- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ketimpangan Ekonomi di Jakarta Naik dari 0,43 persen Jadi 0,46 persen


TS
victim.o.gip99
Ketimpangan Ekonomi di Jakarta Naik dari 0,43 persen Jadi 0,46 persen
JAKARTA, KOMPAS.com - Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ketimpangan ekonomi di Jakarta naik. Angka ketimpangan tahun 2015 mencapai 0,46 persen. Angka tersebut lebih besar dari ketimpangan ekonomi pada 2014 yang hanya 0,43 persen.
Data tersebut disampaikan Kepala BPS DKI Jakarta, Syech Suhaimi, kepada Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat dalam kunjungannya ke rumah dinas Djarot di Jalan Besakih, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/5/2016).
Djarot sendiri tampak terkejut saat mendengar pemaparan itu. "Ha, udah segitu pak? Saya pikir masih 0,3 persenan," kata dia.
Meski terkejut, Djarot mengakui ketimpangan ekonomi memang menjadi masalah utama di Jakarta. Ia pun berjanji akan menjadikan data BPS sebagai bahan rujukan bagi kebijakan Pemprov DKI.
"Harus ada jalan keluarnya karena memang di Ibu Kota ini masalah utamanya ketimpangan," ujar dia.
Kunjungan Suhaimi ke rumah dinas Djarot dilakukan dalam rangka sensus ekonomi 2016. Sehari sebelumnya, kegiatan yang sama dilakukan di rumah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
Data tersebut disampaikan Kepala BPS DKI Jakarta, Syech Suhaimi, kepada Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat dalam kunjungannya ke rumah dinas Djarot di Jalan Besakih, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/5/2016).
Djarot sendiri tampak terkejut saat mendengar pemaparan itu. "Ha, udah segitu pak? Saya pikir masih 0,3 persenan," kata dia.
Meski terkejut, Djarot mengakui ketimpangan ekonomi memang menjadi masalah utama di Jakarta. Ia pun berjanji akan menjadikan data BPS sebagai bahan rujukan bagi kebijakan Pemprov DKI.
"Harus ada jalan keluarnya karena memang di Ibu Kota ini masalah utamanya ketimpangan," ujar dia.
Kunjungan Suhaimi ke rumah dinas Djarot dilakukan dalam rangka sensus ekonomi 2016. Sehari sebelumnya, kegiatan yang sama dilakukan di rumah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...campaign=Kknwp
Terbukti si Hoktod gagal dalam mengatasi ketimpangan di DKI.
Yang kaya semakin kaya dan yang miskin bertambah melarat.
Karena si Hoktod bertindak seperti kacungnya pengembang.
0
919
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan