MONACO – Rio Haryanto adalah orang Indonesia pertama yang bisa balapan di Formula One (F1) sebagai pembalap inti, bukan cadangan atau test driver. Prestasi Rio tidak didapat dengan hanya bermimpi. Pemuda Surakarta itu melakukannya dengan kerja keras, kedisiplinan, dan ketekunan, ditambah pengorbanan kedua orangtua dan keluarganya.

Rio kini terancam berhenti balapan F1 karena dana yang diminta Manor Racing, tim yang dibelanya, belum juga lunas. Meski kariernya di balap F1 mendadak suram, pembalap 23 tahun itu tidak mau terlalu memikirkannya. Ia hanya mau fokus membenahi kekurangannya di trek balap.

“Saya hanya akan memberikan yang terbaik yang saya bisa di lintasan. Soal dana memang sudah diurus oleh manajemen saya,” jelasnya mengutip dari Crash, Selasa 924/5/2016).

Meski selalu finis di posisi paling buntut dan pernah dua kali gagal menyelesaikan balapan dari lima seri yang sudah diikutinya, tidak membuat Rio pesimis. Ia malah bangga melihat data statistik yang membuktikan kalau dirinya tidak kalah dari Pascal Wehrlein, rekannya di Manor.

“Saya kaget dan bangga saat tahu kalau kecepatan saya dan Pascal beda tipis,” ujarnya.

Rio menambahkan kalau dirinya dan Wehrlein selalu kompak, terutama di luar lintasan. Keduanya selalu bertukar pendapat mengenai teknik dan taktik balapan yang tentunya untuk kemajuan Manor.

“Kami bekerja sama dengan bagus. Dia memang cepat, tapi itu malah mendorong saya untuk lebih bagus lagi,” ujarnya.

Sebelum gabung ke Manor, Wehrlein pernah menjadi pembalap uji Mercedes sehingga pilot Jerman itu sudah mengetahui banyak karakter mobil balap F1.

(fap)

http://sports.okezone.com/read/2016/...unya-kecepatan