Kaskus

News

jiu.guiAvatar border
TS
jiu.gui
Tiongkok Bangun Markas SAR di LTS
– Tiongkok terus melakukan pembangunan infrastruktur militer dan sipil di wilayah yang sedang dipersengketakan di Laut Tiongkok Selatan (LTS). Yang paling anyar, China Daily mewartakan pemerintah Tiongkok sedang berencana membangun sebuah markas untuk kapal misi penyelamatan (SAR) di Kepulauan Spratly, LTS.

“Kapal yang akan berlabuh di markas tersebut nantinya akan membawa wahana tanpa awak (drone) dan robot-robot bawah laut,” demikian diwartakan China Daily.

Menurut Chen Xingguang, Komisi Bidang Politik Kapal Penyelamat Tiongkok, mengatakan pembangunan markas kapal penyelamat tersebut diharapkan rampung pada tahun ini, dimana pembangunannya akan berada di bawah pengawasan Dinas SAR untuk Kawasan LTS yang berada dibawah Kementerian Transportasi Tiongkok. Ditambahkan Chen, dinas SAR ini akan memiliki 31 kapal dan 4 helikopter yang melakukan misi penyelamatan di kawasan LTS dan menempatkan sejumlah pegawai pemerintahan dari Kementerian Transportasi Tiongkok untuk bekerja bersama personel militer di kawasan LTS.

Tiongkok selama ini telah membangun pulau-pulau buatan di Kepulauan Spratly, padahal wilayah perairan tersebut diperebutkan pula oleh Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Taiwan.

Pada halaman berbeda di China Daily, Beijing menyatakan telah membangun dua menara mercu suar dan empat rambu suar di Kepulauan Paracel, yang juga dipersengketakan. Tak hanya itu, Beijing juga mendirikan 4 stasiun radio komunikasi dan jaringan telepon genggam bagi warga sipil.

Sedangkan surat kabar People’s Liberation Army menuliskan di kawasan LTS telah dikerahkan armada militer guna mendukung kemampuan Tiongkok dalam memerangi kemampuan negara-negara Barat.

Terkait dengan kehadiran pihak Barat dalam sengketa LTS, pihak Beijing telah menyindir kunjungan kenegaraan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, ke Vietnam selama tiga hari. Tiongkok juga menyatakan kekecewaan karena Obama melakukan hal itu di tengah-tengah memburuknya ketegangan di LTS.

Kantor berita Xinhua mewartakan, membaiknya hubungan bilateral AS-Vietnam seharusnya tidak menempatkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia dalam risiko. “Tidak masalah Vietnam meningkatkan hubungan bilateralnya dengan negara-negara lain, termasuk AS. Akan tetapi, pendekatan semacam ini harusnya tidak dimanfaatkan oleh AS untuk mengancam atau merusak kepentingan strategi sebuah negara ketiga,” demikian bunyi pemberitaan Xinhua, Minggu (22/5) .

Cabut Embargo

Sementara itu Presiden Obama berkunjungan ke Vietnam terkait upayanya untuk memperluas hubungan dengan Hanoi sebagai bagian dari strategi keseimbangan terhadap Asia untuk mencegah pertumbuhan kekuatan Tiongkok dikawasan. Dalam kunjungannya itu, Obama menyatakan telah mencabut semua embargo senjata terhadap Vietnam.

Setelah pencabutan embargo diberlakukan, untuk pertama kali kedua negara menandatangani kerja sama pembelian 100 unit pesawat Boeing bagi memperkuat maskapai VietJet senilai 11,3 miliar dollar AS. Dalam kunjungannya itu, Obama melakukan pertemuan dengan Presiden Vietnam, Tran Dai Quang, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc, dan Kepala Partai Komunis Nguyen Phu Trong.

“Apakah kami membicarakan hubungan ekonomi dan komersial atau konsultasi bidang militer, yang telah kami lihat kerja sama kedua negara telah mengalami peningkatan yang menguntungkan masyarakat di kedua belah pihak,”kata Presiden Quang.

Hubungan bilateral AS-Tiongkok mengalami kemajuan secara signifikan sejak 2014 menyusul memburuknya hubungan antara Vietnam dan Tiongkok akibat sengketa LTS. Pemerintah Vietnam telah meningkatkan keberadaan militernya menyusul sikap Beijing yang terus-menerus melakukan pembangunan di LTS.

Source:
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.3K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan