Topeng ini adalah karya dari Alexander Peden seorang pendeta yang berasal dari Skotlandia, pada tahun 1663 Alexander Peden menolak perintah dari Raja Charles (Raja Inggris) untuk meninggalkan ajaran protestan yang dianutnya, pada masa itu Skotlandia merupakan bagian dari Inggris raya atau kalau sekarang biasa disebut dengan Great Britania Raya (GBR).  Pendeta Alex lebih memilih meniggalkan kedudukanya dan menjadi seorang pendeta yang memimpin pemberontakan penganut Protestan di Skotlandia, hal ini menyebabkan dia menjadi salah satu buronan yang paling dicari oleh kerajaan Inggris.
Karena merasa wajahnya sudah banyak di kenali orang, ditengah pelarianya Alex menemukan sebuah ide yang nyeleneh tapi manjur,  yaitu membuat sebuah topeng dengan brewok, kumis, bulu mata dan juga sebuah wig yang terbuat dari rambut manusia. topeng ini berhasil membuat pendeta Alex lolos dari kejaran pasukan kerajaan Inggris, selama sepuluh tahun pendeta Alex selalu menggunakan topeng ini saat berkotbah sampai akhirnya dia tertangkap pada tahun 1673, setelah sepuluh tahun lolos dari kejaran pasukan kerajaan Inggris berkat topeng unik ini. Setelah beberapa tahun menjalani hukuman penjara selama beberapa tahun, kerajaan Inggris memutuskan untuk mengasiangkan Pendeta Alex ke Amerika, tetapi dia berhasil kabur dan kabarnya pendeta Alex kembali menggunakan Topeng ini hingga akhir Hayatnya pada tahun 1686.

Topeng yang terlihat seperti wajah burung gagak dengan paruh yang panjang, terlebih lagi topeng ini juga dilengkapi jubah hitam panjang dan juga sebuah topi yang menambah kesan menyeramkan ini merupakan rancangan dari Dr. Charles de Lorme dari Perancis pada tahun 1619, Topeng ini didesain untuk bagi para dokter yang menagani wabah penyakit agar tak tertular oleh pasien, karena pada masa itu dipercaya bahwa wabah penyakit yang melanda dapat menular melalui udara, paruh pada topeng ini berfungsi untuk menyimpan wangi-wangian seperti, kelopak mawar, lavender, mint dan juga rempah-rempah lainya guna menangkal bau busuk dari badan pasien.
Pada perkembanganya topeng ini akhirnya digunakan oleh para pekerja karantina yang dipekerjakan oleh pejabat kota yang banyak warganya mengalami wabah, seperti pada wabah mematikan yang melanda kota Roma pada tahun 1656 yang menewaskan 145.000 orang dan juga di kota Naples (Sekarang Napoli) yang menewaskan 300.000 orang,  pasien yang didatangi oleh petugas bertopeng unik ini biasanya akan sangat ketakutan karena itu berarti pasien itu sudah tak tertolong lagi dan akan segera mati. Sebagai catatan entah disengaja atau tidak burung gagak di berbagai daerah memang di kenal sebagai lambang kematian dan pertanda buruk.

Jika sekarang sudah banyak topeng berbahan karet ataupun plastik yang di buat secara massal yang bisa di beli di toko-toko saat perayaan Halloween. berbeda dengan jaman dulu dimana anak-anak harus membuat topeng halloweenya sendiri dengan segala keterbatasan bahan yang ada saat itu, tapi dengan kreatifitas yang tinggi anak-anak pada jaman ini menggunakan bahan kain yang di campur dengan bubur kertas, mereka berhasil membuat topeng yang terlihat sangat menyeramkan, topeng Halloween pada era ini bahkan diakui sebagai topeng halloween paling menyeramkan dalam sejarah. yang tentu saja sangat sesuai dengan tema Halllowen yang memang sudah seharusnya menakutkan pada saat dirayakan. berbeda dengan saat ini yang biasanya banyak di isi dengan topeng-topeng bertema lucu yang tentu saja jauh dari kata menyeramkan.

Jika kalian pernah melihat film The Texas Chainsaw Massacre rilisan 1974 atapun remakenya yang yang dirilis pada tahun 2003 yang dibintangi oleh Jessica Biel, film yang menceritakan seorang pembunuh berantai yang selalu memburu mangsanya menggunakan sebuah gergaji listrik ini terinspirasi oleh kisah hidup dari sang pembuat Topeng kulit manusia ini, yaitu seorang pria bernama Ed Gein. Konon menurut cerita yang beredar Ed Gein mengalami masa kecil yang kurang menyenangkan akibat menjadi obyek pelampiasan kekerasan yang dilakukan oleh Ayahnya yang merupakan seorang pemabuk, untunglah Ed memiliki seorang Ibu yang selalu melindunginya, namun kekerasan fisik yang diterima Ed kecil tak hanya melukai fisiknya tapi juga mentalnya. 
Ed mulai terobsesi untuk mendapatkan perhatian dari Ibunya, Ed bahkan tega membunuh saudaranya karena tak rela kasih sayang sang Ibu terbagi. Sepeninggal san Ibu, Ed yang kehilangan sumber kasih sayangnya mulai menjarah makam wanita yang di kubur di pemakaman di sekitar rumahnya dan menguliti mereka. Bosan bermain dengan mayat, Ed kemudian membunuh dua orang wanita dan menguliti mereka, untuk di jadikan hiasan di rumahnya seperti mayat yang telah dia jarah sebelumnya. sedangkan bagian wajahnya di gunakan sebagai topeng yang dia gunakan saat memburu mangsanya.

Topeng yang sering terlihat dalam tayangan kartun Jepang, ini sebenarnya diciptakan oleh seorang pembuat topeng yang bernama Hannya-bo, untuk pementasan tradisional Jepang yaitu Kabuki dan Noh, semacam ketoprak atau wayang orang di Indonesia. Topeng yang terlihat menyeramkan dengan tanduk yang menjulang tinggi ini, di gunakan untuk mengekspresikan karakter yang sedang dimainkan dalam Kabuki maupun Noh, seperti "Shiro Hannya" (Hannya putih) untuk karakter elegan dan lembut, "Aka Hannya" (Hannya merah) untuk karakter pemarah, "Kuro Hannya" (Hannya hitam) uuntuk karakter pemurung, dalam pementasan Kabuki/Noh kadang satu karakter bisa berganti-ganti topeng Hannya untuk menunjukan perubahan karakternya dalam alur cerita yang di tampilkan.