- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sejarah Perang Dunia III


TS
brownis322
Sejarah Perang Dunia III
Selamat Malam Sayangg!!!

Quote:
Selamat berjumpa lagi gan, sudah lama rasanya ane ga nulis di KasKus lagi. Kangenn

Thread ane kali ini sebenernya bisa di bilang "Proposal Bab 1" nya novel yang bakal ane bikin. Kenapa ane terbitin dlu di KasKus??
Karena ane tau di kaskus itu banyak orang pinter gan, bukan dukun tapi pinter beneran. Ada ahli sastra, geografi, matematika sampe ahli dalam bidang Cucoklogi juga kan ada. Makannya ane terbitin disini siapa tau nanti ada yang mau kasih masukan ataupun kritik baik dari segi penulisan maupun hal-hal lainnya.
Ok gan Selamat Menikmati.......( Tanggapan dari anda sangat penulis butuhkan

Jangan Lupa Rate and Komeng nya gan sis...Thanks

Quote:
Sejarah PerangDunia III
Quote:
Suatu ketika joni sedang berjalan menuju rumah temannya yang terletak tidak jauh dari rumah sang prajurit veteran perang vietnam tetangga rumah orang tua joni. Joni adalah seorang pemuda berumur sekitar 23 tahun. Di usianya yang sudah hampir melewati batas dua kepala setengah, joni masih belum mempunyai pekerjaan setelah ijazah S1 Sastra Indonesia nya tidak terpakai sama sekali. Bukan karena Prodi kuliahnya yang sering dipandang sinis oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang dengan mengangkat alis sambil berkata “ Jurusan Bahasa Indonesia??, buat apa lu ambil jurusan itu?”, bukan, sama sekali bukan karena itu, akan tetapi secara akademik memang joni tidak pernah lulus dari kampusnya itu. Saat kuliah dia lebih sering bermain game Crot On Class ( bagi kalian yang belum berumur setidaknya 8 tahun pada tahun 2025, mungkin nama game ini masih sangat asing ). Keadaan seperti itu memaksanya untuk tinggal bersama kedua orangtuanya untuk sementara waktu ( istilah “sementara waktu” pada zaman itu bisa juga berarti “selamanya” ).
Di pertengahan jalan menuju rumah pak Jhon Borito sang veteran perang vietnam yang entah kenapa bisa nyasar ke Indonesia, kabar yang beredar sih ia melarikan diri dari kejaran para agent Inggris M16 karena dituduh telah melakukan kejahatan perang luar biasa dengan membunuh 76 gay dan ladyboy sekaligus dengan menyebar asap sianida melalui ventilasi di sebuah gereja LGBT bernama “ Mary, Birthing without a Man”. Nama gereja tersebut memang sangat kontroversi karena dua hal. Pertama, di sana hanya disebutkan “Birthing without a man” yang berarti melahirkan tanpa seorang laki-laki, padahal bukan hanya melahirkan, dari mulai proses pembuahan dan kehamilan sampai kelahiran maryam sama sekali tidak pernah di sentuh oleh laki-laki. Jadi nama yang benar seharusnya adalah “ Mary, Pregnant and Birthing without a man”.
Kontroversi yang kedua adalah nilai filosofi dari penamaan gereja tersebut. Dengan nama itu, para titisan kaum Sodom dan Gomorah itu ingin menunjukkan bahwa tidak harus merasa takut tidak mempunyai anak karena berorientasi sex Gay dan Lesbi. Dinda Gulana, Pimpinan kaum sekte LGBT Regional Asia Tenggara menjelaskannya dengan mencontohkan kepada Maryam yang belum mempunyai suami bahkan tidak satu laki-laki pun yang pernah menyentuhnya ketika hamil dan melahirkan Yesus. Hal itu tentu saja menggemparkan dua agama besar samawi Islam dan Kristen yang meyakini bahwa maryam adalah manusia pilihan Tuhan nan suci.
Jhon Borito yang pada waktu itu selain sebagai Komandan LRFG ( Long Range Forest Group, sebuah Komando pasukan khusus daerah hutan dan pegunungan milik negara Inggris ) yang ditugaskan di Vietnam, ia juga merupakan seorang katolik kolot fundamentalis. Jadi wajar saja jika Jhon Borito sangat membenci kaum dari sekte ini, ditambah banyak dari kelompok yang sebagian besar didominasi oleh para ladyboy ini juga menjadi tentara griliyawan dalam meneror pasukan Inggris dan Amerika yang ada di Vietnam pada masa perang itu. Moto dari kelopmpok griliyawan ini adalah “Beware of your dick, couse we bite like a lion”.
O iya belum saya jelaskan tentang perang Vietnam Jilid II ini. Jadi perang ini sudah dimulai sejak bulan Desember 2032 ketika Presiden Amerika Molia Trump kala itu dibunuh oleh sniper. Amerika menduga dengan informasi dari intelijennya, pembunuhuan ini dilakukan oleh seorang sniper yang tergabung dalam kelompok “Gorolaz”, sebuah kelompok ultra kiri yang bercokol di Vietnam sejak tahun 2027. Kelompok ini adalah kelompok boneka bentukan China yang disokong oleh Russia yang bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat merah di asia tenggara yang sempat meredup semenjak berakhirnya perang dingin yang ditandai hancurnya kesatuan negara Uni Soviet pada tahun 1990-an.
Goroloz dibentuk setelah ketegangan antara kubu Amerika dan Russia sudah mencapai puncaknya ketika Presiden Molia Trump ( Anak Pertama Presiden USA ke 47, Donald Trump ) memberikan pernyataan kontroversial pada sebuah acara penyambutan kembalinya “orang pertama yang mendarat di Mars” ke bumi pada 18 September 2025. Dalam acara tersebut Molia mengatakan bahwa “Bangsa Eropa Barat adalah bangsa dengan ras dan intelegensi terbaik di muka bumi, sedangkan Russia dan China adalah ras terburuk yang pernah diciptakan Tuhan dan ditakdirkan hanya untuk mengikuti kemauan atasannya ( Amerika dan Inggris )”. Tentu saja pernyataan Molia itu bagaikan menaruh kertas tipis di atas bara api yang akhirnya membakar kertas tersebut.
Merasa harga diri mereka diinjak oleh negara lain, akhirnya pada bulan januari 2027 Russia dan China menyatakan perang kepada Amerika tepat sehari sebelum pertandingan El-Clasico antara Real Madrid dan Barcelona digelar di China sebagai laga jumpa Fans di Asia. Maka sejak saat itu resmi dimulai lah “perang pemanasan” antara Amerika VS China dan Russia dari Januari 2027 sampai Desember 2032 ketika presiden Molia terbunuh dan sejak saat itu peperangan yang sesungguhnya dengan sekala yang sangat besar benar-benar tejadi sampai sekarang ( Agustus 2041 ).
Ok, karena penulis sempat merasa wajib untuk menjelaskan siapa sebenarnya Jhon Borito dan kenapa bisa ada di Indonesia, yang menyebabkan paragraf kedua pada cerpen kali ini menjadi sedikit agak rancu. Oleh Karenanya Penulis mohon maaf dan untuk menebusnya, mari kita kembali ke paragraf kedua dimana Jhoni masih saja di pertengahan jalan menuju rumah Jhon Borito yang hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari rumahnya.
Di pertengahan jalan menuju rumah pak Jhon Borito sang veteran perang vietnam yang entah kenapa bisa nyasar ke Indonesia ( Sudah saya jelaskan mengenai “Nyasarnya” pada paragraf ke dua ), Joni merasa lapar dan ia memilih untuk singgah terlebih dahulu di warung nce Anyih penjual lotek yang sangat terkenal di kampungnya. Di tahun 2041 masih ada penjual lotek? Eitss jangan salah mamenn, justru lotek menjadi makanan yang sangat langka dan enak dan harganya pun melebihi harga I-Phone Eleven edisi gajah keluaran tahun 2034 yang harga per-unitnya waktu itu mencapai 200.000 Dolar yang jika di rupiahkan bisa mencapai 20.000.000 Rupiah.
Kurs mata uang dolar pada masa perang itu adalah 1$ = Rp 100. Hancurnya nilai tukar dolar pada waktu itu di sebabkan oleh keadaan dalam negeri Amerika yang sedang dilanda konflik perang dunia III yang menyebabkan para Investor domestik maupun luar negeri di sana lebih memilih untuk melarikan uang dolarnya ke luar ke negara yang tidak terlibat langsung peperangan, salah satunya negara Indonesia. Indonesia pun sebenarnya ikut terdampak dari segi ekonomi yang diakibatkan oleh peperangan ini, misalnya dari segi Export Import yang hampir macet dari dan ke negara-negara yang terlibat peperangan tetapi tidak separah mereka yang terlibat langsung. Intinya Krisis moneter melanda seluruh negara negara di dunia waktu itu, baik yang tidak terlibat peperangan apalagi negara-negara yang terlibat langsung.
Mungkin kalian yang sedang menghirup udara kedamaian ala tahun dua ribu belasan akan terheran-heran dengan harga lotek pada zaman itu yang kesemua bahannya berasal dari sayur-sayuran yang pada zaman kalian harganya sangat murah. Well mari saya jelaskan kenapa. Jadi pada tahun 2033 ketika perang sudah mulai memasuki perang fisik secara langsung, pasukan sekutu meluncurkan misi patroli dasar laut di laut China selatan. Tujuan dari patroli ini adalah untuk menjaga Asia Tenggara dari cengkraman China. China mengambil strategi Kiss Around dengan tujuan untuk menaklukkan negara-negara terdekat di asia yang berpotensi untuk mendukung AS dan Inggris baik dengan jalan persahabatan dan mengikat perjanjian mendukung maupun dengan cara penjajahan. Maka dari itu kubu sekutu Eropa Barat merasa perlu untuk menjaga kestabilan wilayah di Asia Tenggara yang notabennya terdiri dari negara-negara non kombatan. Merekapun mengirimkan Patroli bawah laut dengan menggunakan kapal selam jenis U-boat 21 Next Century. Mereka yang terlibat dalam misi ini terdari dari gabungan tiga pasukan khusus yaitu US Ranger (USA), SAS (Britania Raya) dan Waffen GS (Jerman). Secara Khusus mereka menamakan diri Divisi One Direction dan bertugas untuk melakukan pengintaian dan pelaporan tentang segala aktivitas musuh di Asia tenggara kepada markas besar komando pusat sekutu di Amerika Serikat.
Ketika sore hari pada musim panas 21 April 2033, tiba-tiba radar sensor kapal selam U-boat 21 Next Century berbunyi menandakan ada serangan sebuah rudal nuklir yang sedang mendekat kearahnya dengan jarak hanya sekitar dua menit. Sepuluh detik kemudian tiba-tiba rudal yang terdeteksi berlipat ganda menjadi sepuluh rudal nulkir yang kesemuanya mengarah ke U-boat. U-boat tidak bisa mengatisipasi serangan semacam itu, diserang sepuluh rudal sekaligus ditambah kesepuluh rudal tersebut dilengkapi pengacau radar yang sangat canggih sehingga tidak terdeteksi oleh kapal selam beberapa menit sebelumnya.
Kapal U-boat 21 Next Century hancur berkeping-keping dan tenggelam ke dasar laut samudra Hindia bersama dengan 35 prajurit pasukan sekutu yang ada di dalamnya.
Belum bisa dimengerti oleh para ahli pengamat perang kenapa China memilih untuk menggunakan 10 rudal sekaligus dan kesemuanya berbahan peledak nulkir. Dampak dari ledakan 10 rudal nuklir ini sangat besar, bukan hanya hancur leburnya kapal selam musuh, tetapi berakibat luas ke seluruh wilayah Asia Tenggara yang mengakibatkan timbulnya berbagai bencana alam secara masif yang disebabkan radiasi nuklir yang timbul pasca serangan tersebut.
Bencana alam seperti tsunami, gempa bumi dan matinya tanah dan pepohonan akibat radiasi nuklir terjadi di hampir semua bagian di negara-negara Asia Tenggara tak terkecuali Indonesia yang berletak geografis kepulauan.
Dampak tersebut terus berlanjut hingga menjalar ke sisi-sisi terdalam kehidupan sosial masyarakat Asia Tenggara. Terutama petani yang sebagian besar kehilangan lahan garapannya dikarenakan tanah yang mati. Hal tersebut lah yang membuat harga Gado-gado di warung nce Anyih menjadi sangat mahal melebihi harga I-phone Eleven edisi gajah yang berharga Rp 20.000.000.
Ok akhirnya kita kembali ke si Jhoni yang sedang menyantap lotek seharga Rp 20.000.000. Jangan kalian bayangkan warung lotek zaman itu bentuknya seperti warung lotek zaman kalian yang hidup pada tahun dua ribu belasan. Sudah saya katakan tadi Lotek pada tahun 2041 termasuk makanan yang Super Duper High Fuckin Class. Bayangkan saja, semua bahannya pun terbuat dari sayur-sayuran yang mentahnya saja bisa sampai jutaan satu kilonya. Warungnya pun melebihi mewahnya restaurant bintang 6 pada zaman kalian. Untuk bisa makan disana saja, para calon penyantap Lotek harus check in dulu sehari sebelumnya. Beruntung bagi Jhoni karena nce Anyih adalah bibinya sehingga ia tidak harus mengantri selama 24 jam hanya untuk sekedar makan lotek.
Selesai menyantap lotek Jhoni segera bergegas menuju rumah Jhon Borito yang terletak tepat di depan warung lotek nce Anyih. Iya segera memencet bell di samping pintu rumah dua lantai bertipe L tersebut. Selang beberapa waktu pintu terbuka dan terlihat sosok tua tegap, perawakan khas orang-orang kaukasia, ia adalah Jhon Borito, mantan komandan LRFG yang terkenal sadis itu. sekarang ia hanya pria tua berumur 52 tahun, tanda-tanda kesadisannya hanya terlihat melalui bekas guratan panjang belati yang hampir melingkari setengah wajahnya, tetapi di dalam hatinya sekarang, ia hanya seorang veteran yang ingin menikmati sisa hidupnya dengan damai di negeri damai bernama Indonesia.
Jhoni di persilahkan masuk oleh Jhon Borito. Sudah beberapa kali pemuda pendiam ini mengunjunginya untuk mendengarkan cerita-cerita perang yang dialaminya selama menjabat sebagai komandan pasukan Inggris di Vietnam.
Mereka berdua pun duduk bersebelahan dipisahkan oleh meja yang terbuat dari kayu jati dengan bentuk dan corak yang sangat indah. Sang Veteran mulai membuka percakapan.
“Mau denger cerita perang lagi?”
”Iya pak” Jawab Jhoni.
“Baik, tapi sebelumnya tolong buatkan kopi dulu dua cangkir untuk kita berdua”, Ucap Jhon Borito.
“Iya pak, saya bikin kopi dulu kalo gitu”. Jhoni mengiyakan sambil langsung berdiri ke dapur rumah Jhon Borito.
Bersambung.........................................
Di pertengahan jalan menuju rumah pak Jhon Borito sang veteran perang vietnam yang entah kenapa bisa nyasar ke Indonesia, kabar yang beredar sih ia melarikan diri dari kejaran para agent Inggris M16 karena dituduh telah melakukan kejahatan perang luar biasa dengan membunuh 76 gay dan ladyboy sekaligus dengan menyebar asap sianida melalui ventilasi di sebuah gereja LGBT bernama “ Mary, Birthing without a Man”. Nama gereja tersebut memang sangat kontroversi karena dua hal. Pertama, di sana hanya disebutkan “Birthing without a man” yang berarti melahirkan tanpa seorang laki-laki, padahal bukan hanya melahirkan, dari mulai proses pembuahan dan kehamilan sampai kelahiran maryam sama sekali tidak pernah di sentuh oleh laki-laki. Jadi nama yang benar seharusnya adalah “ Mary, Pregnant and Birthing without a man”.
Kontroversi yang kedua adalah nilai filosofi dari penamaan gereja tersebut. Dengan nama itu, para titisan kaum Sodom dan Gomorah itu ingin menunjukkan bahwa tidak harus merasa takut tidak mempunyai anak karena berorientasi sex Gay dan Lesbi. Dinda Gulana, Pimpinan kaum sekte LGBT Regional Asia Tenggara menjelaskannya dengan mencontohkan kepada Maryam yang belum mempunyai suami bahkan tidak satu laki-laki pun yang pernah menyentuhnya ketika hamil dan melahirkan Yesus. Hal itu tentu saja menggemparkan dua agama besar samawi Islam dan Kristen yang meyakini bahwa maryam adalah manusia pilihan Tuhan nan suci.
Jhon Borito yang pada waktu itu selain sebagai Komandan LRFG ( Long Range Forest Group, sebuah Komando pasukan khusus daerah hutan dan pegunungan milik negara Inggris ) yang ditugaskan di Vietnam, ia juga merupakan seorang katolik kolot fundamentalis. Jadi wajar saja jika Jhon Borito sangat membenci kaum dari sekte ini, ditambah banyak dari kelompok yang sebagian besar didominasi oleh para ladyboy ini juga menjadi tentara griliyawan dalam meneror pasukan Inggris dan Amerika yang ada di Vietnam pada masa perang itu. Moto dari kelopmpok griliyawan ini adalah “Beware of your dick, couse we bite like a lion”.
O iya belum saya jelaskan tentang perang Vietnam Jilid II ini. Jadi perang ini sudah dimulai sejak bulan Desember 2032 ketika Presiden Amerika Molia Trump kala itu dibunuh oleh sniper. Amerika menduga dengan informasi dari intelijennya, pembunuhuan ini dilakukan oleh seorang sniper yang tergabung dalam kelompok “Gorolaz”, sebuah kelompok ultra kiri yang bercokol di Vietnam sejak tahun 2027. Kelompok ini adalah kelompok boneka bentukan China yang disokong oleh Russia yang bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat merah di asia tenggara yang sempat meredup semenjak berakhirnya perang dingin yang ditandai hancurnya kesatuan negara Uni Soviet pada tahun 1990-an.
Goroloz dibentuk setelah ketegangan antara kubu Amerika dan Russia sudah mencapai puncaknya ketika Presiden Molia Trump ( Anak Pertama Presiden USA ke 47, Donald Trump ) memberikan pernyataan kontroversial pada sebuah acara penyambutan kembalinya “orang pertama yang mendarat di Mars” ke bumi pada 18 September 2025. Dalam acara tersebut Molia mengatakan bahwa “Bangsa Eropa Barat adalah bangsa dengan ras dan intelegensi terbaik di muka bumi, sedangkan Russia dan China adalah ras terburuk yang pernah diciptakan Tuhan dan ditakdirkan hanya untuk mengikuti kemauan atasannya ( Amerika dan Inggris )”. Tentu saja pernyataan Molia itu bagaikan menaruh kertas tipis di atas bara api yang akhirnya membakar kertas tersebut.
Merasa harga diri mereka diinjak oleh negara lain, akhirnya pada bulan januari 2027 Russia dan China menyatakan perang kepada Amerika tepat sehari sebelum pertandingan El-Clasico antara Real Madrid dan Barcelona digelar di China sebagai laga jumpa Fans di Asia. Maka sejak saat itu resmi dimulai lah “perang pemanasan” antara Amerika VS China dan Russia dari Januari 2027 sampai Desember 2032 ketika presiden Molia terbunuh dan sejak saat itu peperangan yang sesungguhnya dengan sekala yang sangat besar benar-benar tejadi sampai sekarang ( Agustus 2041 ).
Ok, karena penulis sempat merasa wajib untuk menjelaskan siapa sebenarnya Jhon Borito dan kenapa bisa ada di Indonesia, yang menyebabkan paragraf kedua pada cerpen kali ini menjadi sedikit agak rancu. Oleh Karenanya Penulis mohon maaf dan untuk menebusnya, mari kita kembali ke paragraf kedua dimana Jhoni masih saja di pertengahan jalan menuju rumah Jhon Borito yang hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari rumahnya.
Di pertengahan jalan menuju rumah pak Jhon Borito sang veteran perang vietnam yang entah kenapa bisa nyasar ke Indonesia ( Sudah saya jelaskan mengenai “Nyasarnya” pada paragraf ke dua ), Joni merasa lapar dan ia memilih untuk singgah terlebih dahulu di warung nce Anyih penjual lotek yang sangat terkenal di kampungnya. Di tahun 2041 masih ada penjual lotek? Eitss jangan salah mamenn, justru lotek menjadi makanan yang sangat langka dan enak dan harganya pun melebihi harga I-Phone Eleven edisi gajah keluaran tahun 2034 yang harga per-unitnya waktu itu mencapai 200.000 Dolar yang jika di rupiahkan bisa mencapai 20.000.000 Rupiah.
Kurs mata uang dolar pada masa perang itu adalah 1$ = Rp 100. Hancurnya nilai tukar dolar pada waktu itu di sebabkan oleh keadaan dalam negeri Amerika yang sedang dilanda konflik perang dunia III yang menyebabkan para Investor domestik maupun luar negeri di sana lebih memilih untuk melarikan uang dolarnya ke luar ke negara yang tidak terlibat langsung peperangan, salah satunya negara Indonesia. Indonesia pun sebenarnya ikut terdampak dari segi ekonomi yang diakibatkan oleh peperangan ini, misalnya dari segi Export Import yang hampir macet dari dan ke negara-negara yang terlibat peperangan tetapi tidak separah mereka yang terlibat langsung. Intinya Krisis moneter melanda seluruh negara negara di dunia waktu itu, baik yang tidak terlibat peperangan apalagi negara-negara yang terlibat langsung.
Mungkin kalian yang sedang menghirup udara kedamaian ala tahun dua ribu belasan akan terheran-heran dengan harga lotek pada zaman itu yang kesemua bahannya berasal dari sayur-sayuran yang pada zaman kalian harganya sangat murah. Well mari saya jelaskan kenapa. Jadi pada tahun 2033 ketika perang sudah mulai memasuki perang fisik secara langsung, pasukan sekutu meluncurkan misi patroli dasar laut di laut China selatan. Tujuan dari patroli ini adalah untuk menjaga Asia Tenggara dari cengkraman China. China mengambil strategi Kiss Around dengan tujuan untuk menaklukkan negara-negara terdekat di asia yang berpotensi untuk mendukung AS dan Inggris baik dengan jalan persahabatan dan mengikat perjanjian mendukung maupun dengan cara penjajahan. Maka dari itu kubu sekutu Eropa Barat merasa perlu untuk menjaga kestabilan wilayah di Asia Tenggara yang notabennya terdiri dari negara-negara non kombatan. Merekapun mengirimkan Patroli bawah laut dengan menggunakan kapal selam jenis U-boat 21 Next Century. Mereka yang terlibat dalam misi ini terdari dari gabungan tiga pasukan khusus yaitu US Ranger (USA), SAS (Britania Raya) dan Waffen GS (Jerman). Secara Khusus mereka menamakan diri Divisi One Direction dan bertugas untuk melakukan pengintaian dan pelaporan tentang segala aktivitas musuh di Asia tenggara kepada markas besar komando pusat sekutu di Amerika Serikat.
Ketika sore hari pada musim panas 21 April 2033, tiba-tiba radar sensor kapal selam U-boat 21 Next Century berbunyi menandakan ada serangan sebuah rudal nuklir yang sedang mendekat kearahnya dengan jarak hanya sekitar dua menit. Sepuluh detik kemudian tiba-tiba rudal yang terdeteksi berlipat ganda menjadi sepuluh rudal nulkir yang kesemuanya mengarah ke U-boat. U-boat tidak bisa mengatisipasi serangan semacam itu, diserang sepuluh rudal sekaligus ditambah kesepuluh rudal tersebut dilengkapi pengacau radar yang sangat canggih sehingga tidak terdeteksi oleh kapal selam beberapa menit sebelumnya.
Kapal U-boat 21 Next Century hancur berkeping-keping dan tenggelam ke dasar laut samudra Hindia bersama dengan 35 prajurit pasukan sekutu yang ada di dalamnya.
Belum bisa dimengerti oleh para ahli pengamat perang kenapa China memilih untuk menggunakan 10 rudal sekaligus dan kesemuanya berbahan peledak nulkir. Dampak dari ledakan 10 rudal nuklir ini sangat besar, bukan hanya hancur leburnya kapal selam musuh, tetapi berakibat luas ke seluruh wilayah Asia Tenggara yang mengakibatkan timbulnya berbagai bencana alam secara masif yang disebabkan radiasi nuklir yang timbul pasca serangan tersebut.
Bencana alam seperti tsunami, gempa bumi dan matinya tanah dan pepohonan akibat radiasi nuklir terjadi di hampir semua bagian di negara-negara Asia Tenggara tak terkecuali Indonesia yang berletak geografis kepulauan.
Dampak tersebut terus berlanjut hingga menjalar ke sisi-sisi terdalam kehidupan sosial masyarakat Asia Tenggara. Terutama petani yang sebagian besar kehilangan lahan garapannya dikarenakan tanah yang mati. Hal tersebut lah yang membuat harga Gado-gado di warung nce Anyih menjadi sangat mahal melebihi harga I-phone Eleven edisi gajah yang berharga Rp 20.000.000.
Ok akhirnya kita kembali ke si Jhoni yang sedang menyantap lotek seharga Rp 20.000.000. Jangan kalian bayangkan warung lotek zaman itu bentuknya seperti warung lotek zaman kalian yang hidup pada tahun dua ribu belasan. Sudah saya katakan tadi Lotek pada tahun 2041 termasuk makanan yang Super Duper High Fuckin Class. Bayangkan saja, semua bahannya pun terbuat dari sayur-sayuran yang mentahnya saja bisa sampai jutaan satu kilonya. Warungnya pun melebihi mewahnya restaurant bintang 6 pada zaman kalian. Untuk bisa makan disana saja, para calon penyantap Lotek harus check in dulu sehari sebelumnya. Beruntung bagi Jhoni karena nce Anyih adalah bibinya sehingga ia tidak harus mengantri selama 24 jam hanya untuk sekedar makan lotek.
Selesai menyantap lotek Jhoni segera bergegas menuju rumah Jhon Borito yang terletak tepat di depan warung lotek nce Anyih. Iya segera memencet bell di samping pintu rumah dua lantai bertipe L tersebut. Selang beberapa waktu pintu terbuka dan terlihat sosok tua tegap, perawakan khas orang-orang kaukasia, ia adalah Jhon Borito, mantan komandan LRFG yang terkenal sadis itu. sekarang ia hanya pria tua berumur 52 tahun, tanda-tanda kesadisannya hanya terlihat melalui bekas guratan panjang belati yang hampir melingkari setengah wajahnya, tetapi di dalam hatinya sekarang, ia hanya seorang veteran yang ingin menikmati sisa hidupnya dengan damai di negeri damai bernama Indonesia.
Jhoni di persilahkan masuk oleh Jhon Borito. Sudah beberapa kali pemuda pendiam ini mengunjunginya untuk mendengarkan cerita-cerita perang yang dialaminya selama menjabat sebagai komandan pasukan Inggris di Vietnam.
Mereka berdua pun duduk bersebelahan dipisahkan oleh meja yang terbuat dari kayu jati dengan bentuk dan corak yang sangat indah. Sang Veteran mulai membuka percakapan.
“Mau denger cerita perang lagi?”
”Iya pak” Jawab Jhoni.
“Baik, tapi sebelumnya tolong buatkan kopi dulu dua cangkir untuk kita berdua”, Ucap Jhon Borito.
“Iya pak, saya bikin kopi dulu kalo gitu”. Jhoni mengiyakan sambil langsung berdiri ke dapur rumah Jhon Borito.
Bersambung.........................................
0
2.6K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan