Jakarta, HanTer - Hukuman suntik kebiri pada pelaku kejahatan seksual banyak mendapat penolakan. Salah satunya dari seksolog Boyke Dian Nugraha.

Boyke mengatakan, tidak setuju dengan usulan suntik kebiri pada pelaku kejahatan seksual. Dia lebih menyarankan hukuman mati pada pelaku. Apa alasannya?

"Tidak sepakat dengan suntik kebiri, karena ada bagian dari sedikit penyiksaan. Masak orang sudah sakit, kita bikin sakit lagi," ujar Boyke usai diskusi di Jakarta, Selasa (31/5/2016).

Boyke menjelaskan, suntik kebiri sama artinya dengan disiksa secara pelan-pelan. Bila pelaku pemerkosa laki-laki, misalnya bakal tumbuh payudara, bulu rontok, otak lemas, jantung lemah. ''Hingga menimbulkan serangan jantung, depresi dan meninggal," kata Boyke.

Karenanya, Boyke mengatakan lebih baik pelaku kejahatan seksual dihukum mati. Hukuman mati kata dia lebih manusiawi.

"Kalau saya lebih suka hukuman mati, hukuman mati akan lebih manusiawi, dalam arti kata kita tak menyiksa, kalau enggak kita kucilkan dalam satu pulau seperti di Alcatraz. Kemudian mereka direhabilitasi dan pembinaan. ketimbang dikebiri, tetap saja stigma dan dendam masih ada. Apalagi dikebiri dia makin dendam," kata Boyke.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo menerbitkan perppu mengenai hukuman tambahan bagi pelaku kejahatan seksual. Perppu Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua UU 23 Tahun 2002 ini segera dikirim ke DPR untuk disahkan.

Perppu mengatur pemberatan pidana, hukuman kebiri, pemasangan alat deteksi, dan pengumuman identitas pelaku ke publik. Jokowi memberi catatan mengenai pemberatan pidana berupa penambahan hukuman sepertiga dari ancaman pidana.

Sumber Berita: http://nasional.harianterbit.com/nas...tok-Otak-Lemas