Selasa, 19 April 2016 - 18:35 wib
Fahri Hamzah Ingin Curhat dengan SBY





JAKARTA - Saat berada di ruang Pressroom DPR RI, Fahri Hamzah mengutarakan niatnya kepada Dewan Pembina Partai Demokrat Syarief Hasan, untuk bertemu dan curhat dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Wakil Ketua DPR RI itu menyatakan, dirinya selama ini sebenarnya bertetangga dengan SBY karena rumahnya di Cibubur dan mantan Presiden keenam itu di Cikeas.

"Saya ini kan tetangga Pak SBY. Saya mau ketemu beliau bersama Pak Syarief. Mohon waktu. Saya mau cerita. Nomer saya belum berubah," kata Fahri yang kemudian bertukar nomor dengan Syarief, Selasa (19/4/2016).




Meski berdekatan, kata Fahri, dirinya belum pernah bertemu karena kesibukan masing-masing. Lalu apakah Fahri akan curhat soal kisruh di tubuh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke SBY?

"Enggak, soal lain. Soal lebih besar. Beliau ini mantan Presiden dua periode. Apapun di dalam kepalanya ada ilmu yang besar tentang Indonesia," kata Fahri.

Fahri lebih jauh memuji SBY sebagai sosok yang sanggup memimpin Indonesia ke arah yang lebih baik. Kesuksesan itu pun menurutnya tak lepas dari berbagai kritik dari DPR.

"Itu (kesuksesan) salah satunya karena kita kritik. Makanya waktu saya ketemu beliau (SBY) berkali-kali, itu (SBY bilang) 'teruskan, dinda, teruskan, dinda'," tukasnya.


http://news.okezone.com/read/2016/04...hat-dengan-sby








Sering hina SBY, Demokrat ogah tampung Fahri Hamzah
Kamis, 07 April 2016 19:27




Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan pihaknya ogah menampung Fahri Hamzah usai dipecat dari PKS. Ruhut beralasan gaya bicara dan kesantunan Fahri menjadi alasan ditolaknya Wakil Ketua DPR itu masuk menjadi kader Partai Demokrat.

"Fahri kita tidak akan terima, karena itu yang saya bilang mulut mu harimau mu," kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (7/4).

Ruhut mengungkit -ungkit pernyataan Fahri sewaktu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden di dua periode lalu, padahal posisi PKS saat itu merupakan partai pendukung pemerintah. Hal inilah yang diakui Ruhut sebagai sikap yang tidak terpuji dari Fahri.

"10 tahun kemarin kan PKS partai koalisi. Dua periode ada menteri PKS di kabinet. Tapi dia (Fahri) kerjanya menghina Pak SBY saja, karena saya lihat di TV dia bilang saya kan tidak pernah menghina orang, enggak ngaca itu orang," cetusnya.

Sebelumnya, usai menerima pemecatan dari DPP PKS, Fahri Hamzah telah melayangkan gugatan hukum kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Posisi Fahri saat ini belum bisa digantikan karena menunggu keputusan hukum yang tetap atau inkrah. Sementara itu, posisi Fahri sebagai wakil ketua DPR, DPP PKS telah menunjuk Ledia Hanifa Amaliah sebagai pengganti.


http://elshinta.com/news/55925/2016/...g-fahri-hamzah




Kalo di Zimbabwe... ini namanya Kualat...