagian yang disarankan untuk diperiksa, akhirnya diperiksa, dan obat harus ditebus dengan uang.

"Dikasih segepok obat, akhirnya saya minum semua," kata Ahok.

Sebagai pasien yang baik, Ahok mengikuti resep dokter meminum obat-obat itu. Tapi justru resep dokter malah membikin tubuh Ahok bereaksi aneh. Badannya gemetaran.

"Badan saya jadi gemeter," kata Ahok.

Merasa ada yang aneh, Ahok menelepon adiknya yang kebetulan berprofesi sebagai dokter. Adiknya menyatakan Ahok telah kelebihan obat alias overdosis.

"Saya telepon adik saya yang dokter. Dia bilang, 'kamu kebanyakan obat. Sudah, minum susu saja.'," kata Ahok menirukan saran adiknya.

Akhirnya Ahok membuang segepok obat-obatan yang diberikan dokter swasta sebelumnya. Ahok adalah putra dari ibu yang punya usaha apotek. Pilihan untuk membuang obat-obat itu tentu akan disesalkan ibunya Ahok bila diketahui, Ahok berkelakar.

"Aku buang saja lah. Kalau ketemu ibu saya bisa dimarahi, karena bisa dijual itu obat," kata Ahok disambut tawa dua ratusan orang yang hadir di ruangan Aula Gambang Kromong ini.

Kejar setoran penjualan obat yang dilakoni dokter-dokter swasta ini akibat sistem fee for services, yakni pembayaran per pelayanan. Namun sekarang, RSUD-RSUD di Jakarta menerapkan sistem INA CBGs (Indonesia Case Base Group), yakni model pembayaran kepada rumah sakit per paket pelayanan yang diterapkan untuk pasien. Sistem INA CBGs bisa mengkondisikan agar rumah sakit tak mengejar penjualan obat.

"Dengan fee for services, kita bisa overdosis," kata Ahok.

Di pengujung sambutan, Ahok berucap selamat ulang tahun untuk RSUD Cengkareng, semoga bisa mengejar target menjadi rumah sakit terbaik se-Asia Tenggara pada 2020. Ulang tahun ke-13 ini bukanlah periode buruk. Angka 13 adalah angka keberuntungan.

"13 Itu bukan angka sial kalau anda ngerti matematika. Karena 1 tambah 3 itu empat, empat itu pondasinya kuat karena empat kaki," tandas Ahok disambut tepuk tangan.

http://news.detik.com/berita/3222196...ar-target-obat

Hati-hati ya Pak Ahok emoticon-Salam Kenal
0
1.4K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan