
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) mewajibkan semua pengembang yang hendak mempercantik bangunannya dengan membayar kontribusi. Ahok mengibaratkan hal itu seperti sistem 'Palang Pintu' dalam kebudayaan Betawi.
"Orang mau minta izin masuk ke Balai Kota boleh tapi ada syaratnya kontribusi. Kalau mau naikkin bangunan ke atas, bayar bos. Mau ngeruk laut DKI boleh, kontribusi 15 persen NJOP bos. Kita dorong wajib membayar selesaikan trotoar untuk ducting," ujar Ahok.
Hal itu disampaikannya saat memberi sambutan acara 'Pencanangan HUT ke-489 Kota Jakarta' di Setu Babakan, Jl Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (28/5/2016). Hadir dalam acara ini Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Sekda DKI Saefullah, lima wali kota Jakarta beserta bupati Kepulauan Seribu dan sejumlah pejabat Pemprov lainnya.
"Ini budaya palang pintu, kalau mau masuk (DKI Jakarta) sodorin dulu kontribusi," tegasnya.
Ahok mencontohkan, salah satu kontribusi yang dicanangkannya. Yaitu membuat ruang pariwisata di Monas ke bawah tanah.
"Bayangkan Monas kalau kita gali ke bawah satu lantai saja 50 hektar, langsung dapat tanahnya 500 ribu meter persegi. Kalau 2 lantai, 1 juta meter per segi," kata Ahok.
"Tahun depan kita harapkan semua lampu ganti LED. Mesti terang. Monas harus punya toilet seperti di mal, pakai AC. Toilet bus saja pakai AC sekarang. Kami ingin toilet bersih, ada penjaga dan dilap kering. Duit DKI saya ingin tiap hari ada koperasi pasar. Ini baru namanya Jakarta maju, maju melayani juga," imbuhnya.
Ahok mengatakan, segala pemasukan ataupun kontribusi yang diberikan kepada DKI akan dikembalikannya kepada warga. Salah satunya melalui pelayanan dan fasilitas.
"Kontribusi ini akan membuat semua pajak yang kita dapat kami kembalikan untuk melayani. Nanti akan banyak bus yang tidak bayar. Tahun ini kami coba PBB," tutup Ahok.
Yg lain masih sibuk pikirkan caranya habiskan APBD, yg ini udah bergerak membangun dg menarik kontribusi swasta sebesar-besarnya diluar pajak dan retribusi resmi, makin tak terkejar inovasi ahok