- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Atasi Banjir, Tanggul Laut Raksasa Harus Segera Dibangun


TS
hebatpart2
Atasi Banjir, Tanggul Laut Raksasa Harus Segera Dibangun
Quote:
Atasi Banjir, Tanggul Laut Raksasa Harus Segera Dibangun

JAKARTA (Pos Kota) – Tanggul laut raksasa atau giant sea wall di utara Jakarta dinilai sangat mendesak direalisasikan. Sehingga laut pasang dan saat bersama hujan turun deras tidak lagi menjadi bencana bagi wilayah Jakarta dan daerah mitra lainnya
Seperti Kamis (20/4), hujan yang mengguyur merata di wilayah Jabodetabek mengakibatkan pemukiman warga terendam.
Di Jakarta, berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta ada 13 kecamatan, 20 kelurahan, 48 RW, 30 KK, dan 90 jiwa terdampak banjir. Dengan rata-rata ketinggian air mencapai 20 sampai 100 centimeter.
Berbagai kalangan menilai, belum tuntasnya penanganan banjir lantaran belum adanya infrastruktur untuk mengentaskan bencana ini. “Mungkin pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall sudah mendesak harus segera direalisasikan. Jika memang ini menjadi solusi harus segera dibangun. Jangan sampai menunggu Jakarta tenggelam,” ujar anggota Komisi D DPRD DKI, Prabowo Soenirman.
Lebih lanjut, politisi Partai Gerindra ini menambahkan bahwa banjir terjadi dikarenakan adanya penurunan muka tanah. Akibatnya air tidak bisa mengalir ke hilir lantaran muka laut di utara Jakarta telah lebih tinggi di banding daratan. Akibatnya air limpas kembali ke dataran. Kondisi ini diperparah dengan adanya banjir rob.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan penanganan banjir di Jakarta melalui proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) dengan Giant Sea Wall baru akan terealisasi 20 tahun mendatang. “GSW itu mungkin untuk 20 tahun yang akan datang sih. Maka sekarang yang penting kita selesaikan dulu yang sudah ada, tanggul A kira-kira 7 sampai 8 meter,” ujar Ahok.
Ahok pun mengaku untuk kelanjutan proyek GSW, dirinya masih menunggu detail desain analisis dari Belanda dan Korea Selatan terkait pembangunan giant sea wall di pesisir utara Jakarta. “Mereka lagi kerjakan dengan Bappenas,” kata Ahok.
Pada Oktober 2014, proyek pembangunan Giant Sea Wall diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pembangunan tanggul laut sepanjang 32 kilometer tersebut merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat yang dikoordinatori oleh Kementerian Bidang Perekonomian.(guruh)
TANGGUL JEBOL
Di Bekasi, banjir hebat melanda daerah mitra ibukota tersebut Menyusul meluapnya Sungai Cikeas dan Celeungsi yang kemudian menyatu ke Sungai Bekasi. Kawasan yang paling parah dilanda banjir, ada di Pondok Gede Permai, Perumahan Permata Lestari, Kampung Rawapanjang, Kampung duaratus, Kampung Telukbuyung, Kampung Telukpucung, Kampung Pisangan dan Kampung Gabus, semuanya berada di Kota dan Kabupaten Bekasi.
Di Kecamatan Jatiasih, air mulai naik sekitar pukul 09:00, Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Kelurahan Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, disebabkan meluapnya Sungai Cikeas, sehingga tanggul pembatas kali dengan Perumahan jebol mengakibatkan air masuk dan merendam rumah di tiga RW antara lain RW 08,09 dan 10 serta 27 RT dengan ketinggian air mencapai 2 meter.
Kapolsek Jatiasih kompol Aslan Sulastomo memimpin langsung evakuasi warga yang terjebak di dalam rumah dengan cara menaiki atap rumah warga karena kedalaman air yang cukup tinggi dan arusnya deras di perkirakan membahayakan warga yang evakuasi maupun petugas yang melakukan evakuasi, evakuasi berjalan lamban. “Ini imbas Sungai Cikeas dan Cileungsi yang meluap. Bukan karena hujan deras di sini. Di belakang RW 10 itu ada tanggul jebol,” katanyahttp://poskotanews.com/2016/04/21/at...gera-dibangun/

JAKARTA (Pos Kota) – Tanggul laut raksasa atau giant sea wall di utara Jakarta dinilai sangat mendesak direalisasikan. Sehingga laut pasang dan saat bersama hujan turun deras tidak lagi menjadi bencana bagi wilayah Jakarta dan daerah mitra lainnya
Seperti Kamis (20/4), hujan yang mengguyur merata di wilayah Jabodetabek mengakibatkan pemukiman warga terendam.
Di Jakarta, berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta ada 13 kecamatan, 20 kelurahan, 48 RW, 30 KK, dan 90 jiwa terdampak banjir. Dengan rata-rata ketinggian air mencapai 20 sampai 100 centimeter.
Berbagai kalangan menilai, belum tuntasnya penanganan banjir lantaran belum adanya infrastruktur untuk mengentaskan bencana ini. “Mungkin pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall sudah mendesak harus segera direalisasikan. Jika memang ini menjadi solusi harus segera dibangun. Jangan sampai menunggu Jakarta tenggelam,” ujar anggota Komisi D DPRD DKI, Prabowo Soenirman.
Lebih lanjut, politisi Partai Gerindra ini menambahkan bahwa banjir terjadi dikarenakan adanya penurunan muka tanah. Akibatnya air tidak bisa mengalir ke hilir lantaran muka laut di utara Jakarta telah lebih tinggi di banding daratan. Akibatnya air limpas kembali ke dataran. Kondisi ini diperparah dengan adanya banjir rob.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan penanganan banjir di Jakarta melalui proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) dengan Giant Sea Wall baru akan terealisasi 20 tahun mendatang. “GSW itu mungkin untuk 20 tahun yang akan datang sih. Maka sekarang yang penting kita selesaikan dulu yang sudah ada, tanggul A kira-kira 7 sampai 8 meter,” ujar Ahok.
Ahok pun mengaku untuk kelanjutan proyek GSW, dirinya masih menunggu detail desain analisis dari Belanda dan Korea Selatan terkait pembangunan giant sea wall di pesisir utara Jakarta. “Mereka lagi kerjakan dengan Bappenas,” kata Ahok.
Pada Oktober 2014, proyek pembangunan Giant Sea Wall diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pembangunan tanggul laut sepanjang 32 kilometer tersebut merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat yang dikoordinatori oleh Kementerian Bidang Perekonomian.(guruh)
TANGGUL JEBOL
Di Bekasi, banjir hebat melanda daerah mitra ibukota tersebut Menyusul meluapnya Sungai Cikeas dan Celeungsi yang kemudian menyatu ke Sungai Bekasi. Kawasan yang paling parah dilanda banjir, ada di Pondok Gede Permai, Perumahan Permata Lestari, Kampung Rawapanjang, Kampung duaratus, Kampung Telukbuyung, Kampung Telukpucung, Kampung Pisangan dan Kampung Gabus, semuanya berada di Kota dan Kabupaten Bekasi.
Di Kecamatan Jatiasih, air mulai naik sekitar pukul 09:00, Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Kelurahan Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, disebabkan meluapnya Sungai Cikeas, sehingga tanggul pembatas kali dengan Perumahan jebol mengakibatkan air masuk dan merendam rumah di tiga RW antara lain RW 08,09 dan 10 serta 27 RT dengan ketinggian air mencapai 2 meter.
Kapolsek Jatiasih kompol Aslan Sulastomo memimpin langsung evakuasi warga yang terjebak di dalam rumah dengan cara menaiki atap rumah warga karena kedalaman air yang cukup tinggi dan arusnya deras di perkirakan membahayakan warga yang evakuasi maupun petugas yang melakukan evakuasi, evakuasi berjalan lamban. “Ini imbas Sungai Cikeas dan Cileungsi yang meluap. Bukan karena hujan deras di sini. Di belakang RW 10 itu ada tanggul jebol,” katanyahttp://poskotanews.com/2016/04/21/at...gera-dibangun/

0
724
Kutip
0
Balasan
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan