- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sinetron: Dedi nilai program kemiskinan pemprov jabar blm tepat sasaran


TS
twisctre
Sinetron: Dedi nilai program kemiskinan pemprov jabar blm tepat sasaran
Sumur http://m.inilahkoran.com/berita/jaba...-tepat-sasaran
Dedi Nilai Program Kemiskinan Pemprov Jabar Belum Tepat Sasaran
Oleh : Jaka Permana20 Mei 2016 20:46
Share
Tweet
INILAH, Bandung - Badan Pusat Statistik merilis jumlah warga miskin di Jabar mencapai 4,4 juta jiwa atau 10 persen dari jumlah penduduk. Data tersebut mendapat perhatian dari Ketua DP Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi.
Dedi menilai, angka kemiskinan di Jawa Barat diakibatkan masih banyaknya program pembangunan yang tidak tepat sasaran. Menurutnya, meski menghabiskan dana yang cukup besar, program-program tersebut hanya bersifat seremoni sehingga tidak berdampak apapun terhadap masyarakat.
"Masih banyak program penanggulangan kemiskinan yang sifatnya hanya simbolis saja. Sekarang sering simbolisme saja. Seminar, ngumpul-ngumpul. Harusnya ada langkah taktis yang dilakukan," tutur Dedi, Jumat (20/5/2016).
Bupati Purwakarta itu berjanji akan mendorong perubahan agar program pengentasan kemiskinan bisa tepat sasaran. Dia sudah menginstruksikan kepala daerah di Jabar yang berasal dari Partai Golkar agar mengubah program penanggulangan kemiskinan.
"Jika sebelumnya banyak program yang hanya bersifat seremoni, ke depan harus diubah menjadi program yang bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat," ucap dia.
Salah satu langkahnya adalah meminta anggota DPRD Jabar asal Golkar mengurangi perjalanan dinas ke luar kota dan provinsi. Menurutnya, hal ini cukup menguras anggaran sehingga akan lebih baik jika dialihkan ke program di daerah pemilihan masing-masing anggota dewan.
"Program bimtek dan perjalanan dinas luar provinsi diturunkan. Yang diperbesar ongkos kunjungan di daerah pemilihan," katanya.
Selain menguras biaya, lanjut Dedi, perjalanan dinas luar provinsi itu pun akan menguras energi anggota dewan. Menurut Dedi, kunjungan resmi anggota dewan ke daerah pemilihan hanya dilakukan saat reses. Dengan jumlah reses dalam setahun yang hanya 2-3 kali, menurutnya hal itu sangat kurang sehingga intensitasnya harus ditambah.
"Kegiatan anggota dewan dalam sebulan dibagi dua. Dua minggu administratif, dua minggu publik, yaitu di dapil," katanya.
Sehingga, sebesar apa pun biaya yang dikeluarkan, tidak akan sia-sia karena berdampak langsung terhadap masyarakat di setiap daerah pemilihan. "Itu pun akan memberi penghasilan lebih bagi anggota dewan. Pendapatannya bisa dua kali lipat. Tapi efisiensi dan efektifitasnya nya bagus," katanya.
Berdasarkan hasil kajiannya, tambah Dedi, pemangkasan program simbolis yang dialihkan ke program riil masyarakat akan menghemat anggaran hingga 60 persen.
"Bakal ada penghematan 60 persen. Dialihkan untuk anggaran kesejahteraan, produktifitas meningkat," katanya. [hus]
Kebanyakan main sinetron nih om
Btw yg ngomong bukan dedi miswar ya
Dedi Nilai Program Kemiskinan Pemprov Jabar Belum Tepat Sasaran
Oleh : Jaka Permana20 Mei 2016 20:46
Share
Tweet
INILAH, Bandung - Badan Pusat Statistik merilis jumlah warga miskin di Jabar mencapai 4,4 juta jiwa atau 10 persen dari jumlah penduduk. Data tersebut mendapat perhatian dari Ketua DP Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi.
Dedi menilai, angka kemiskinan di Jawa Barat diakibatkan masih banyaknya program pembangunan yang tidak tepat sasaran. Menurutnya, meski menghabiskan dana yang cukup besar, program-program tersebut hanya bersifat seremoni sehingga tidak berdampak apapun terhadap masyarakat.
"Masih banyak program penanggulangan kemiskinan yang sifatnya hanya simbolis saja. Sekarang sering simbolisme saja. Seminar, ngumpul-ngumpul. Harusnya ada langkah taktis yang dilakukan," tutur Dedi, Jumat (20/5/2016).
Bupati Purwakarta itu berjanji akan mendorong perubahan agar program pengentasan kemiskinan bisa tepat sasaran. Dia sudah menginstruksikan kepala daerah di Jabar yang berasal dari Partai Golkar agar mengubah program penanggulangan kemiskinan.
"Jika sebelumnya banyak program yang hanya bersifat seremoni, ke depan harus diubah menjadi program yang bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat," ucap dia.
Salah satu langkahnya adalah meminta anggota DPRD Jabar asal Golkar mengurangi perjalanan dinas ke luar kota dan provinsi. Menurutnya, hal ini cukup menguras anggaran sehingga akan lebih baik jika dialihkan ke program di daerah pemilihan masing-masing anggota dewan.
"Program bimtek dan perjalanan dinas luar provinsi diturunkan. Yang diperbesar ongkos kunjungan di daerah pemilihan," katanya.
Selain menguras biaya, lanjut Dedi, perjalanan dinas luar provinsi itu pun akan menguras energi anggota dewan. Menurut Dedi, kunjungan resmi anggota dewan ke daerah pemilihan hanya dilakukan saat reses. Dengan jumlah reses dalam setahun yang hanya 2-3 kali, menurutnya hal itu sangat kurang sehingga intensitasnya harus ditambah.
"Kegiatan anggota dewan dalam sebulan dibagi dua. Dua minggu administratif, dua minggu publik, yaitu di dapil," katanya.
Sehingga, sebesar apa pun biaya yang dikeluarkan, tidak akan sia-sia karena berdampak langsung terhadap masyarakat di setiap daerah pemilihan. "Itu pun akan memberi penghasilan lebih bagi anggota dewan. Pendapatannya bisa dua kali lipat. Tapi efisiensi dan efektifitasnya nya bagus," katanya.
Berdasarkan hasil kajiannya, tambah Dedi, pemangkasan program simbolis yang dialihkan ke program riil masyarakat akan menghemat anggaran hingga 60 persen.
"Bakal ada penghematan 60 persen. Dialihkan untuk anggaran kesejahteraan, produktifitas meningkat," katanya. [hus]
Kebanyakan main sinetron nih om

Btw yg ngomong bukan dedi miswar ya

Diubah oleh twisctre 20-05-2016 21:53
0
1.1K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan