http://www.beritasatu.com/megapolita...ung-dicor.html ,

08 Maret 2013 | 21:29


Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) masih menunggu dokumen yang dijanjikan PT Jakarta Monorail (JM) selaku pengembang proyek monorel di Jakarta.

Jika dokumen sudah diterima, proyek monorel lebih cepat dilaksanakan.

"Kalau iya, baru saya keluarkan surat, silakan jalan. Besoknya langsung ngecor, gitu. Saya kan belum ngeluarin surat apa-apa. Tidak mau saya, tidak mau keliru pokoknya," ujar Jokowi di Balai Kota, Jumat (8/3).

Jokowi sebelumnya menargetkan pembangunan monorel dimulai pada Februari lalu. Namun rencana itu urung terlaksana karena PT JM belum bisa melengkapi dokumen utang-piutang ganti rugi PT JM ke Adhi Karya (pengembang awal monorel) dan latar belakang investor yang akan terlibat, yakni Ortus Holding Ltd.

Meski demikian, mantan Walikota Solo ini sudah memberi tenggat waktu kepada PT JM. Sayangnya dia enggan menyebutkan hingga kapan target itu ditetapkan. Apabila PT JM melampaui target itu, pihaknya langsung memutuskan kerjasama.

Jika kerjasama dengan PT JM diputus, Pemprov DKI harus kembali memulai proses dari awal. Hal tersebut yang sebenarnya dihindari Jokowi sehingga Pemprov tetap mempertahankan PT JM. Pasalnya, jika proses dilakukan dari awal, maka membutuhkan waktu lebih lama.

"Kenapa kita lanjutkan itu? Karena kalau proses ini panjang lagi, nanti mulai lagi dari pusat, Menkeu, mulai lagi dari peraturan pemerintahnya, tender, dan lainnya. Setahun tidak mungkin rampung, jadi saya berpikir simple seperti itu," terangnya.

Proyek pembangunan Jakarta Monorel rencananya dimulai tahun ini memakan biaya hingga Rp 40 triliun.

Ortus Holdings adalah perusahaan investasi yang didirikan berdasarkan hukum British Virgin Island dan berkedudukan di Singapura. Saat ini, Ortus Holdings Ltd, 100 persen sahamnya dimiliki oleh Edward Seky Soeryadjaya, pengusaha asal Indonesia.