- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Selera Nusantara (Indonesian Food)
MACAM-MACAM PENGEMASAN KOPI


TS
kopibangalay
MACAM-MACAM PENGEMASAN KOPI

Kemasan kopi yang tidak memiliki katup udara (ternyata) tidak selalu buruk. Ada alasan tertentu yang berada di baliknya.
DULU, waktu belum tahu, saya menganggap bahwa kemasan kopi yang memiliki katup udara (air valve) adalah yang paling baik sehingga menganggap kemasan lain yang tidak memilikinya pastilah buruk. Sampai akhirnya seorang teman membawakan saya kopi dari Stumptown dan Blue Bottle yang pakingnya sama sekali tidak memiliki katup udara. Mengingat bahwa kedua roastery itu cukup diakui di dunia kopi rasanya fanatisme saya akan kemasan kopi berkatup udara termuntahkan. Nggak mungkinlah roaster terkenal seperti mereka melupakan faktor penting semacam oksidasi dan sebagainya. Ternyata ada alasan mengapa mereka membungkus kopi dalam packaging demikian. Lalu apakah itu salah atau justru yang berkatup udara yang keliru? Hmm, tidak juga.
Untuk mengemas kopi, para roastery kopi bisa memilih tiga opsi penting dalam membungkus kopi-kopi yang akan mereka jual. Pilihan ini didasari bukan hanya karena pertimbangan keawetan kopi itu sendiri, tapi juga faktor-faktor lain seperti dampak lingkungannya, biaya dan tampilan dari kemasannya itu sendiri. Macam-macam pengemasan kopi bisa disimpulkan menjadi 3 tipe sebagai berikut:
1. Unsealed Craft Packaging (kemasan kopi yang tidak disegel)
Kopi dikemas dalam kantung kertas berjenis greaseproof yang bagus untuk menyekat minyak kopi—greaseproof merupakan kertas food grade yang dibuat khusus untuk menahan resapan minyak atau anti minyak. Kemasan kopi semacam ini biasanya ditutup hanya dengan digulung saja, karenanya kopi pun masih bisa terekspos oleh oksigen sehingga, ujung-ujungnya, bisa membuat kesegaran kopi menurun dengan cepat. Para roaster yang memilih pengemasan model begini tentunya punya beberapa pertimbangan. Pertama, mereka menganggap jika pelanggan yang membeli kopinya bukan lagi sekedar penikmat kopi mula-mula, tapi sudah ke pecinta kopi specialty yang biasanya sudah punya canister atau botol khusus untuk menyimpan biji kopi di rumah. Means, kemasan pembungkus itu cuma sementara sebelum memindahkan biji kopi ke dalam canister. Kalau pun nggak punya, para roaster biasanya menyarankan agar kopi di dalamnya dihabiskan setidaknya dalam 7 – 10 hari agar tetap terjaga kesegarannya. Alasan berikutnya, kemasan ini dipilih karena sifatnya yang mudah diurai sehingga dianggap paling ramah lingkungan pula.
2. Sealed foil packaging (kemasan bersegel dengan lapisan foil
Kantung kemasan dengan fitur triple-ply foil biasanya langsung disegel begitu biji kopi dimasukkan ke dalam agar mencegah udara masuk, namun kemasan ini juga memiliki katup untuk meloloskan karbon dioksida keluar. Sampai beberapa hari setelah proses roasting, biji kopi biasanya akan mengeluarkan karbon dioksida sebagai salah satu proses alaminya. Valve atau katup udara pada kemasan inilah yang menjadi pintu atau jalan keluar bagi karbon dioksida itu sehingga pada akhirnya membantu kopi bisa terjaga lebih segar dan, istilahnya, tidak cepat “basi”. Tapi begitu segelnya dibuka, maka kesegaran kopi pun akan bisa menurun juga, meski perlahan. Kemasan seperti ini mungkin tidak mudah didaur ulang—tapi bukan berarti tidak bisa, ya. Banyak roaster memilih opsi ini karena menganggapnya salah satu pertimbangan terbaik dalam hal biaya, dampak lingkungan dan kesegaran.
3. Gas-flushed sealed foil packaging (kemasan bersegel dan kedap udara)
Hampir sama dengan sistem pengemasan di atas. Bedanya, pada saat proses penyegelan, mesin akan mengaliri kantung kopi dengan semacam inert gas seperti nitrogen untuk mengeluarkan oksigen dari dalam kantung kemasan—karena oksigenlah yang menyebabkan kopi menjadi “basi” lebih cepat. Opsi ini memang dikenal paling baik dalam menjaga kesegaran kopi lebih lama, tapi tetap saja, begitu segelnya dibuka kopi pun akan mengalami penurunan kesegaran juga karena sudah teroksidasi dengan udara. Di luar fakta bahwa pengemasan model begini termasuk cara paling efektif dalam mengemas kopi, tapi ternyata opsi ini tidak terlalu populer. Pertimbangan-pertimbangan akan banyaknya biaya yang harus dikeluarkan untuk mengemas kopi seperti peralatan dan operasional, waktu proses dan inert gas adalah alasan mengapa pengemasan ini tidak begitu diminati.
Pada akhirnya, seperti halnya kopi, tidak ada yang salah dalam kemasan kopi asal pembelinya tahu mengapa kopi itu dikemas demikian. Dan, yah, cara paling aman untuk menyimpan kopi bagaimana pun adalah tetap di dalam canister, bukan di dalam kemasan yang dibeli.


tata604 memberi reputasi
1
946
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan