Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

PenuliskelanaAvatar border
TS
Penuliskelana
Melihat Ganasnya Merapi di Warung Kopi Merapi


Bagi Anda pecinta kopi cobalah datang ke tempat ini. Namanya Warung Kopi Merapi. Letaknya di kaki gunung Merapi. Selain merasakan kenikmatan secangkir kopi jenis Robusta atau Arabika, Anda bisa menyaksikan “sisa-sisa” keganasan erupsi gunung api paling aktif di dunia itu.

Warung ini letaknya menyempil, sendirian diantara beberapa batu sebesar lemari pakaian. Dari perempatan jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta, Anda membutuhkan waktu tempuh sekitar satu jam sampai ke sana menggunakan sepeda motor atau mobil.

Cara menuju ke sana relatif mudah. Dari perempatan Kentungan di jalan Kaliurang, Anda bisa berkendara ke utara sampai ke pertigaan dekat rumah sakit Panti Nugroho di jalan Kaliurang km. 17, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Dari sana, beloklah ke kanan (timur) melewati lampu pengatur lalu lintas menuju The Cangkringan Jogja Villas and Spa di Cangkringan.

Ikuti saja jalan beraspal sampai Anda menemukan pertigaan yang ada pom bensin di kanan jalan. Dari pertigaan itu beloklah ke kiri (utara). Ikuti jalan sampai menemukan papan penunjuk arah di kiri atas bertuliskan “Desa Wisata Petung”. Jaraknya kira-kira 10 kilometer atau sekitar 15 menit berkendara.

Dari papan tersebut beloklah ke kanan, melewati jalan berangkal batu sampai melewati portal penjagaan di kiri jalan. Pada sisi kiri dan kanan jalan tampak pohon-pohon yang mongering. Bahkan, ada beberapa yang hangus. Sebaiknya sebelum berangkat Anda memeriksa kendaraan secara menyeluruh. Pastikan kondisi ban masih baik. Selain berpasir medan ke warung kopi tersebut juga berkerikil tajam. Dari pintu masuk tadi, kira-kira 500 meter di kiri jalan ada kuburan massal korban erupsi gunung Merapi.

Setelah kuburan, jalanan sudah tidak lagi berkerikil. Namun, menggunakan semen dan berkonblok sepanjang kira-kira 200 meter. Selesai “jalan mulus” itu, kembali permukaan jalan berpasir dan berangkal batu. Ada beberapa tanjakan, turunan serta kelokan. Sebelum “pos restribusi” penggalian pasir menengoklah ke kanan. Pas setelah portal. Posisi Warung Kopi Merapi ada di kanan (timur) jalan menghadap ke barat.

Menurut Sumijo (40), pemilik dan pengelolanya, warung itu mulai beroperasi sejak November tahun 2014. Dia mengatakan lokasi yang sekarang didirikan warung tidak hanya rusak, “Tapi rata dengan tanah.” Ia menunjukkan pembatas di sisi selatan bangunan. “Kira-kira setinggi itu (3 meter),” katanya mengenang.

Sesudahnya, adiknya mulai menambang pasir dan menjualnya. Ia berkata,”Kalau besok menemukan batu jangan diambil. Buat kenang-kenangan.” Sumijo lalu menunjukkan dua buah batu sebesar almari pakaian yang teronggok di sisi barat dan selatan warung.

Saat penambangan itu juga, adik Sumijo menemukan pondasi rumah. “Dari pondasi ini lalu dibuat warung,” kata Sumijo. Akhirnya, berdirilah warung kopi yang berada di Dusun Petung, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Cangkringan ini.

Kopinya sendiri ada dua jenis yaitu Robusta dan Arabika. Untuk Robusta, Sumijo mematok harga Rp. 5000 per cangkir. Sedangkan Arabika Rp 7000.

Selain mengelola warung, Sumijo juga menjadi pengurus koperasi Subur Makmur. Koperasi ini menaungi 50 petani kopi yang secara resmi terdaftar. “Kami juga menerima hasil panenan anggota di luar koperasi.”

Sumijo mengatakan dalam satu bulan anggotanya mampu memproduksi kopi sebanyak 4 kuintal. “Itu masih kecil karena kapasitas alat 1 ton,” katanya. Kopi-kopi itu berasal dari petani-petani dari kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Selain dikonsumsi sendiri, Sumijo dan rekan-rekannya juga mendistribusikan kopi dalam bentuk bubuk ke beberapa coffee shop, restoran serta hotel. Menurutnya, kopi memiliki beragam kegunaan. “Bisa untuk minuman dan terapi,” katanya. “Bubuknya dioles-oleskan ke kulit.”

Lokasi yang eksotis warung kopi Merapi banyak dibicarakan netizen. Sumijo menceritakan banyak pengunjung yang datang karena melihat foto yang diunggah di jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter.

NOTED:

Gan, sis, cyin, say...so sorry yee kalau artikelnya baru bisa dibaca dimari seminggu setelah ane publish di tempat kerja ane. Maaf yah...maaf..semoga terlambat bukan berarti positip...


Semua tulisan dan gambar disini ini ane yang bikin. Sueeer..berani deh disumpahin makan siang sama Dian Sastro...
Diubah oleh Penuliskelana 20-04-2016 16:14
0
4.2K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan