- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
GP Ansor: Kelompok Intoleran Semakin Mengkhawatirkan


TS
n4z1.v8
GP Ansor: Kelompok Intoleran Semakin Mengkhawatirkan
GP Ansor: Kelompok Intoleran Semakin Mengkhawatirkan

Ketua Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Quomas (tengah pakai kacamata). Foto: Metrotvnews.com/Vicka.
Metrotvnews.com, Jakarta: Gerakan Pemuda Ansor menilai pergerakan kelompok intoleran yang ingin mendirikan negara Islam di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Bahkan, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Quomas menyebut pergerakan ini sudah mulai menyerang anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah.
"Saat ini mereka sudah menyisipkan ideologinya ke buku-buku untuk siswa sekolah bahkan di tingkat kanak-kanak," ujar Yaqut seperti yang dilansir Antara, di Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (24/4/2016).
Menurut Yaqut, kelompok intoleran ini sangat berbahaya. Sebab, mereka dapat memecah-belah keutuhan Indonesia lantaran memilki agenda besar untuk merebut kekuasaan negara dan mengubah NKRI menjadi negara Islam.
Selain itu, Yaqut mengatakan, kelompok itu juga akan mengkafirkan orang-orang yang tidak sepaham dengan mereka meski sesama muslim. GP Ansor, kata dia, juga telah melakukan langkah pencegahan dengan melakukan kaderisasi anggotanya untuk mengatasi ancaman itu.
"Anggota Ansor sebanyak 1,7 juta orang, kita mengkaderisasi mereka untuk tetap kepada Pancasila dan UUD 1945, dan NKRI," kata dia.
Gus Tutut, sapaan Yaqut, menambahkan GP Ansor juga menurunkan spanduk yang berisi ajakan untuk membentuk negara Islam. "Kita temukan spanduk untuk mengajak masyarakat mendirikan negara Islam di Rembang. Ansor melakukan penurunan spanduk tersebut yang tentu saja dilakukan dengan koordinasi dengan aparat kemanan," tambah dia.
Dia membeberkan, pihaknya juga menemukan spanduk itu di Cilegon dan Kediri. GP Ansor mengharapkan peran pemerintah untuk menentaskan kelompok intoleran tersebut karena kelompok-kelompok tersebut legal.
Terkait keberadaan ideologi intoleran yang telah tersisip di buku yang telah beredar di tingkat TK, Yaqut mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menertibkan buku itu.
"Buku itu mengajarkan radikalisme sejak kecil, maka kami berkoordinasi dengan kementerian dan aparat keamanan. Saat ini buku-buku tersebut telah ditemukan di Depok, kia juga curiga buku tersebut ada di tempat lain," kata dia.
Intolenransi
====================
Dulu, di jaman Orde Baru, pernah ditenggarai, ekstrimis kanan atau golongan garis keras yang berbasis keagamaan, sengaja dipelihara oleh rezim Orde Baru untuk memuluskan langkah mereka memainkan peran ganda, sebagai indikator kestabilan politik dan keamanan, dimana golongan tersebut dibiayai, didanai, untuk digunakan sebagai bemper bagi golongan kiri yang mungkin saja ingin mengganggu kestabilan politik di Indonesia.
Ekstrimis kanan juga dijadikan alat komoditas politik dan kontra intelijen. Al-Zaytun contohnya. Rumor yang beredar, pesantren ini ditenggarai sengaja dipelihara, meskipun Orde Baru tahu bahwa Al-Zaytun menanamkan bibit-bibit Negara Islam Indonesia atau NII. Pesantren ini nyaris tak tersentuh. Ini seperti kasus-kasus pemberontakan GAM yang sebenarnya saat itu bagi sebagian kalangan militer di Indonesia sangat mudah untuk dihancurkan, akan tetapi nyatanya butuh waktu bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun. Bukan mustahil berbagai ketentingan bermain disana, dari soal biaya operasi, anggaran DOM, dan lain-lain. Bahkan pernah ada kasus, para kombatan GAM mendapat pasokan senjata organik dari kalangan militer sendiri, meskipun tentunya dibeli dengan rupiah. Tapi ini sangat memalukan dan menggelikan.
Seiring dengan perubahan iklim peta politik di Indonesia, juga setelah era Reformasi, maka ekstrimis kanan ini seperti menemukan jalan. Dilain sisi, negara menghantan ekstrimis kiri yang masih saja coba-coba menjual ideologi usang dan gagalnya, sementara disisi lain, ekstrimis kanan mulai menancapkan kukunya dengan berbekal kemudahan mendirikan ormas dan orpol. Maka muncullah Organisasi Massa-Organisasi Massa Berbasis Islam yang nyata-nyata ingin merubah ideologi Pancasila dengan Syariat Islam, cikal bakal berdirinya Negara Islam Indonesia. Hizbut Tahrir Indonesia adalah sebuah fakta nyata dimana sebuah Organisasi Massa yang berdiri di Indonesia, di tanah Indonesia, tetapi berani dan selalu menyuarakan penentangan terhadap Pancasila. Mulai dari tak mau mengibarkan Bendera Merah Putih, sampai mendoktrin para pengikutnya akan kemuliaan Negara Khilafah. Patut diwaspadai juga dengan Partai Politik yang mengusung paham adopsi dari negara lain yang miskin tokoh panutan bangsa sendiri! Sebab salah satupendirinya sendiri bilang bahwa mereka mengadopsi cara-cara komunis untuk membentuk sel-sel perjuangan dan membesarkan Partai. Komunis dengan topeng Islami!
Sementara si belahan dunia lain, Daesh atau IS mulai tumbuh menjadi kekuatan yang tak tergenggam negara-negara penciptanya, disini, di Indonesia, manusia-manusia banci mulai ikut menyuarakan dukungannya. Mereka pemegang KTP Indonesia. Mereka Warga Negara Indonesia. Tetapi mereka mendukung sesuatu yang bertentangan dengan Ideologi Negara. lalu, mengapa mereka tidak keluar saja dari tanah air Indonesia jika mereka tidak setuju dengan Pancasila? Ini sebuah kemunafikan yang sangat sangat nyata!
Bicara intoleransi, maka bicara juga tentang penolakan terhadap seseorang yang berbeda paham, berbeda agama, dan berbeda keturunan.
Ini adalah bibit-bibit yang membahayakan keutuhan negara! Serangan-serangan yang sangat gencar selalu disuarakan para manusia-manusia intoleran ini dengan berbungkus dalil-dalil, alasan-alasan, yang kadang berubah seiring keperluan. Mereka, para budak, para komandan, para penyandang dana, dan para pemegang kepentingan, bahu membahu melancarkan budaya intoleran ini di bumi Pancasila, yang mengenggam erat Bhinneka Tunggal Ika.
Sedikit renungan.
Jika saja tidak ada Pancasila, maka Indonesia sudah hancur berkeping-keping. Indonesia adalah sebuagh negara rentan, sebuah bangsa yang sangat banyak ragamnya, entah budaya, agama, suku, dan lain-lain. Jika saja tidak dibungkus dengan apa yang disebut Pancasila, maka niscaya Indonesia telah terbakar habis! UUD 1945, semenjak adanya Reformasi, dikebiri oleh manusia-manusia pintar dengan alasan bahwa UUD 1945 bukan sebuah Kitab Suci. Dimunculkannya DPD-DPD dengan kerja yang tidak jelas dan hanya membebani anggaran negara, adalah bentuk pengkhianatan terhadap UUD 1945. Masih saya ingat, dimana saat Amien Rais mendirikan PAN, Amien Rais ini sangat gencar menyuarakan Negara Serikat. Dan wacana ini ditentang oleh Megawati yang menganggap bahwa NKRI adalah sebuah bentuk final bagi Indonesia.
Lalu, kenapa kita masih saja bermain- main dengan intoleran? Bukannya siapapun pendukung intoleran itu pengkhianat terhadap Pancasila dan keutuhan NKRI? Masih ada yang mau dan berani mendebat hal ini?
Siapapun juga yang lahir di Indonesia, siapapun juga, mau dia keturunan Tionghoa, keturunan Arab, atau Planet Namec sekalipun, maka dia adalah orang Indonesia!
Siapapun juga yang memegang KTP yang dikeluarkan oleh daerah di wilayah Indonesia, maka itu adalah sebuah fakta bahwa dia adalah Warga Negara Indonesia.
Mau kamu Islam, Katholik, Protestan, Hindu, Budha, selama memegang KTP yang dikeluarkan wilayah di Indonesia, maka kamu adalah Warga Negara Indonesia.
CUMA ANJING IDIOT YANG MASIH MENDEBAT DAN MEMPERMASALAHKAN HAL INI!!!
Jadi, saran bijak buat Panasbung BP Kaskus dimanapun berada. Berhentilah mempertontonkan kebodohan dan intoleran ini. Apapun alasan yang dibuat, itu cuma alasan yang dibuat-buat untuk memuaskan ego. Tiap-tiap manusia berhak atas surga menurut yang dia imani. Seseorang tak akan luput dari neraka, meskipun sebuah kesalahan diperbuat tanpa mereka sadari, apalagi kesalahan yang disengaja.
Perbaiki diri sendiri, tak perlu sibuk mencari kesalahan orang lain, sebab tiap-tiap manusia itu gudangnya kesalahan.
Hentikan budaya intoleran ini. Jika sesama muslim saja gerah dengan budaya intoleran ini, bagaimana dengan yang berbeda agama?

Diubah oleh n4z1.v8 24-04-2016 23:42
0
3.3K
44


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan