- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Haji Lulung dan Ahmad Dhani populer karena penilaian negatif


TS
hebatpart2
Haji Lulung dan Ahmad Dhani populer karena penilaian negatif
Quote:
Jakarta – Menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diterpa dua kasus dugaan korupsi, yakni pembelian lahan RS Sumber Waras dan kasus suap dalam proyek reklamasi Teluk Jakarta.
Meskipun demikian, berdasarkan hasil survei Populi Center, tingkat popularitas, kelayakan, dan elektabilitas Ahok masih tinggi jika dibanding bakal calon gubernur yang muncul saat ini.
“Temuan menarik dari survei kami adalah meski diterpa kontroversi dan skandal, namun elektabilitas Gubernur Ahok sedikit naik dibanding Februari lalu, yaitu dari 49,5 persen menjadi 50,8 persen pada April,” kata peneliti Populi Center, Nona Evita saat memberi keterangan pers soal hasil survei di kantor Populi Center, Jakarta Barat, Senin (25/4).
Nona mengungkapkan peningkatan elektabilitas ini tidak terlepas dari tingkat kepuasan terhadap kinerja Pemprov DKI Jakarta yang juga naik, dari 70 persen pada Februari menjadi 73.3 persen pada April 2016. Persentase tingkat kepuasan terhadap kinerja Ahok juga naik, yaitu dari 73,5 persen pada Februari 2016 menjadi 73,7 persen pada April 2016.
“Pada April, sebanyak 81,5 persen masyarakat DKI menyatakan puas terhadap kepemimpinan Gubernur Ahok. Sedangkan pada Februari 2016, sebanyak 85,5 persen masyarakat DKI menyatakan puas dan 77,7 persen menyatakan puas pada survei Desember 2015. Tren ini meski fluktuatif, namun masih tetap berada pada level stabil karena naik dan turunnya persentase tidak signifikan,” terang Nona.
Elektabilitas Yusril Ihza Mahendra juga naik dari 3 persen Februari 2016 menjadi 5 persen April 2016 dan berada di posisi kedua. Sebaliknya, elektabilitas Ridwan Kamil turun drastis, menyusul pernyataannya yang tidak akan ikut Pilgub.
“Untuk tingkat popularitas, persentase mayoritas tokoh yang maju di Pilgub DKI Jakarta naik dibanding Februari 2016. Popularitas Gubernur Ahok masih berada di posisi pertama,” tambah Nona.

Dari 14 tokoh yang dinilai, kata Nona, hanya Abraham Lunggana (Haji Lulung) dan Ahmad Dhani yang masuk dalam top five untuk popularitas, namun memiliki penilaian negatif lebih banyak dibanding penilaian positif. Artinya, Haji Lulung dan Ahmad Dhani populer karena penilaian negatif.
Sedangkan tokoh lain, populer karena dinilai positif oleh masyarakat Jakarta. Adapun nama‐nama baru, seperti Dede Yusuf, Sjafrie Sjamsoeddin, Ganjar Pranowo, dan Heru Budi Hartono, meski nama‐nama ini baru muncul pada survei April, namun penilaian positif masyarakat membuat mereka masuk dalam 15 besar,
Untuk tingkat kelayakan, lanjutnya, Gubernur Ahok dinilai masih layak untuk maju kembali menjadi gubernur DKI periode 2017‐2022, meski persentasenya sedikit menurun. Msyarakat Jakarta juga masih yakin Gubernur Ahok bisa membawa perubahan ke arah lebih baik untuk Jakarta.
Terkait Ahok maju lewat jalur independen, data menunjukkan 49 persen masyarakat DKI menyatakan tidak mempermasalahkan jalur parpol atau jalur independen. Namun, secara spesifik 59,2 persen masyarakat Jakarta menginginkan Ahok maju kembali menjadi calon gubernur lewat jalur independen.
Survey Populi Center bertajuk “Pilgub Jakarta: Rasionalitas Pemilih di antara Skandal dan Kinerja” dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 400 responden di enam wilayah DKI Jakarta pada 15-21 April 2016. Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ±4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.http://www.beritasatu.com/aktualitas...-yusril-5.html
Meskipun demikian, berdasarkan hasil survei Populi Center, tingkat popularitas, kelayakan, dan elektabilitas Ahok masih tinggi jika dibanding bakal calon gubernur yang muncul saat ini.
“Temuan menarik dari survei kami adalah meski diterpa kontroversi dan skandal, namun elektabilitas Gubernur Ahok sedikit naik dibanding Februari lalu, yaitu dari 49,5 persen menjadi 50,8 persen pada April,” kata peneliti Populi Center, Nona Evita saat memberi keterangan pers soal hasil survei di kantor Populi Center, Jakarta Barat, Senin (25/4).
Nona mengungkapkan peningkatan elektabilitas ini tidak terlepas dari tingkat kepuasan terhadap kinerja Pemprov DKI Jakarta yang juga naik, dari 70 persen pada Februari menjadi 73.3 persen pada April 2016. Persentase tingkat kepuasan terhadap kinerja Ahok juga naik, yaitu dari 73,5 persen pada Februari 2016 menjadi 73,7 persen pada April 2016.
“Pada April, sebanyak 81,5 persen masyarakat DKI menyatakan puas terhadap kepemimpinan Gubernur Ahok. Sedangkan pada Februari 2016, sebanyak 85,5 persen masyarakat DKI menyatakan puas dan 77,7 persen menyatakan puas pada survei Desember 2015. Tren ini meski fluktuatif, namun masih tetap berada pada level stabil karena naik dan turunnya persentase tidak signifikan,” terang Nona.
Elektabilitas Yusril Ihza Mahendra juga naik dari 3 persen Februari 2016 menjadi 5 persen April 2016 dan berada di posisi kedua. Sebaliknya, elektabilitas Ridwan Kamil turun drastis, menyusul pernyataannya yang tidak akan ikut Pilgub.
“Untuk tingkat popularitas, persentase mayoritas tokoh yang maju di Pilgub DKI Jakarta naik dibanding Februari 2016. Popularitas Gubernur Ahok masih berada di posisi pertama,” tambah Nona.

Dari 14 tokoh yang dinilai, kata Nona, hanya Abraham Lunggana (Haji Lulung) dan Ahmad Dhani yang masuk dalam top five untuk popularitas, namun memiliki penilaian negatif lebih banyak dibanding penilaian positif. Artinya, Haji Lulung dan Ahmad Dhani populer karena penilaian negatif.
Sedangkan tokoh lain, populer karena dinilai positif oleh masyarakat Jakarta. Adapun nama‐nama baru, seperti Dede Yusuf, Sjafrie Sjamsoeddin, Ganjar Pranowo, dan Heru Budi Hartono, meski nama‐nama ini baru muncul pada survei April, namun penilaian positif masyarakat membuat mereka masuk dalam 15 besar,
Untuk tingkat kelayakan, lanjutnya, Gubernur Ahok dinilai masih layak untuk maju kembali menjadi gubernur DKI periode 2017‐2022, meski persentasenya sedikit menurun. Msyarakat Jakarta juga masih yakin Gubernur Ahok bisa membawa perubahan ke arah lebih baik untuk Jakarta.
Terkait Ahok maju lewat jalur independen, data menunjukkan 49 persen masyarakat DKI menyatakan tidak mempermasalahkan jalur parpol atau jalur independen. Namun, secara spesifik 59,2 persen masyarakat Jakarta menginginkan Ahok maju kembali menjadi calon gubernur lewat jalur independen.
Survey Populi Center bertajuk “Pilgub Jakarta: Rasionalitas Pemilih di antara Skandal dan Kinerja” dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 400 responden di enam wilayah DKI Jakarta pada 15-21 April 2016. Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ±4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.http://www.beritasatu.com/aktualitas...-yusril-5.html



duo bandit


0
2.6K
Kutip
26
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan