- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Krishna Murti Sebut Polisi Amerika Lebih Bodoh Dibandingkan Polisi Indonesia


TS
puma2000
Krishna Murti Sebut Polisi Amerika Lebih Bodoh Dibandingkan Polisi Indonesia
Quote:
Jumat, 13 Mei 2016 07:33 WIB

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murni mengatakan kepolisian Amerika Serikat lebih bodoh bila dibandingkan dengan kepolisian Republik Indonesia.
Sebab, polisi Amerika disebut lebih banyak menggunakan teknologi dalam penanganan kasus yang terjadi.
"Jadi sebenarnya polisi Amerika itu lebih bodoh dari polisi Indonesia. Mereka mengandalkan teknologi. Indonesia tanpa teknologi bisa nangkap banyak," ujar Krishna dalam tayangan LINE CAST "Fighting crime with Krishna Murti" di akun official LINE Indonesia, Kamis (12/5/2016) malam.
Krishna mengatakan, potensi penangkapan para pelaku kejahatan di Amerika lebih tinggi dengan adanya sistem sidik jari yang terintegrasi dengan akun tabungan, catatan perjalanan seseorang, dan lainnya.
"Kalau di Indonesia mau masuk mal diperiksa kan? Di sana enggak diperiksa karena potensi mereka (yang berpotensi melakukan kriminalitas) ketangkap lebih tinggi karena sistem ya," kata dia.
Oleh karena itu, kata Krishna, untuk mengantisipasi kriminalitas yang terjadi, Indonesia harus meningkatkan pertahanan negara.
"Pelajaran besarnya adalah bagaimana kita mengelola kota ini, negara ini, supaya jangan mengandalkan pada keberuntungan, 'untung ada polisi, untung ketangkap'. Kalau mau aman jangan mengandalkan ke bejo (keberuntungan), ke pihak lain, polisi, tapi negara ini mengandalkan kepada pertahanan yang kuat," ucap Krishna.(Nursita Sari/Kompas.com)

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murni mengatakan kepolisian Amerika Serikat lebih bodoh bila dibandingkan dengan kepolisian Republik Indonesia.
Sebab, polisi Amerika disebut lebih banyak menggunakan teknologi dalam penanganan kasus yang terjadi.
"Jadi sebenarnya polisi Amerika itu lebih bodoh dari polisi Indonesia. Mereka mengandalkan teknologi. Indonesia tanpa teknologi bisa nangkap banyak," ujar Krishna dalam tayangan LINE CAST "Fighting crime with Krishna Murti" di akun official LINE Indonesia, Kamis (12/5/2016) malam.
Krishna mengatakan, potensi penangkapan para pelaku kejahatan di Amerika lebih tinggi dengan adanya sistem sidik jari yang terintegrasi dengan akun tabungan, catatan perjalanan seseorang, dan lainnya.
"Kalau di Indonesia mau masuk mal diperiksa kan? Di sana enggak diperiksa karena potensi mereka (yang berpotensi melakukan kriminalitas) ketangkap lebih tinggi karena sistem ya," kata dia.
Oleh karena itu, kata Krishna, untuk mengantisipasi kriminalitas yang terjadi, Indonesia harus meningkatkan pertahanan negara.
"Pelajaran besarnya adalah bagaimana kita mengelola kota ini, negara ini, supaya jangan mengandalkan pada keberuntungan, 'untung ada polisi, untung ketangkap'. Kalau mau aman jangan mengandalkan ke bejo (keberuntungan), ke pihak lain, polisi, tapi negara ini mengandalkan kepada pertahanan yang kuat," ucap Krishna.(Nursita Sari/Kompas.com)
tribunnews.com

update
Quote:
Krishna Murti Sebut Polisi AS Lebih Bodoh dari Polisi RI, Netizen: 'Apa Kabar Kasus Mirna?'
Jumat, 13 Mei 2016 12:01 WIB

Foto selfie Krishna Murti bareng pelaku mutilasi, Kusmayadi alias Agus.
TRIBUNNEWS.COM- Pernyataan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti yang mengatakan kepolisian Amerika Serikat lebih bodoh ketimbang kepolisian Republik Indonesia mendapat sorotan netizen.
Berdasarkan pantauan TRIBUNNEWS.com, Jumat (13/5/2016), komentar tersebut menjadi salah satu trending topic yang tengah dibahas di situs jejaring sosial Chirpstory.
Dalam situs tersebut, pengguna Chirpstory bernama sukisury mengunggah thread terkait komentar Krishna Murti yang 'membandingkan' kepolisian AS dan kepolisian RI.
Tak pelah, thread yang diciptakan oleh sukisuri menuai beragam komentar dari para netizen.
Salah satu netizen yang menyindir Krishna dan mempertanyakan kelanjutkan kasus kematian Wayan Mirna Salihin.
"Itu apa kabar kasus sianida Jessica?" tulis pengguna dengan akun @@AgustThe.
Hal senada dilontarkan oleh pengguna akun @Cokelat_sadja, "Polisi sana nggak bisa diajak damai ya pak? Mirna gimana kabarnya?"
Berikut komentar lain dari netizen terkait komentar itu:
@andrefarabi: Gmna sih Pak, justru dengan teknologi maju negara mudah mengungkap kejahatan Pak, itu fakta.
@dedysubhan10: Kalo Indonesia teknologi canggih kalah sama Amerika, karena polisi Indonesia mungkin masih pakai dukun untuk mencari pelaku kejahatan.
Seperti diketahui, Krishna Murti mengatakan kepolisian AS lebih bodoh bila dibandingkan dengan kepolisian RI.
Sebab, polisi Amerika disebut lebih banyak menggunakan teknologi dalam penanganan kasus yang terjadi.
"Jadi sebenarnya polisi Amerika itu lebih bodoh dari polisi Indonesia. Mereka mengandalkan teknologi. Indonesia tanpa teknologi bisa nangkap banyak," ujar Krishna dalam tayangan LINE CAST "Fighting crime with Krishna Murti" di akun official LINE Indonesia, Kamis (12/5/2016) malam.
Krishna mengatakan, potensi penangkapan pelaku kejahatan di Amerika lebih tinggi dengan adanya sistem sidik jari yang terintegrasi dengan akun tabungan, catatan perjalanan seseorang, dan lainnya.
"Kalau di Indonesia mau masuk mal diperiksa kan? Di sana enggak diperiksa karena potensi mereka (yang berpotensi melakukan kriminalitas) ketangkap lebih tinggi karena sistem ya," kata dia.
Oleh karena itu, kata Krishna, untuk mengantisipasi kriminalitas yang terjadi, Indonesia harus meningkatkan pertahanan negara.
"Pelajaran besarnya adalah bagaimana kita mengelola kota ini, negara ini, supaya jangan mengandalkan pada keberuntungan, 'untung ada polisi, untung ketangkap'. Kalau mau aman jangan mengandalkan ke bejo (keberuntungan), ke pihak lain, polisi, tapi negara ini mengandalkan kepada pertahanan yang kuat," ucap Krishna.
tribunnewsmcom
☆☆☆
Quote:
Original Posted By lagunas88►Apakabarnya FPI ehh FBI ?? 

☆☆☆
Quote:
Original Posted By mushkaff►
Itu akibat kerja beneran sesuai SOP, kasus ryan jombang ada korban salah tangkap 3 orang udah disampe divonis pengadilan 17 tahun penjara sempat di penjara 1 tahun, karena interogasinnya pake sistem khmer merah, dihajar, disetrum, diduduki bangku, siapa yang ngaku disiksa, giliran pake SOP babak belur kan, ngungkap kasus itu gak gampang ?
Polisi amerika gak pake sistem khmer merah, pake teknologi, psikologi, dasar2 penyeidikan jadinya semuanya bisa dibuktikan di pengadilan, kalo pake gaya polisi sini bisa langsung dipecat polisinya belum lagi hadapin tuntutan dari tersangka kerena disiksa, tersangka malah bisa lolos dari jerat hukum, bisa bangkrut kas kepolisian setempat, itulah negara beradab
Itu akibat kerja beneran sesuai SOP, kasus ryan jombang ada korban salah tangkap 3 orang udah disampe divonis pengadilan 17 tahun penjara sempat di penjara 1 tahun, karena interogasinnya pake sistem khmer merah, dihajar, disetrum, diduduki bangku, siapa yang ngaku disiksa, giliran pake SOP babak belur kan, ngungkap kasus itu gak gampang ?
Polisi amerika gak pake sistem khmer merah, pake teknologi, psikologi, dasar2 penyeidikan jadinya semuanya bisa dibuktikan di pengadilan, kalo pake gaya polisi sini bisa langsung dipecat polisinya belum lagi hadapin tuntutan dari tersangka kerena disiksa, tersangka malah bisa lolos dari jerat hukum, bisa bangkrut kas kepolisian setempat, itulah negara beradab

Diubah oleh puma2000 13-05-2016 07:30
0
8.3K
Kutip
75
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan