
Jakarta - Lion Air membekukan 93 rute domestik dan 2 rute internasional. Total 217 penerbangan tak lagi dilayani. Lion Air mengajukan penundaan rute ini selama 1 bulan.
Rupanya langkah Lion Air ini disambut petisi. Di laman change.org, muncul petisi 'Pemerintah Jangan Takut Ancaman Lion Air'. Petisi ini Hery Ramdhani dan sudah ada sekitar 850-an orang menandatangani. Petisi ini ditujukan untuk Presiden Jokowi dan Ketua DPR.
Seperti dikutip detikcom, Jumat (20/5/2016) petisi itu mendukung langkah Kemenhub dan meminta agar pemerintah tak gentar dengan tindakan Lion Air.
"Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengambil sikap tegas dengan membekukan sementara layanan Ground Handling Lion Air khusus untuk di Bandara Soekarno-Hatta. ANEHNYA pihak Lion Air malah melawan dan mengancam Pemerintah, pada hari ini tanggal 19 Mei hari 2016 pihak Lion Air menyatakan akan menon-aktifkan 217 rute penerbangan domestik selama sebulan.
Pernyataan Lion Air semacam ini jelas-jelas merupakan bentuk ULTIMATUM terhadap Pemerintah RI, karena Lion Air telah merasa menguasai mayoritas pangsa pasar penerbangan domestik Indonesia. Mungkin Lion Air berniat mengancam Pemerintah akan melumpuhkan dan membuat chaos transportasi umum udara.
Kita ketahui ancaman yang dilakukan oleh pihak Lion Air mendapatan tanggapan serius dari para Anggota DPR RI. Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis yang membidangi masalah perhubungan, memberikan DUKUNGAN PENUH atas sanksi tegas yang dikeluarkan Kemenhub. Karena kesalahan Lion Air semacam ini sangat membahayakan KESELAMATAN PENERBANGAN & KEAMANAN NKRI.
Mari kita dukung Pemerintah agar tetap tegas menghadapi AROGANSI korporasi bisnis yang TIDAK TAAT HUKUM dan berniat melawan Pemerintah NKRI…" tulis Hery dalam petisinya.
Kemenhub sendiri sudah menyampaikan kalau memang mendesak untuk layanan penumpang, akan dimintakan kepada maskapai lain untuk memenuhi transportasi di jalur itu.
Jumat, 20 Mei 2016 | 10:30 WIB
"Ground Handling" Dibekukan, Penumpang Lion Air "Kelelahan" Tunggu Bus Jemputan

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumat pagi (20/5/2016) pukul 4.58 WIB, penumpang dari maskapai Lion Air untuk rite penerbangan Jakarta ke Surabaya di gate A5 terminal satu Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng mulai resah menunggu bus jemputan menuju pesawat.
Beberapa penumpang mulai menunjukkan amarah lantaran kelelahan menunggu bus jemputan hampir setengah jam lamanya di bawah gate A5.
"Aduh lama banget. Capek nunggu berdiri," ujar salah satu penumpang.
Beberapa penumpang bahkan mengumpat petugas ground handling dari Lion Air, yang bertugas mengantarkan penumpang ke bus antar jemput.
Kondisi serupa bukan hanya terjadi di gate A5, tetapi juga di tiga gate lain yang terlihat dari gate A5.
Bukan hanya penumpang Lion Air yang terlihat cemas, para petugas ground handling Lion Air juga nampak kelimpungan.
Bus antar jemput Lion Air terus berlalu-lalang untuk mengantarkan penumpang dari terminal satu ke terminal tiga Bandara Soekarno Hatta.
"Kami minta maaf atas keterlambatan ini, dikarenakan masalah operasional," ujar pramugari sesaat sebelun pesawat lepas landas.

Pesawat akhirnya lepas landas pada pukul 05.35, terlambat 35 menit dari jadwal terbang pukul 05.00 WIB.
Sebelumnya, sejak Selasa (17/5/2016), Lion Air mendapat sanksi oleh Kementrian Perhubungan yakni sanksi pembekuan ground handling atau jasa layanan darat.
Sampai hari Jumat (20/5/2016) pagi, jadwal penerbangan Lion Air tak ada yang mengalami perubahan.