
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Filipina terkait upaya pembebasan warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf.
Setelah 10 anak buah kapal Brahma 12 dibebaskan, empat ABK lainnya kembali dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf.
"Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah Filipina yang melakukan kerja sama dengan sangat baik dalam dua kali pembebasan," kata Jokowi dalam jumpa pers di Istana, Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Jokowi mengatakan, empat WNI yang baru dibebaskan saat ini dalam kondisi baik. Mereka sudah berada di otoritas Filipina dan akan diserahkan ke pemerintah Indonesia. (baca: 4 WNI Sudah Dibebaskan Kelompok Abu Sayyaf)
Presiden bersyukur atas pertemuan trilateral dengan Filipina dan Malaysia yang digelar di Gedung Agung, Yogyakarta, Kamis (5/5/2016).
Menurut Jokowi, operasi pembebasan 4 WNI ini merupakan hasil implementasi dari pertemuan trilateral tersebut.
Sebelumnya, dua kapal berbendera Indonesia dibajak di perairan perbatasan antara Filipina dan Malaysia. Dari 10 anak buah kapal, 4 di antaranya disandera pembajak.
Kedua kapal tersebut, yakni Kapal Tunda TB Henry dan Kapal Tongkang Cristi dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina, menuju Tarakan.
Kelompok Abu Sayyaf sebelumnya membebaskan 10 ABK WNI yang disandera sejak 26 Maret 2016. Mereka tiba di Tanah Air pada Minggu (2/5/2016) tengah malam.
Selamat, 4 lagi bebas, benar2 patut diapresiasi kerja pemerintah dalam menyelamatkan sandera, sementara negara lain belum ada yg mampu membebaskan