BEKASI – Banjir besar akibat luapan Sungai Bekasi menyebabkan jebolnya tanggul, yang terjadi selama dua kali berturut-turut yakni Kamis (20/4) pukul 09.00 WIB dan Jumat (21/4), pukul 23.00 WIB di kawasan perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Pondok Gede, Kota Bekasi. Banjir yang menenggelamkan ratusan rumah di perumahan ini cukup mendapat perhatian besar dari berbagai kalangan termasuk dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kota Bekasi dan Jakarta Raya.

Sejak Kamis siang hingga Minggu (24/4), puluhan relawan dari ACT dan MRI melakukan berbagai aksi kemanusiaan membantu korban banjir di Perumahan PGP dengan berbagai pihak diantaranya dengan: TNI, Kodim, BNPB, BPBD, Kepolisian, dan Pemuda Karang Taruna Kelurahan Jati Asih.Kamis siang relawan bersama Tim Tanggadarurat dari Disaster Emergency & Relief Management (DERM) ACT ikut melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir di RW 08, wilayah terparah terdampak banjir yang ketinggian air hampir mencapai atap rumah warga. Begitu air menyurut, lumpur yang tersisa di wilayah ini mencapai selutut bahkan di beberapa tempat hampir sepinggang orang dewasa.

Dicky Irawan, Koordinator Wilayah MRI Jakarta Raya mengungkapkan ada beberapa aksi yang dilakukan Timnya sejak Jum'at hinga Minggu dalam membantu korban banjir di Perumahan PGP ini. Sejak pagi hari hingga malam diantaraya mendistribusikan makanan siap santap plus makanan balita, bersih-bersih sampah dan lumpur di sekitar jalan dan rumah warga termasuk membersihkan masjid dan sekolah, serta menggelar pelayanan kesehatan door to door atau dari rumah ke rumah.

“Alhamdulillah, Tim bekerja dengan kompak sesuai fungsinya, Tim Dapur Sosial dan Tim IFE (Infant Feeding in Emergencies) dan Tim lainnya beraktivitas penuh semangat dengan mobilitas tinggi. Kami juga dibantu oleh Tim FK-UI untuk layanan kesehatan dan dari relawan Selamat Morning Indonesia untuk aksi lainnya,” jelas Dicky.

Menurut Dicky, korban yang terdampak banjir di Perumahan PGP, Kelurahan Jati asih ini mencapai 900 Kepala Keluarga atau 1.500 jiwa, di tiga RW yaitu: di RW 8,9 dan 10. Irawati, Koordinator MRI Kota Bekasi, mengungkapkan daerah yang disambangi Tim Relawan ACT dan MRI sangat terisolir akibat lumpur yang masih sangat tinggi, sehingga belum terjamah bantuan dari manapun, karena hambatan lumpur tersebut. “Aksi dari teman-teman relawan MRI dan ACT memang super...! walaupun wilayah RT 8 masih penuh dengan lumpur tebal mereka semangat sekali mendistribusikan bantuan,” tuturnya penuh haru.

Sejak Kamis hingga MInggu Dapur Sosial ACT mendistribusikan hampir 500 makanan siap santap dengan menu istimewa untuk warga dewasa dan 300-an menu makanan siap santap untuk bayi dan balita di wilayah paling parah terdampak banjir. Pun mendistribusikan bantuan sembako, perllengkapan kesehatan pribadi dan air mineral sepanjang empat hari itu, dari Posko Kemanusiaan yang menggunakan rumah salah seorang warga setempat. “InsyaAllah kami juga sedang mempersiapkan aksi trauma healing untuk anak-anak korban banjir,” pungkas Irawati.[]

Penulis: Madina Ulfa
Editor : Muhajir