- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
2017 Tahun Keberuntungan Ahok Diramalkan Bisa Menang Pilkada


TS
puma2000
2017 Tahun Keberuntungan Ahok Diramalkan Bisa Menang Pilkada
Quote:
Apr 25, 2016, 16:26 WIB tribunnews

Ahok.org
Basuki T Purnama, Politisi Partai Golkar
Ditulis oleh : Ramayanti Alfian Rusid, Praktisi Metafisika China
TRIBUNNERS- Nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kerap hadir dalam pemberitaan media massa Indonesia belakangan ini. Hal itu terkait dengan pencalonan dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta di tahun 2017.
Ia kerap kali menjadi sasaran 'serangan' para lawan politiknya. Semata-mata agar ia terjegal dan gagal mengikuti kontestasi Pilgub DKI 2017.
Ahok telah menyatakan akan maju dari jalur perseorangan, meskipun ia telah mengantongi dukungan dari sejumlah partai politik, seperti Nasdem, dan Hanura.
Bagaimana kesempatan Ahok untuk menang dalam Pilgub DKI Jakarta 2017, jika dilihat dari perspektif literatur Tionghoa? Mari kita bedah satu persatu.
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lahir 29/6/1966 atau usianya 50 tahun di tahun ini. Dari Literatur Tionghoa, Ahok bisa dikalahkan dalam pertarungan tahun depan, bila hitungan tanggal lahirnya di bawah angka 50 sesuai dengan umurnya.
Angka 29 (tanggal lahir Ahok) itu merupakan dua angka yang sangat baik dan istimewa. Angka 6 (Juni bulan lahir Ahok), adalah angka kesuksesan.
Budaya Tionghoa memang sangat kental dengan perhitungan angka-angka dalam kesehariannya. Ada angka sial dan ada angka keberuntungan.
Contoh sederhana, gedung bertingkat milik etnis keturunan Tionghoa tidak ada angka 4 di lantai 4.
Biasanya disebut lantai 3A atau sebutan lainnya. Ada apa gerangan dengan angka 4? Angka 4 diartikan dapat membawa kesialan.
Mari kita lihat dari aspek shio, Ahok terlahir dengan shio Kuda Api (21 Jan 1966-8 Feb 1967). Sesuai dengan karakternya, lincah dan panas (galak).
Jika pemilihan gubernur DKI tahun ini, maka dalam hitungan hari baiknya, kemungkinan besar Ahok kalah. Karena tahun ini adalah tahun Monyet Api.
Sementara tahun 2017 adalah tahun Ayam Api bersesuaian dengan Kuda Api.
Cukup menarik jika menyimak serangan terhadap Ahok di tahun Monyet Api ini (2016). Sebagai Kuda Api, Ahok banyak mendapat serangan. Diserang dari banyak sisi seperti, etnis, agama, politik, bisnis, etika, moral, sosial dan lain sebagainya.
Tetapi tanpa disadari mereka kehabisan tenaga dan kehabisan isu untuk menyerang Ahok di tahun ini karena telah mereka keluarkan semua.
Elektabilitas Ahok dalam pertengahan sampai akhir tahun ini pasti menurun, akibat serangan membabi buta.
Dalam menggoreng isu, mereka cenderung serakah, semuanya digerayangi, sehingga tidak fokus dan lambat laun kehabisan tenaga tanpa mendapatkan apapun.
Mengetahui situasi tahun Monyet Api saat ini, Ahok pun tidak perlu melawan dengan mengeluarkan jurus macan terbang yang menguras banyak tenaga, cukup melancarkan tendangan tapak kaki kuda di uluhati lawannya.
Maka hasilnya, ada anggota dewan yang dicokok KPK, ada petinggi negara yang menjadi soroton karena 'aibnya' tersingkap melalui Panama Papers, ada seniman yang terbuang dari komunitasnya, ada politisi yang diserang oleh sesama politisi karena hembuskan isu deparpolisasi dan lain sebagainya.
Tahun 2017 dimana bertepatan dengan akan terlaksananya pemilihan Gubernur DKI, keberuntungan kembali menghampiri Ahok dalam tahun Ayam Api.
Kuda Api dan Ayam Api bukan berseteru atau 'ciong'.
Dalam tahun depan tidak ada lagi isu-isu atau gosip-gosip berarti yang bisa merusak citra Ahok. Lawan-lawan politiknya banyak yang sudah mengalami 'kelumpuhan isu' untuk menyerang Ahok karena sudah dikuras tahun 2016, saat para monyet loncat kesana kemari.
Dari unsur-unsur yang ada pada Ahok berdasarkan angka-angka tersebut, di tahun Ayam Api pada 2017 sangat sulit mengalahkan Ahok karena dia berada pada rasi keberuntungan.
Tapi tidak ada salahnya mencoba melawan Ahok, siapa tahu lebih beruntung karena angkanya lebih bagus. Dan Ingat selalu untuk bertarung secara sehat untuk membuat keadaan menjadi lebih baik.

Ahok.org
Basuki T Purnama, Politisi Partai Golkar
Ditulis oleh : Ramayanti Alfian Rusid, Praktisi Metafisika China
TRIBUNNERS- Nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kerap hadir dalam pemberitaan media massa Indonesia belakangan ini. Hal itu terkait dengan pencalonan dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta di tahun 2017.
Ia kerap kali menjadi sasaran 'serangan' para lawan politiknya. Semata-mata agar ia terjegal dan gagal mengikuti kontestasi Pilgub DKI 2017.
Ahok telah menyatakan akan maju dari jalur perseorangan, meskipun ia telah mengantongi dukungan dari sejumlah partai politik, seperti Nasdem, dan Hanura.
Bagaimana kesempatan Ahok untuk menang dalam Pilgub DKI Jakarta 2017, jika dilihat dari perspektif literatur Tionghoa? Mari kita bedah satu persatu.
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lahir 29/6/1966 atau usianya 50 tahun di tahun ini. Dari Literatur Tionghoa, Ahok bisa dikalahkan dalam pertarungan tahun depan, bila hitungan tanggal lahirnya di bawah angka 50 sesuai dengan umurnya.
Angka 29 (tanggal lahir Ahok) itu merupakan dua angka yang sangat baik dan istimewa. Angka 6 (Juni bulan lahir Ahok), adalah angka kesuksesan.
Budaya Tionghoa memang sangat kental dengan perhitungan angka-angka dalam kesehariannya. Ada angka sial dan ada angka keberuntungan.
Contoh sederhana, gedung bertingkat milik etnis keturunan Tionghoa tidak ada angka 4 di lantai 4.
Biasanya disebut lantai 3A atau sebutan lainnya. Ada apa gerangan dengan angka 4? Angka 4 diartikan dapat membawa kesialan.
Mari kita lihat dari aspek shio, Ahok terlahir dengan shio Kuda Api (21 Jan 1966-8 Feb 1967). Sesuai dengan karakternya, lincah dan panas (galak).
Jika pemilihan gubernur DKI tahun ini, maka dalam hitungan hari baiknya, kemungkinan besar Ahok kalah. Karena tahun ini adalah tahun Monyet Api.
Sementara tahun 2017 adalah tahun Ayam Api bersesuaian dengan Kuda Api.
Cukup menarik jika menyimak serangan terhadap Ahok di tahun Monyet Api ini (2016). Sebagai Kuda Api, Ahok banyak mendapat serangan. Diserang dari banyak sisi seperti, etnis, agama, politik, bisnis, etika, moral, sosial dan lain sebagainya.
Tetapi tanpa disadari mereka kehabisan tenaga dan kehabisan isu untuk menyerang Ahok di tahun ini karena telah mereka keluarkan semua.
Elektabilitas Ahok dalam pertengahan sampai akhir tahun ini pasti menurun, akibat serangan membabi buta.
Dalam menggoreng isu, mereka cenderung serakah, semuanya digerayangi, sehingga tidak fokus dan lambat laun kehabisan tenaga tanpa mendapatkan apapun.
Mengetahui situasi tahun Monyet Api saat ini, Ahok pun tidak perlu melawan dengan mengeluarkan jurus macan terbang yang menguras banyak tenaga, cukup melancarkan tendangan tapak kaki kuda di uluhati lawannya.
Maka hasilnya, ada anggota dewan yang dicokok KPK, ada petinggi negara yang menjadi soroton karena 'aibnya' tersingkap melalui Panama Papers, ada seniman yang terbuang dari komunitasnya, ada politisi yang diserang oleh sesama politisi karena hembuskan isu deparpolisasi dan lain sebagainya.
Tahun 2017 dimana bertepatan dengan akan terlaksananya pemilihan Gubernur DKI, keberuntungan kembali menghampiri Ahok dalam tahun Ayam Api.
Kuda Api dan Ayam Api bukan berseteru atau 'ciong'.
Dalam tahun depan tidak ada lagi isu-isu atau gosip-gosip berarti yang bisa merusak citra Ahok. Lawan-lawan politiknya banyak yang sudah mengalami 'kelumpuhan isu' untuk menyerang Ahok karena sudah dikuras tahun 2016, saat para monyet loncat kesana kemari.
Dari unsur-unsur yang ada pada Ahok berdasarkan angka-angka tersebut, di tahun Ayam Api pada 2017 sangat sulit mengalahkan Ahok karena dia berada pada rasi keberuntungan.
Tapi tidak ada salahnya mencoba melawan Ahok, siapa tahu lebih beruntung karena angkanya lebih bagus. Dan Ingat selalu untuk bertarung secara sehat untuk membuat keadaan menjadi lebih baik.
sumur
0
5.4K
Kutip
55
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan