Kaskus

Entertainment

act.idAvatar border
TS
act.id
Butuh Aksi Nyata untuk Lindungi Aleppo
Butuh Aksi Nyata untuk Lindungi Aleppo

SURIAH - Aleppo, kota paling utara dan salah satu yang terbesar di Suriah, kini makin hancur tak berbentuk. Gempuran rezim Assad selama lebih dari dua pekan tanpa henti meluluhlantakkan ratusan fasilitas sipil di kota ini. Rezim Assad berkilah bahwa bombardir Aleppo sengaja dilakukan, untuk merebut kembali kota terbesar di Suriah itu dari kontrol pihak oposisi yang menentang pemerintahannya. Hingga hari ini, walau kecaman dunia memuncak hebat, Assad bergeming untuk tidak menghentikan serangannya ke Aleppo.

Dari balik bangunan sipil yang runtuh, tembok yang hancur, dan puing-puing sisa gempuran bom, Aleppo tampak jelas sedang memerah darah. Belasan ribu keluarga sipil di Aleppo kini sedang tertatih, terjebak dalam gempuran perang.

Sementara itu dari pertemuan perdamaian Suriah di Jenewa, serangan rezim Assad di Aleppo dalam dua pekan terakhir jelas semakin menjauhkan peluang damai antara pihak-pihak yang bertikai di Suriah. Ketika perundingan damai di Suriah makin jauh dari angan, maka gencatan senjata pun sepertinya sulit terwujud.

Militan oposisi dan pasukan pemerintah di bawah kendali Assad, dalam beberapa hari ke depan kemungkinan masih tetap saling menyerang satu sama lain. Deru roket dan ledakan bom barrel dari kedua pihak yang bertikai akan bergemuruh di Aleppo dan kota pinggiran sekitarnya, tanpa peduli siapa targetnya. Entah itu anak-anak yang samasekali tak bersalah, maupun warga sipil yang terjebak dalam darurat perang Aleppo.
Butuh Aksi Nyata untuk Lindungi Aleppo

Padahal, sebelum konflik Suriah berkecamuk, Aleppo adalah kota komersil paling sibuk di Suriah. Berbagai perputaran ekonomi dan perkembangan kota bertumbuh pesat di Aleppo. Aljazeera mengatakan, tahun 2013 silam setidaknya ada 2 juta warga sipil yang menjadi warga Kota Aleppo. Namun kini, pasca serangan bertubi-tubi antara pihak yang bertikai di Suriah, jumlah warga sipil di Aleppo hanya tersisa 400.000 ribu jiwa.

Menteri Luar Negeri Saudi Arabia, Adel al-Jubeir mengecam keras apa yang dilakukan oleh rezim Assad di Aleppo. Jubeir tegas mengatakan serangan di Aleppo adalah sebuah kebiadaban. Assad sudah melakukan pelanggaran berat dalam hukum hak asasi manusia. Assad adalah kriminal yang tak bisa dimaafkan.

Kekejaman yang terjadi di Aleppo seharusnya menjadi duka masyarakat dunia. Kekejaman di Aleppo serupa dengan serangan teroris yang meneror Paris dan Brussel beberapa hari lalu. Walau nyatanya, sampai detik ini di Indonesia, bahkan dunia belum banyak simpati yang mengalir untuk Aleppo. Bahkan nampak enggan untuk sekadar mengetahui apa yang sedang terjadi di Aleppo hari ini. Semua bisu entah karena alasan apa.

Padahal, serangan atas fasilitas publik dan akhirnya membunuh ratusan sampai ribuan jiwa warga sipil jelas adalah kejahatan kemanusiaan, tak peduli siapapun yang bertanggung jawab atas serangan ini.

Sampai hari ini, komunitas kemanusiaan internasional, termasuk Aksi Cepat Tanggap harus segera menyusun rencana efektif untuk mendistribusikan bantuan sesegera mungkin sampai di Aleppo.

Perlu aksi nyata sebagai doa terbaik untuk Aleppo, melindungi warga sipil Aleppo dari kekejaman rezim barbar. Jika tak bergerak cepat, maka kegelapan yang membungkus Suriah akan terus berlanjut, tanpa sama sekali muncul harapan bagi masa depan negeri Suriah.

Editor: Shulhan Syamsur Rijal

Ayo Berpartisipasi



0
1.7K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan