Reklamasi 17 pulau Jakarta Utara telah membuat bencana dan kerusakan parah di wilayah lain. Daerah yang terkena imbasnya adalah Bogor Barat.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mempertanyakan kerusakan yang dibuat Jakarta di wilayah Jawa Barat tersebut.

Bahkan saat membicarakan hal itu, Deddy Mizwar menangis. Menurutnya, pembangunan reklamasi Jakarta telah membuat kerusakan lingkungan makin, khususnya yang saat ini marak terjadi di Jawa Barat dan daerah lainnya.

Reklamasi Jakarta, kata Wagub, sebagian besar material yang digunakan untuk membangun pulau buatan di Jakarta Utara tersebut berasal dari daerah di Bogor Barat.

Seakan menyindir Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang memberi izin reklamasi teluk Jakarta, Deddy Mizwar mengatakan, pembangunan reklamasi telah mengorbankan kepentingan masyarakat lain serta lingkungan yang ada.

Lanjutnya, untuk itu pembangunan yang dilakukan jangan memindahkan bencana dan kemiskinan dari tempat yang satu ke tempat lainnya.

“Janganlah membangun Jakarta dengan cara memindahkan bencana ke daerah lain, janganlah membangun Jakarta dengan cara memindahkan kemiskinan ke daerah lain,” kata Deddy Mizwar saat menjadi narasumber dalam diskusi bersama Walhi Jawa Barat yang dirilis Biro Humas Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat, Minggu (22/5/2016).

Deddy menambahkan saat ini reklamasi Jakarta, sebagian besar atau 80 persen eksploitasi batu, pasir, dan segala macam itu dari Bogor Barat, lalu kondisi jalanannya di sana hancur untuk masyarakat serta punglinya mencapai Rp240 juta sehari untuk delapan pihak.

“Ini daerah tak bertuan. Seolah-olah enggak ada penegak hukum. Enggak ada penegak hukum di sana dan satu tahun itu Rp80,4 miliar punglinya, hanya untuk membangun 17 pulau reklamasi Jakarta utara,” sebutnya.

Deddy juga menyebut jika pembangunan reklamasi 17 pulau tersebut merupakan hasil kemaksiatan yang dilakukan Ahok dan para konglomerasi.

“Jadi sebuah peradaban yang dibangun atas dasar kemaksiatan menurut saya itu,” kata dia.

Melihat kondisi tersebut ia menegaskan komitmennya untuk terus melawan terhadap kerusakan lingkungan yang dibuat para konglomerat Jakarta di Jawa Barat. Bahkan dia berjanji akan melawannya hingga mati.

“Walaupun saya tahu tidak akan menang, walaupun saya tahu jauh dari menang tapi saya akan melawan terus sampai saya mati. Siapa tahu saya mati dalam keadaan melawan jadi langsung masuk surga saya. Cara tercepat masuk surga saya kira itu. Mati dalam keadaan kedzaliman, melawan kemaksiatan walaupun udah enggak jadi Wakil Gubernur lagi, enggak penting ya. Ini komitmen saya. Saya kadang marah tapi saya juga sedih,” pungkasnya.

http://www.siagaindonesia.com/124760...mpai-mati.html