POJOKSATU.id, BANDARLAMPUNG – Anggota DPRD Bandarlampung dari PDI Perjuangan, M Pansor tewas dimutilasi. Kejadian tragis itu membuat DPRD Bandarlampung berduka.

Di mata rekan-rekannya sesama anggpta DPRD Bandarlampung, M. Pansor dikenal santun dan gaul saat masih hidup. Mereka tak menyangka M Pansor tewas dengan cara tragis.

Salah satu anggota DPRD yang sangat dekat dengan M Pansor yakni Yuhadi. M Panshor dan Suhadi sama-sama duduk sebagai anggota Komisi III DPRD Bandarlampung.

“Ya Allah. Selama berkawan dengannya 1,5 tahun di DPRD, almarhum tak pernah bertingkah macam-macam. Beliau sangat perhatian dengan rekan-rekannya,” kenang Yuhadi kepada radarlampung.co.id (grup pojoksatu.di), Senin (30/5).

Yuhadi bahkan menyatakan sehari sebelum menghilang, dirinya sempat dinasehati oleh Pansor di tangga kantor DPRD Bandarlampung. “Saya benar-benar kehilangan dia,” lirih Yuhadi.

BACA: Polisi Pastikan Korban Mutilasi Itu Anggota DPRD Bandarlampung

Dia berharap, keluarga yang ditinggalkan M. Pansor diberikan kekuatan dan ketabahan atas musibah ini.

“Saya juga mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini. Tangkap pembunuh keji ini!” hentak Ketua DPD II Partai Golkar Bandarlampung ini.

Diketahui, kasus penemuan potongan tubuh manusia korban mutilasi yang ditemukan di OKU Timur akhirnya terkuak. Seperti dugaan selama ini, mayat itu diidentifikasi sebagai M. Pansor bin Abdullah Bakrie, anggota DPRD Bandarlampung

Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo menyampaikan kepastian itu dalam press conference di Gedung Catur Sakti Mapolda Sumsel, Senin (30/5).

“Memang semula cukup sulit untuk mencocokkan jenazah, namun dengan metode DNA, dipastikan potongan tubuh itu atas nama M Pansor,” ujar Kapolda.

Tes DNA (deoxyribo-nucleic acid) dilakukan dengan mencocokkan DNA istri dan anak korban yang sebelumnya melapor ke Mapolda Sumsel bahwa M Panshor telang hilang sejak beberapa minggu.

“DNA mereka kemudian dibandingkan dengan DNA mayat tersebut. Dan, cocok,” sambung Kapolda.

(whk/ade/one/pojoksatu)