SUBANG – Banjir bandang melanda Kampung Sukamukti, Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Minggu (22/5) malam. Banjir bandang tersebut mengakibatkan 6 orang meninggal dunia, 5 orang hilang, 3 orang luka-luka, 16 rumah warga di pinggiran sungai hanyut terbawa arus banjir dan sebanyak 388 warga asal kampung tersebut, harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Gigin Ginanjar, Tim Relawan dari ACT dan MRI Jawa Barat yang sedang dilokasi kejadian mengungkapkan, banjir bandang terjadi akibat luapan dari Sungai Cipanoli. Sungai tersebut, tertutup oleh material batu dan tanah. Saat diguyur hujan deras, maka sungai itu meluap dan air bahnya kemudian menggerus permukiman warga.

"Sebelum banjir bandang datang, di hulu Sungai Cipanoli terjadi longsor dan materialnya menimbun aliran sungai,"terangnya.

Sedangkan saat ini sudah teridentifikasi 6 nama korban jiwa, yaitu: Parmi (50), Mae (17), Nabila (7), Eni (45), Musa (52) dan Rizal (10). 3 orang luka-luka: Raja (14), Anen (55) dan Makmur (47). Sedangkan 5 orang yang hilang masih belum teridentifikasi namanya.

“Saat ini Tim ACT dan MRI Jawa Barat, bersama Asipa Volunteer, Tagana, Basarnas dan TNI, masih terus melakukan pencarian 5 korban yang hilang. Tim kami lainnnya tengah mempersiapkan pembangunan posko,”tutur Gigin.

Sementara itu lokasi bencana saat ini sudah disterilkan dari warga, karena di lokasi banjir bandang ini masih belum aman. Banjir bandang susulan kemungkinan bisa terjadi lagi kalau hujan kembali turun, karena longsoran bebatuan dan tanah di hilir masih belum di normalisasikan.

“Di lokasi banjir sudah di sterilkan dari warga, di lokasi saat ini hanya terdapat tim SAR atau tim rescue dari berbagai lembaga atau komunitas, termasuk dari Tim Rescue ACT dan MRI Jawa Barat,”ujarnya. Gigin menambahkan Timnya saat ini tengah mempersiapkan pendirian posko di sekitar lokasi longsor, di pinggir hulu sungai.[]

Penulis: Muhajir Arif Rahmani