Selasa, 3 Mei 2016 | 10:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan warga Luar Batang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU) tiba di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/5/2016) sekitar pukul 10.05 WIB.
Setiba di Balai Kota, massa yang didominasi laki-laki remaja itu langsung berkumpul di pagar Balai Kota. Mereka menyerukan tuntutan untuk menurunkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Selain berteriak, mereka juga menyerukan yel-yel "Turun.. Turun.. Turunkan Ahok... Turunkan Ahok Sekarang Juga," seru mereka.
Massa yang terdiri atas ratusan orang itu juga membawa spanduk yang berisi tuntutan agar Ahok turun dari jabatannya. Spanduk yang dibawa mereka antara lain bertulisan "Anda boleh membangun, tapi jangan bongkar pemukiman kami".
Tak sedikit pula remaja yang mengikuti aksi ini. Hingga pukul 10.28 WIB, mereka masih melakukan aksi.
Reporter : Raynaldo Ghiffari Lubabah
Tolak penggusuran, warga geruduk balai kota teriak 'turunkan Ahok'

Warga Luar Batang demo Ahok. ©2016 merdeka.com/raynaldo ghifari
Merdeka.com - Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Jakarta Utara menggeruduk Balai Kota, Jakarta pagi ini. Mereka menuntut agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mundur dari jabatannya.
Pantauan merdeka.com, Selasa (2/5), mereka terlihat datang sekitar pukul 10.00 WIB. Alasan warga menuntut Ahok sapaan Basuki mundur adalah karena kebijakan dan gaya kepemimpinannya yang dinilai sangat buruk. Aksi ini tak hanya diikuti warga yang sudah dewasa, tetapi juga anak-anak, pemuda hingga lansia juga ikut berpartisipasi.
Mereka terlihat membentangkan bendera putih berlambang masjid bertuliskan Laskar Warga Luar Batang sambil kompak berteriak-teriak menyampaikan tuntutan. "Turunkan Ahok! Kami sudah susah, tambah susah! Bapak saya nelayan malah disusah-susahin," teriak anak-anak Jakarta Utara di depan pagar Balai Kota, Selasa (3/5).
Sejumlah protes dan tuntutan pun disampaikan, mulai dari penggusuran yang dilakukan di beberapa kawasan, seperti Kalijodo, Kampung Pulo, dan yang terbaru Pasar Ikan. Penertiban kawasan itu dinilai mereka tak manusiawi karena melibatkan unsur TNI-Polri, sehingga berpotensi terjadi pelanggaran HAM.
Sejumlah korupsi yang terjadi di lingkungan Pemprov DKI juga tak luput dari sorotan massa aksi. Semisal korupsi UPS, korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras hingga dugaan KKN dalam perizinan reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta.
"Kami menolak segala bentuk penggusuran kepada rakyat yang dilakukan secara tidak manusiawi. Kami juga menolak reklamasi dan meminta pembatalan rencana pembangunan 17 pulau di Teluk Jakarta," ujar seorang demonstran di atas mobil komando.
Usai puas memprotes Ahok, ratusan massa aksi ini pun melakukan long march ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka menuntut lembaga antirasuah itu untuk menangkap dan mengadili Ahok terkait korupsi yang terjadi di lingkungan Pemprov DKI.
Selasa, 03 Mei 2016 | 13:10 WIB
Ahok Santai Balai Kota Didemo Ratusan Warga Luar Batang

JAk TVBasuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menanggapi santai tentang aksi unjuk rasa ratusan warga Luar Batang di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/5). Menurutnya, unjuk rasa merupakan hak setiap warga yang hidup di negara demokrasi.
"Demo mah secara demokrasi ya silahkan demo. Semua orang boleh demo. Ini kan tuntutan yang dulu. GMJ yang dulu kan," katanya.
Meski begitu, Ahok sempat mengubah rute ke kantornya karena aksi tersebut. Biasanya, Ahok masuk lewat pintu depan atau Jalan Medan Merdeka Selatan. Kali ini, Ahok terpaksa masuk lewat pintu belakang atau Jalan Kebon Sirih.
Ahok juga salah mengidentifikasi masa aksi. Kali ini aksi dilakukan bukan oleh GMJ melainkan Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU) yang terdiri dari ratusan warga Kampung Luar Batang.
Terpantau massa yang didominasi laki-laki remaja itu berkumpul di pagar Balai Kota setibanya sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka meneriakan tuntutan supaya Ahok melepaskan jabatannya. Massa merasa geram dengan keinginan pemprov mengggusur warga Kampung Luar Batang.
" Turun, turun, turunkan Ahok, turunkan Ahok sekarang juga ," begitulah teriakan mereka menggema hingga ke dalam Balai Kota.
Massa berseragam putih-putih itu juga membawa spanduk yang berisi tuntutan supaya Ahok lengser dari jabatannya. Tercatat salah satu spanduk yang dibawa oleh massa yaitu bertulisan "Anda boleh membangun, tapi jangan bongkar pemukiman kami".
Ayo yg semangat ya, klo kalian bisa turunkan ahok dg demo, prestasi kalian melebihi FPI