Rasanya CV sudah bagus, Indeks Prestasi-pun lumayan. Mengapa belum dipanggil untuk interview kerja? Cek artikel berikut.
Ketika saya lulus kuliah S1 tiga tahun yang lalu, saya sempat melamar ke 11 perusahaan sebelum akhirnya bekerja di studio animasi. Saat itu, ada seorang teman yang harus melamar sampai ke 60an perusahaan untuk mendapatkan pekerjaan. Padahal IPnya cukup baik, di atas tiga koma. Meski minim pengalaman berorganisasi, teman saya pernah bekerja part time dan punya kemampuan berkomunikasi yang lumayan.
Berbulan-bulan kemudian, setelah banyak berdiskusi dengan kenalan yang bekerja di divisi HRD dan juga para pimpinan perusahaan (bahkan bos saya). Saya menemukan beberapa faktor utama yang membuat seseorang diterima atau tidak diterima di suatu perusahaan. Hal ini tidak hanya berlaku untuk perusahaan besar atau pekerjaan full time saja, lho. Jadi, kalau kamu sedang berencana untuk melamar pekerjaan parttime sambil menyelesaikan skripsi, kamu harus memperhatikan hal-hal di bawah ini.
Quote:
Curriculum Vitae (CV)
1. Format dan Layout Seperti Apa yang Diharapkan HRD?
Tahukah kamu kalau kebanyakan HRD lebih suka CV dalam bentuk PDF? Ketika kamu mengirim CV dalam bentuk Word, kadang formatnya akan berubah di beberapa komputer dengan operating system yang berbeda. Ada kemungkinan CVmu jadi tidak terbaca.
Photo Credit: Bashooka
Selain itu, mungkin kamu tergoda untuk membuat CV dengan layout yang kreatif seperti contoh di atas. Ternyata, tidak semua orang HRD menyukainya. Terutama jika posisi yang kamu lamar cukup serius, sementara CVmu sangat berwarna dan informal. Misalnya, ada foto dirimu versi kartun atau kamu menggunakan font yang tidak resmi. Untuk amannya, kalau kamu ingin CVmu bisa digunakan secara umum, gunakan warna putih sebagai latar belakang dan warna hitam untuk tulisannya. Sampaikan profil dirimu dengan jelas karena semakin banyak gambar/icon, justru akan membuat HRD bingung dan meninggalkan CVmu. Jangan lupa untuk memberi nama yang appropriate untuk file CVmu. Misalnya: Primadita Rahma_Curriculum Vitae_April2016.
2. Panjang dan Spesifikasi CV yang Efektif
Kamu mungkin ingin menunjukkan semua prestasimu hingga panjang CVmu mencapai 9-10 halaman. Secara umum, HRD telah menetapkan bahwa panjang maksimal sebuah CV berkisar antara 2-3 halaman. Lalu, bagaimana caranya agar tetap dapat memaksimalkan CV? Hapus prestasimu yang tidak relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Kedua, hapus lagi pengalaman pekerjaan yang mungkin membuatmu ragu-ragu ketika ditanya. Misalnya, pekerjaan yang kamu lakukan hanya dalam satu-dua bulan saja.
Bagaimana kalau kamu punya pengalaman kerja yang beragam? Gunakan CV yang berbeda-beda, sehingga ketika HRD membaca CVmu untuk pertama kali, mereka langsung tahu kualitasmu. Kamu juga bisa menuliskan profil singkat di bawah foto yang mendeskripsikan apa yang menjadi fokusmu. Sebagai contoh:
Quote:
Saya memiliki gelar Master dari Peminatan Manajemen Komunikasi, Jurusan Ilmu Komunikasi. Saya pernah bekerja sebagai Marketing Executive di studio animasi dan bekerja dengan lebih dari 200 klien internasional. Selama kuliah Pascasarjana, saya menambah pengalaman dengan bekerja di bidang public speaking dan kepenulisan. Saat ini saya ingin mencari tantangan di bidang kehumasan karena saya senang melayani orang dan mengoptimalkan cara-cara kreatif untuk berkomunikasi.
3. Perlukah Memiliki CV Online?

Photo Credit: Pixabay
Perlu! Kalau kamu rajin update dan tidak malas untuk menuliskan detail yang cukup mendeskripsikan poin-poin pengalaman kerjamu, sangat mungkin kamu akan mendapatkan tawaran kerja yang luar biasa. Pernah ada seorang profesional yang mengatakan kepada saya, "Setiap orang harusnya memperlakukan LinkedIn sama seriusnya dengan media sosial yang lain." Jangan hanya sibuk menambah connection, tapi luangkan waktu untuk mengisi profilmu secara lengkap.
Quote:
Mengirim Email kepada HRD
1. Bagaimana Sebaiknya Menulis Body Email?

Photo credit: pexels.com
Mengirim CV atau lamaran ke perusahaan apapun, itu hampir sama situasinya dengan kamu mengetuk pintu rumah orang yang belum kamu kenal. Kalau saat pintunya dibuka dan kamu cuma diam saja terus menyodorkan barang yang kamu bawa, mungkin si tuan rumah bakal langsung menutup pintu. Kamu harus menjelaskan dong, barang apa sih yang kamu bawa? Apa pentingnya untuk si tuan rumah? Tidak terlalu panjang, tapi cukup memberikan keterangan bahwa si tuan rumah pun juga akan mendapatkan manfaat kalau dia mau menerimamu sebagai tamu. Jadi, jangan biarkan subject atau body email itu kosong melompong. Setidaknya tulislah seperti ini,
Quote:
Kepada Yth. Bapak/Ibu HRD,
Saya mendapat kabar dari Twitter tentang lowongan sebagai desainer grafis di studio animasi Kreatif Banget.
Saya adalah lulusan D3 jurusan Desain Komunikasi Visual dari Universitas Keren. Terlampir CV dan portfolio saya untuk bahan pertimbangan Bapak/Ibu.
2. Apa yang Harus Kamu Tulis di Subject Email?
Hal ini juga sangat sangat penting. Kamu pasti memahami kalau HRD menerima banyak sekali email setiap harinya. Kalau subject email-mu tidak jelas, ada kemungkinan HRD akan melewati email-mu begitu saja. Baca lagi lowongan yang kamu temukan, kadang HRD sudah memberikan subject yang perlu kamu tulis. Kalau tidak ada, tulislah: "Lamaran Pekerjaan: Primadita Rahma Ekida untuk Customer Relations Officer". Dengan demikian, HRD bisa mengelompokkan lamaranmu dengan lebih mudah.
3. Lebih Baik Menulis Email dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris?
Meski disesuaikan dengan perusahaan tempatmu melamar, ada baiknya kamu mencoba menulis email dan CV dalam bahasa Inggris. Jika kemampuan bahasa Inggrismu dinilai baik, kamu bisa mendapat prioritas di perusahaan tersebut. Yang perlu diingat, luangkan waktumu untuk memeriksa grammar, atau konsultasikan kepada temanmu yang lebih ahli. Keseriusan kamu pasti akan mendapat apresiasi dari HRD.
Quote:
Saat Interview
1. Ketidakmampuan Menjelaskan Relevansi antara Pekerjaan dengan Kemampuan Diri

Photo Credit: University Work
Saya pernah membaca profil seorang Public Relations yang bekerja di sebuah hotel, dia adalah alumni jurusan desain grafis! Atau mungkin kamu sering mendengar teller di bank yang aslinya jurusan pertanian. Hal ini bisa terjadi ketika perusahaan menetapkan seleksi secara umum. Tapi ketika kamu memasuki sesi interview, kamu tidak dapat menjelaskan bagaimana latar belakang pendidikanmu akan berguna pada pekerjaanmu nantinya. Kalau kamu sendiri tidak yakin, bagaimana HRD akan mempekerjakanmu? Kalau kamu percaya diri dan menunjukkan kualitas pendukung yang akan membantumu untuk menyelesaikan pekerjaanmu dengan baik, hal itulah yang akan menjadi pertimbangan bagi HRD.
2. Gagal Menunjukkan Ketertarikan Diri akan Pekerjaan yang Dilamar

Photo Credit: Careertipster
Orang bijak bilang, ketertarikan mengalahkan segalanya (being passionate conquers everything). Sesudah mengirim CV yang sempurna, kamu mendapat kabar bahwa lamaranmu diterima, dan kamu diundang untuk sesi interview. Sayangnya, kamu lupa untuk mempelajari tentang perusahaan tersebut. Hari gini, kamu bisa browsing di Internet untuk mendapatkan informasi tentang job description atau perusahaan tertentu.
Skenario lain, kamu melamar pekerjaan dengan prinsip ‘yang penting punya pekerjaan’, sehingga kamu tidak terlihat berminat dengan posisi yang kamu lamar. Jelas saja HRD akan pikir-pikir dua kali untuk mempekerjakanmu. Ingat, sesi interview adalah saatnya kamu ‘menjual diri’, dan kamu harus memberikan usaha terbaikmu.
Beruntunglah kamu yang hidup pada zaman ‘apa-apa bisa di-Google’. Tapi kamu harus tetap ingat untuk menjaga etiket dan norma kesopanan, baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Sssttt, HRD punya blacklist pelamar kerja yang tidak memenuhi kriteria netiquette lho. Yuk, tambah wawasan dan semoga kamu diterima di pekerjaan yang kamu impikan!
Sumber Thread :
Trivia.id
Artikel yang sudah pernah Hot Thread nih gan :
Mari duduk sejenak dan kembali mengenang masa 90an
Cara unik mengekspresikan cinta dari berbagai belahan dunia
Agan anak pertama , tengah atau terakhir ? Yuk kenali pribadi agan dari urutan lahir
5 foto tragis hewan langka ini akan membuatmu lebih memahami makna hari bumi
Tak Selamanya Kisah Penyair Indonesia Seindah Puisinya