Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hellogirlsAvatar border
TS
hellogirls
SMA, Masa Lalu Yang Ingin Ku Lupakan
Quote:

emoticon-Toastemoticon-Toast emoticon-Toast

Quote:


"Bisma". Terdengar suara yang tak asing lagi di telingaku, suara yang mengkontrol otak dan pikiranku untuk membalikkan badan. Kata yang terucap dari seorang gadis yang mengingat masa-masa SMA ku. Tak salah lagi, sosok itu adalah Arimbi. Suaranya, wajahnya, lekuk tubuhnya bahkan penampilannya benar-benar membangkitkan gairahku akan kenangan masa SMA ku.

Juli, 2009. Suasana kota Bandung di pagi sungguh menyejukkan. Bahkan, para kompeni dulu menyebut bahwa hawa kota ini merupakan 'Paris dari Jawa'. Yah, mereka bilang udara disini seperti hawa kota paris di musim panas. Meskipun aku sendiri agak sedikit skeptis dengan pernyataan tersebut. Kenyataannya aku sendiri tak pernah pergi ke paris. Logikanya, terbentuknya kategorisasi atau penggolongan iklim menunjukkan adanya perbedaan kondisi suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Bandung yang beriklim tropis dan Paris beriklim kontinental, bagaimana mungkin disamakan. Sudah jelas perbedaan suhu, tingkat kelembapan, serta intensitas cahaya matahari. Bandung yang memiliki suhu rata-rata 23.5 derajat celcius dan paris sekitar 20 derajat celcius. Sial, ini jelas-jelas pembohongan publik. Tunggu, ini adalah hari pertama aku masuk sekolah. Mengapa aku harus memikirkan hal yang tidak perlu ?

MOS atau Masa Orientasi Sekolah begitulah orang-orang menyebutnya, tempat bullying terselubung. Kakak-kakak kelas yang menyambut MOS dengan suka cita berbanding terbalik dengan harap-harap cemas yang dimiliki oleh para adik kelas. Oh ospek, mengapa kau begitu digandrungi bukan hanya oleh siswa sekolah menengah bahkan mahasiswa yang ada di seluruh negeriku Indonesia. Apakah mereka tahu apa esensi dari MOS itu ? Zaman dahulu kala, saat aku berada di SMP. Aku ingin mencari tahu sebenarnya apa manfaat tersebut. Maka, akupun berselancar bermodalkan rasa ingin tahu tersebut untuk mencari tahu bagaimanakah sejarah ospek. Dan sekarang setelah beberapa tahun berlalu aku berusaha menyusun puzzle-puzzle ingatanku yang telah tercerai-berai tersebut. Aha, setelah sekian lama aku memaksa untuk menyelami pemikiranku dan berusaha mengingat dengan begitu keras tentang bagaimanakah sejarah ospek tersebut. Akupun sampai pada satu kesimpulan, mereka adalah para pewaris jiwa-jiwa yang feodal. Ospek merupakan folklore atau lebih popular dikenal dengan jejak peninggalan sejarah STOVIA di Indonesia. Dan sekarang ospek merupakan wahana bagaimana cara senior menunjukkan superioritas mereka dimata junior, serta menyadarkan junior bagaimana inferioritas mereka dimata senior. Uh yeah, this is we are "anak bangsa yang terjajah, kaum-kaum tertindas, jiwa-jiwa yang teralienasikan".

Akibatnya, trauma yang ditinggalkan dari era kegelapan junior di masa sekolah membekas hingga mereka dewasa. Phobia terhadap orang yang lebih kuat bahkan tidak hanya ada di sekolah dalam sistem kasta senior dengan junior, bahkan antara atasan dengan bawahan, pemerintah dengan masyarakat menunjukkan bahwa imperialisme dan kolonialisme selama 350 tahun merupakan grand design untuk menciptakan masyarakat yang feodal. Semangat melawan penindasan dan kesewenang-wenangan harusnya mendapat tempat konservasi khusus. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa aku sendiri berada disini ? Sial, apakah aku mulai terinfeksi oleh virus-virus feodalisme dan berada disini merupakan salah satu bentuk tanda-tanda bahwa aku mulai terjangkit. Oh tidak, apakah kebebasanku akan terenggut ataukah masa muda ku akan berlalu begitu saja. Selamat tinggal kebebasanku. selamat tinggal masa mudaku.

Quote:


Menggunakan puisi Cairil Anwar disaat seperti ini begitu memalukan dan terkesan lebay. Untung, tak ada seorang pun dapat membaca pikiran orang lain. Jika disekitar sini ada orang yang mampu melakukan serta terkekeh-kekeh sembari melihat kearahku, rasanya aku ingin mati saja.

Tak terasa hanya tinggal beberapa puluh meter lagi aku sudah berada disekitar dilingkungan sekolah baruku. Beberapa senior menunggu di pintu gerbang seperti serigala-serigala kelaparan yang sibuk mencari mangsa. Sial, mengapa tak ada seorang pun junior yang ada di sekitar sini berjalan menuju pintu gerbang. Apakah aku salah menggunakan pakaian ospek, apakah aku terlalu bersemangat untuk jadi yang pertama ataukah sebaliknya, justru begitu malas sehingga aku terlambat datang ke sekolah. Begitulah aku bergulat dengan pemikiranku sendiri. Sial aku tidak tahu jawabannya sebelum aku melewati rintangan pertamaku, yaitu gerbang sekolahku sendiri.
***
Diubah oleh hellogirls 01-05-2016 03:29
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.1K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan