Rudi (38) warga Jalan Karya Cilincing, Lorong XIV, Kecamatan Medan Barat mendadak mendatangi Mako Polresta Medan, Rabu (27/4).

Lelaki bermata sipit yang berprofesi sebagai pedagang buah ini hendak melaporkan guru les Bahasa Inggris karena dituding telah melakukan penganiayaan terhadap anaknya, Jeremia Marsel Halim (6).

“Anak saya ditampari guru lesnya. Jadi saya mau melapor kesini,” kata Rudi, Rabu (27/4/2016) sore.

Disebutkannya, aksi penganiayaan tersebut terjadi pada Selasa (26/4/2016) kemarin. Saat itu, anaknya tengah mengikuti les tak jauh dari rumahnya.

“Menurut keterangan anak saya, matanya ditampar guru lesnya. Gara-gara anak saya salah,” terang Rudi.

Dia menjelaskan, awalnya anaknya dicubit guru lesnya. Karena kesakitan, anaknya kemudian menampar guru lesnya. Namun, sang guru tak terima lalu menampar balik sampai pipi kanannya lebam. Bahkan, bola mata kanannya sampai saat ini masih merah.

“Jika anaknya salah, berilah hukuman yang mendidik. Jangan pula malah main fisik seperti yang terjadi. Kalau gurunya laki-laki, mungkin sudah saya hajar. Ini gurunya perempuan pula,” ungkap Rudi.

Dia menambahkan, saat ini kasusnya telah dilaporkan. Ia sedang melengkapi berkas laporannya. “Ini mau ke RSUD Pirngadi Medan untuk membuat visum. Karena, kata petugasnya harus membuat visum,” pungkasnya.

(fir/pojoksumut/sdf)

linggis

ahh.. taeklah kaw
didik aja sendiri anak kaw itu