Kamis 21 Apr 2016, 12:30 WIB
Kantor Sekjen MA Digeledah KPK 3,5 Jam, Ruangannya Tidak Disegel



Jakarta - Ruang kerja Sekjen Mahkamah Agung (MA) Nurhadi diobok-obok penyidik KPK selama 3,5 jam. Sejumlah dokumen turut dibawa penyidik tapi ruangannya tidak disegel.

"Di ruang Pak Nurhadi tadi pagi ada penggeledahan disaksikan Kepala Pengamanan sama Kepala Biro Umum Mahkamah Agung," ujar Kabiro Hukum dan Humas Ridwan Mansur, di gedung utama Mahkamah Agung, Jl Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2016).

KPK menggeledah ruang Nurhadi sejak pukul 05.30 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Lima orang penyidik KPK yang datang menggeledah menurut Ridwan tidak didampingi pengawalan.

"Tidak ada penyegelan ruangan. Hanya dari penyidik KPK yang masuk ke dalam kita tidak ikut ke dalam," ujarnya.



Penyidik membawa sejumlah berkas dan dokumen dari ruangan Nurhadi, namun Ridwan belum bisa memastikan dokumen apa yang dibawa. Kini aktifitas kerja berjalan seperti biasa di ruangan Nurhadi.

Penggeledahan di ruang kerja Nurhadi ini diduga terkait dengan OTT KPK yang menangkap Panitera PN Jakarta Pusat Edy Nasution. Namun, Ridwan belum mengetahui terkait dalam penanganan kasus apa.

"Dalam perkara apa masih belum kita ketahui dan kita seharahkan sebagaimana komit MA kita serahkan ke penegakan hukum yang berlaku dalam kaitan apa penggeledahan ini," tutupnya.

Nurhadi menjadi Sekjen MA sejak 2012 dan sebelumnya adalah Kepala Biro Hukum dan Humas MA. Nama Nurhadi mulai dikenal publik saat menggelar pernikahan anaknya dengan megah di Hotel Mulia, Senayan. Sebagai PNS, kekayannya mencapai Rp 30 miliar lebih, salah satunya rumah megah di Jalan Hang Lekir, Kebayoran Baru.

Anak buah Nurhadi, Andri Tristianto Sutrisna sudah ditangkap KPK pada Februari 2016 lalu. Andri ditangkap karena menerima segepok uang dari pihak berperkara. KPK telah memintai keterangan Nurhadi untuk Andri.
(asp/asp)

sumber

Pantesan...MA putusan-putusannya sering nyeleneh..
Kasus suap ini pastinya...