- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Beberapa kisah inspiratif karya Kahlil Gibran


TS
aibanadi
Beberapa kisah inspiratif karya Kahlil Gibran
Spoiler for Kisah I:
Quote:
Mutiara
Berkatalah seekor tiram kepada tetangganya, "Aku memiliki sesuatu di dalam diriku. Ia berat dan bulat, aku merasa sangat menderita" Tiram tetangganya menjawab dengan kebanggaan yang angkuh, "Terpujilah segala langit dan segala lautan, aku tidak memiliki sakit apa pun di dalam diriku. Aku merasa sehat dan bulat di dalam dan di luar.
Pada saat itulah seekor kepiting lewat dan mendengar percakapan kedua tiram itu. Lalu ia berkata kepada tiram yang merasa sehat di luar dan di dalam, katanya, "Ya, memang engkau sehat dan bulat, tapi penyakit yang dikandung tetanggamu itu adalah sebuah mutiara yang indah dan sangat berharga."
Berkatalah seekor tiram kepada tetangganya, "Aku memiliki sesuatu di dalam diriku. Ia berat dan bulat, aku merasa sangat menderita" Tiram tetangganya menjawab dengan kebanggaan yang angkuh, "Terpujilah segala langit dan segala lautan, aku tidak memiliki sakit apa pun di dalam diriku. Aku merasa sehat dan bulat di dalam dan di luar.
Pada saat itulah seekor kepiting lewat dan mendengar percakapan kedua tiram itu. Lalu ia berkata kepada tiram yang merasa sehat di luar dan di dalam, katanya, "Ya, memang engkau sehat dan bulat, tapi penyakit yang dikandung tetanggamu itu adalah sebuah mutiara yang indah dan sangat berharga."
Quote:
Perang dan Negara-negara Kecil
Suatu ketika, di atas padang hijau, di saat seekor induk domba dan anaknya sedang merumput seekor elang terbang berputar-putar dan menatap tajam karena lapar kepada anak domba itu. Dan ketika ia akan turun untuk memangsa korbannya, elang lain muncul dan mengitari induk domba dan anaknya dengan lapar juga. Kemudian dua rival itu berkelahi, memenuhi langit dengan teriakan-teriakan buas.
Induk domba memandang ke atas dan begitu heran.
Ia menoleh pada anaknya dan berkata : ''Betapa aneh, anakku, bila kedua burung yang patut dihormati itu harus saling menyerang. Bukankah langit cukup luas untuk mereka berdua? Berdoalah anakku, berdoalah dalam hatimu semoga Tuhan mendamaikan dua saudara bersayap itu."
Dan anak domba itu pun berdoa dalam hatinya.
Suatu ketika, di atas padang hijau, di saat seekor induk domba dan anaknya sedang merumput seekor elang terbang berputar-putar dan menatap tajam karena lapar kepada anak domba itu. Dan ketika ia akan turun untuk memangsa korbannya, elang lain muncul dan mengitari induk domba dan anaknya dengan lapar juga. Kemudian dua rival itu berkelahi, memenuhi langit dengan teriakan-teriakan buas.
Induk domba memandang ke atas dan begitu heran.
Ia menoleh pada anaknya dan berkata : ''Betapa aneh, anakku, bila kedua burung yang patut dihormati itu harus saling menyerang. Bukankah langit cukup luas untuk mereka berdua? Berdoalah anakku, berdoalah dalam hatimu semoga Tuhan mendamaikan dua saudara bersayap itu."
Dan anak domba itu pun berdoa dalam hatinya.
Spoiler for Kisah II *Update:
Quote:
Plutokrat
Dalam pengembaraan aku pernah melihat sebuah pulau yang dihuni oleh seorang manusia seperti monster berkaki besi yang makan bumi dan minum lautan tak putus-putusnya. Lama sekali aku memandanginya. Kemudian aku mendekatinya dan berkata, ''Tidak pernahkan engkau merasa cukup; apakah Iaparmu tidak pernah terpuaskan dan hausmu tidak pernah terpadamkan? "ia menjawab,"Ya, aku telah terpuaskan, aku juga letih makan dan minum ; tapi aku takut bila esok tak ada lagi bumi yang dapat kumakan dan lautan yang dapat kuminum.
Dalam pengembaraan aku pernah melihat sebuah pulau yang dihuni oleh seorang manusia seperti monster berkaki besi yang makan bumi dan minum lautan tak putus-putusnya. Lama sekali aku memandanginya. Kemudian aku mendekatinya dan berkata, ''Tidak pernahkan engkau merasa cukup; apakah Iaparmu tidak pernah terpuaskan dan hausmu tidak pernah terpadamkan? "ia menjawab,"Ya, aku telah terpuaskan, aku juga letih makan dan minum ; tapi aku takut bila esok tak ada lagi bumi yang dapat kumakan dan lautan yang dapat kuminum.
Quote:
Selembar Kertas Sesuci Salju
Berkatalah selembar kertas seputih salju, ''Aku dicipta penuh kesucian, dan aku akan tetap suci selamanya. Lebih baik terbakar menjadi abu daripada menderita sentuhan kegelapan, atau kekotoran menodaiku."
Botol tinta mendengar apa yang telah dikatakan kertas, dan tertawa terbahak-bahak dengan hati diliputi kegelapan; tetapi ia tidak pernah berani mendekatinya. Pensil warna-warna juga mendengar, dan mereka juga tak pernah mengganggunya.
Kertas seputih salju itu tetap murni dan suci selamanya, murni, suci dan kosong.
Berkatalah selembar kertas seputih salju, ''Aku dicipta penuh kesucian, dan aku akan tetap suci selamanya. Lebih baik terbakar menjadi abu daripada menderita sentuhan kegelapan, atau kekotoran menodaiku."
Botol tinta mendengar apa yang telah dikatakan kertas, dan tertawa terbahak-bahak dengan hati diliputi kegelapan; tetapi ia tidak pernah berani mendekatinya. Pensil warna-warna juga mendengar, dan mereka juga tak pernah mengganggunya.
Kertas seputih salju itu tetap murni dan suci selamanya, murni, suci dan kosong.
Spoiler for penutup:
Makasi gan sudah mampir
secepatnya nanti ane tambahkan 



Spoiler for Sumur:
Kutipan dari buku Cinta, Keindahan dan Kesunyian Karya Kahlil Gibran
Diubah oleh aibanadi 28-05-2016 06:26


tien212700 memberi reputasi
1
3.7K
Kutip
21
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan