Ouch! - Saat Hidup tak berjalan seperti seharusnya..
TS
taqijusmelon
Ouch! - Saat Hidup tak berjalan seperti seharusnya..
Spoiler for Cover:
Ouch!
Cerita bersambung yang menceritakan tentang kisah Cinta Fajar di penghujung masa SMA nya.
Spoiler for Prologue::
Suara dari Mesin espresso terdengar nyaring. menemaniku yang sibuk memandangi langit-langit cafe tempatku berada sekarang. mencoba memahami, apa sebenarnya komplikasi kehidupan yang sedang menghampiriku sekarang. ditambah lagu Love Yourself milik Justin Bieber yang menambah kegalauan ku sore ini. mendung, seperti cuaca sore ini. Permisi mas.. ucap pelayan paruh baya yang menggunakan celemek ala barista bewarna hitam sambil meletakkan secangkir kopi americano yang kupesan. kuhirup uap-uap yang muncul dari permukaannya. kuhirup bau khas Americano menusuk hidungku. memberikan rasa rileks temporer di benakku. kuhela nafasku panjang. americano yang sempat kuhirup dalam-dalam kuletakkan kembali ke meja. kusandarkan punggung ku ke sandaran kursi yang agak ndangak kebelakang. kembali memandangi langit-langit.
masih terkenang di benakku,
saat ia menggandeng tanganku erat, seakan tak mau pergi. saat itu aku sedang mengantarnya ke bandara untuk pulang kampung. ia akan pergi selama sebulan saat itu. mungkin aneh jika dilihat dan di dengar, sepasang kekasih yang belum memiliki status pasti, tapi saling mencintai. berjalan lalu lalang dibandara dengan mesra. ia menggandeng tanganku erat, erat sekali. kami berdua duduk di lobby bandara, dibangku berkapasitas 5 orang yang kosong. hanya kami berdua. ia menyandarkan kepalanya di bahuku sambil berkata halus Aku gamau pergi.. nanti kangen.. sebuah kalimat yang menyenangkan hatiku. karena itu menandakan betapa sayangnya ia kepadaku. aku hanya menanggapinya dengan senyum terindahku yang terkesan dipaksakan. menikmati momen-momen indah sebelum berpisah untuk satu bulan. ia menatap dalam mataku, akupun mencoba memandangi mata nya lebih dalam. berusaha aku menabung raut wajahnya di mataku untuk satu bulan ini.
jam telah menunjukkan pukul 10.30. dan dia harus boarding 15 menit lagi. aku mengantarnya menuju gate bandara.. kali ini genggaman tangannya lebih erat.kami menikmati momen ini seperti sudah tak perduli dengan orang yang memandangi kami aneh. aku berangkat dulu ya.. ucapnya. ia mulai berjalan menjauh, tapi tangannya masih menggenggam tanganku. seperti drama, perlahan genggaman kami lepaskan. mata kami tak henti-hentinya berpisah. dan ia membalikkan badan. dan berhenti. diam. lalu ia mendekat kepadaku lalu berkata Ya aku mau.
bahkan sampai detik ini aku masih ingat aroma parfum Victoria Secret-nya yang selalu ia bawa kemana-mana. wajah putih berserinya, yang kadang memerah seperti menggunakan blush-on-padahal tidak-. aku masih ingat caranya memarahiku di kelas jika aku melakukan sesuatu yang tak seharusnya kulakukan, saat ia membangunkanku pada waktu pelajaran. Cara bicara nya yang secepat kilat. saat ia tidur di sampingku berselimutkan jaket ku, menemaniku mengerjakan tugas. saat ia mengembalikan jaketku yang dipinjamnya, meninggalkan aroma wangi nya yang tak pernah bisa hilang dari hidungku. terlalu banyak momen indah bersamanya. terlalu banyak.
Kini aku bagaikan orang putus asa, hanya diam, memesan kopi yang tak kunjung ku minum, memandangi langit-langit dengan pandangan kosong. menyalahkan diri sendiri atas semua yang terjadi. menyesali.